Fatih, M.
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRENGTHEN THE ROLE OF MUNĀSABAH IN INTERPRETING THE AL-QUR’AN: STUDY OF M. QURAISH SHIHAB PERSPECTIVE ON TAFSIR AL-MISHBAH Fatih, M.
MUSHAF: Jurnal Tafsir Berwawasan Keindonesiaan Vol 1, No 2 (2021): Tafsir and Social Context In Indonesia
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/mushaf.v1i2.2061

Abstract

The verses of the Qur’an correspond to each other so that between one part and another explain to one another (al-Qur’ān yufassiru ba’d}uhu ba’d}ā). One of Ulūm al-Qur’ān that examines the reasons and rationality of the sequence and order of parts of the Qur’an is the Munāsabah, that will guide Mufassir in interconnections between parts of the Qur’an. M. Quraish Shihab in his book, Tafsir al-Mishbah, is the only interpretation of the Qur’an 30 juz in Indonesia that consistently applies its approach to the study of the Qur’an in its various forms, as the title of the work implies. This article aims to cover out the role of Munāsabah in Tafsir al-Mishbah. This article is a literal study by making Tafsir al-Mishbah as a major data source. By descriptive and analysis method, finally, this article comes to the conclusion that the role of munāsabah in the al-Misbah has 5 roles; first, prevent the interpreter from misinterpretation; second, removes the obscurity between the multiple choice of meanings and leads to the corresponding meaning; third, presents a product of in-depth and detailed interpretation; fourth, assist the interpreter in uncovering the secret behind the redaction of the verse; fifth, helps the interpreter to conclude Islamic Jurisprudens on the ayat al-ah}kām 
Kaidah Tafsir dan Penerapannya Menurut M. Quraish Shihab Fatih, M.
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 11 No 3 (2024): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i3.2560

Abstract

Penelitian ini dapat dikategorikan penelitian kepustakaan (Library Research). Data-datanya murni bersumber dari perpustakaan, baik data primer maupun sekunder. Data primer adalah data pokok, dalam hal ini bersumber dari karya-karya M. Quraish Shihab terutama buku “Kaidah Tafsir” dan penafsiran-penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah. Sedangkan data sekunder adalah data pendukung meliputi berbagai data yang dibutuhkan dalam penelitian ini baik berupa buku, jurnal maupun internet. Seluruh data yang terkumpul dipilah-pilah atau diklasifikasi lalu diolah dan dianalisis sebelum ditarik kesimpulannya. Analisisnya menggunakan metode desriptif analitis. Data dipaparkan secara panjang lebar lalu dianalisis sesuai tema kajian. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan, penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : Pertama, Kaidah tafsir adalah ketetapan-ketetapan yang membantu mufassir untuk menarik makna atau pesan-pesan Al-Qur’an dan menjelaskan apa yang musykil dari kandungan ayat. Kedua, Kaidah-kaidah ini meskipun bersifat menyeluruh mencakup semua bagian-bagiannya, tetapi dalam faktanya terdapat beberapa kasus yang menyimpang dari ketentuan umum kaidah tersebut. Bagian menyimpang ini tidak bisa dikatakan salah, karena watak dasar setiap kaidah adalah memiliki pengecualian-pengecualian. Hal demikian ini disebabkan antara lain karena kelemahan perumus dalam merumuskan suatu kaidah, atau karena jarangnya kasus tersebut, atau bisa jadi disebabkan pula oleh pertimbangan-pertimbangan makna yang mendorong dipilihnya sesuatu yang dinilai menyimpang tersebut. Ketiga, M. Quraish Shihab menerapkan kaidah-kaidah tafsir dalam karyanya Tafsir Al-Misbah. Penerapan kaidah-kaidah tersebut memerlukan kejelian dan kehati-hatian, karena banyaknya ragam dan sifat dasar kaidah-kaidah tersebut. Kejelian dan kehati-hatian ini diperlukan karena tidak jarang sebagian rumusan kaidah menghidangkan aneka alternatif yang kadang bertolak belakang. Pada sisi lain, terkadang para mufassir sepakat tentang satu kaidah, tetapi dalam penerapannya mereka berbeda sehingga menghasilkan Kesimpulan yang berbeda.
Peran Partai Politik Lokal Aceh Dalam Dinamika Politik Pasca MoU Helsinki Nofriadi, Nofriadi; Maulidiah, Khaira; Fadiya, Nayla; Al-Fatin, Furqan; Fatih, M.
Jurnal Pemerintahan dan Politik Vol. 10 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jpp.v10i3.5361

Abstract

Kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki tahun 2005 menjadi titik balik dalam politik Aceh, dengan mengakomodasi partisipasi partai politik lokal dalam kompetisi elektoral. Studi kualitatif ini menggunakan studi kasus kualitatif dengan Teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen sebagai mediator kepentingan masyarakat. Dalam kerangka teori milik Johan Galtung serta teori sistem politik lokal di Aceh belum sepenuhnya mampu menjembatani aspirasi masyarakat dan mewujudkan tata Kelola politik yang partisipatif. Meskipun partai lokal memperkuat representasi politik Aceh, Keberadaannya memerlukan penguatan sistem multipartai yang inklusif untuk mencegah monopoli kekuasaan dan menjamin stabilitas politik jangka panjang.
Kaidah Tafsir dan Penerapannya Menurut M. Quraish Shihab Fatih, M.
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 11 No. 3 (2024): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i3.2560

Abstract

Penelitian ini dapat dikategorikan penelitian kepustakaan (Library Research). Data-datanya murni bersumber dari perpustakaan, baik data primer maupun sekunder. Data primer adalah data pokok, dalam hal ini bersumber dari karya-karya M. Quraish Shihab terutama buku “Kaidah Tafsir” dan penafsiran-penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah. Sedangkan data sekunder adalah data pendukung meliputi berbagai data yang dibutuhkan dalam penelitian ini baik berupa buku, jurnal maupun internet. Seluruh data yang terkumpul dipilah-pilah atau diklasifikasi lalu diolah dan dianalisis sebelum ditarik kesimpulannya. Analisisnya menggunakan metode desriptif analitis. Data dipaparkan secara panjang lebar lalu dianalisis sesuai tema kajian. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan, penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : Pertama, Kaidah tafsir adalah ketetapan-ketetapan yang membantu mufassir untuk menarik makna atau pesan-pesan Al-Qur’an dan menjelaskan apa yang musykil dari kandungan ayat. Kedua, Kaidah-kaidah ini meskipun bersifat menyeluruh mencakup semua bagian-bagiannya, tetapi dalam faktanya terdapat beberapa kasus yang menyimpang dari ketentuan umum kaidah tersebut. Bagian menyimpang ini tidak bisa dikatakan salah, karena watak dasar setiap kaidah adalah memiliki pengecualian-pengecualian. Hal demikian ini disebabkan antara lain karena kelemahan perumus dalam merumuskan suatu kaidah, atau karena jarangnya kasus tersebut, atau bisa jadi disebabkan pula oleh pertimbangan-pertimbangan makna yang mendorong dipilihnya sesuatu yang dinilai menyimpang tersebut. Ketiga, M. Quraish Shihab menerapkan kaidah-kaidah tafsir dalam karyanya Tafsir Al-Misbah. Penerapan kaidah-kaidah tersebut memerlukan kejelian dan kehati-hatian, karena banyaknya ragam dan sifat dasar kaidah-kaidah tersebut. Kejelian dan kehati-hatian ini diperlukan karena tidak jarang sebagian rumusan kaidah menghidangkan aneka alternatif yang kadang bertolak belakang. Pada sisi lain, terkadang para mufassir sepakat tentang satu kaidah, tetapi dalam penerapannya mereka berbeda sehingga menghasilkan Kesimpulan yang berbeda.
Kisah Nabi Yunus dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsir Tarbawi Fatih, M.
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i3.2890

Abstract

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (Library Research). Data primernya bersumber dari kitab-kitab tafsir yang menerangkan ayat-ayat tentang kisah Nabi Yunus, misalnya QS. An-Nisa’: 163, Al-An’am: 86, Yunus: 98, Ash-shoffat: 139-148, Al-Anbiya’: 87-88, dan Al-Qalam: 48-50. Sedangkan data sekunder diambil dari buku, jurnal, dan tulisan-tulisan yang dipandang relevan dengan tema ini. Metode pembahasan menggunakan deskriptif-analitis, yakni memaparkan data-data yang telah diseleksi lalu menganalisisnya secara cermat dengan metode tafsir tematik (maudhu’i). Berdasarkan penelitian ini, ditarik beberapa Kesimpulan sebagai berikut: Pertama, seorang guru dalam melaksanakan proses pendidikan dibutuhkan sikap sabar, tangguh, dan telaten. Tidak mudah putus asa, reaksioner, marah atas respon peserta didik yang tidak sesuai dengan harapannya. Kedua, seorang guru seharusnya banyak berdzikir, evaluasi diri dan memohon kepada Allah agar berhasil dalam melaksanakan tugasnya. Ketiga, dalam batas tertentu peserta didik perlu diberikan ancaman atau punishmen agar timbul kesadaran dalam dirinya. Keempat, kesabaran, kerja keras dan sungguh-sungguh dalam berdoa akan membuahkan hasil yang diharapkan.