Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Determinan Faktor Paritas di Desa Kota Batu Kecamatan Ciomas Kota Bogor Susilowati, Yuanita Ani; Nova, Fransiska; Saptiningsih, Monica; Bromm, Cindiana Cecilia
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.517

Abstract

ABSTRACTParity is a term that defines the number of children that a woman has. Parity consists of primiparas giving birth to one child, multiparas giving birth to 2-4 children, and grand multiparas giving birth to 5 or more children with a gestational age of more than 28 weeks. Women with high parity have a risk of cervical cancer with an odds ratio of 2.65 times. Multiparas are at risk for preeclampsia compared to primiparas, as well as grand multiparas are at risk for various health problems during pregnancy such as hypertension in pregnancy, gestational diabetes, placental abruption, placenta previa, malposition, and fetal pelvic disproportion. Socioeconomic factors play an important role in the development of the fetus and child. Socio-economic is the dominant demographic factor influencing the number of births (parity), socioeconomic status includes education, employment, and income. This study aims to determine what factors are associated with parity. Research design using correlation description with cross-sectional approach, 296 samples were taken using convenience sampling. The research instrument used a questionnaire with six questions to measure factors related to parity. Data analysis using chi-square. The results showed that there is a significant relationship between age and parity with a p-value of 0,000 < α, while education, income, hypertension, partner desires, and myths are not related to parity (p-value > α). Age affects parity, this happens because women in menarche to menopause have the potential to become pregnant and give birth to children. ABSTRAKParitas adalah istilah yang mendefinisikan jumlah anak yang dimiliki seorang wanita. Paritas terdiri dari primipara yang melahirkan satu anak, multipara yang melahirkan 2-4 anak, dan grand multipara yang melahirkan 5 anak atau lebih dengan usia kehamilan lebih dari 28 minggu. Wanita dengan paritas tinggi memiliki risiko kanker serviks dengan odds ratio 2,65 kali. Multipara berisiko mengalami preeklampsia dibandingkan dengan primipara, begitu pula grand multipara berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan selama kehamilan seperti hipertensi dalam kehamilan, diabetes gestasional, solusio plasenta, plasenta previa, malposisi, dan disproporsi panggul janin. Faktor sosial ekonomi memegang peranan penting dalam perkembangan janin dan anak. Sosial ekonomi merupakan faktor demografi yang dominan mempengaruhi jumlah kelahiran (paritas), status sosial ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan paritas. Desain penelitian menggunakan deskripsi korelasional dengan pendekatan cross sectional, sampel diambil sebanyak 296 sampel dengan convenience sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan enam pertanyaan untuk mengukur faktor-faktor yang berhubungan dengan paritas. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan paritas dengan p-value 0,000 < α, sedangkan pendidikan, pendapatan, hipertensi, keinginan pasangan, dan mitos tidak berhubungan dengan paritas (p-value > α). Usia mempengaruhi paritas, hal ini terjadi karena wanita sejak menarche hingga premenopause berpotensi untuk hamil dan melahirkan anak.
Pengalaman Psikologis Remaja di Kabupaten Bandung Barat menjadi Korban Pelecehan Seksual di Area Publik Effriza, Nabilla Jillanieta; Niman, Susanti; Wijaya, Yosi Maria; Susilowati, Yuanita Ani; Triastuti, Lidwina
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.717-724

Abstract

Remaja merupakan usia terbanyak yang mengalami pelecehan seksual. Pelecehan seksual merupakan perngalaman traumatik bagi remaja. Tujuan penelitian menggali dan mendapatkan makna pengalaman pelecehan seksual yang pernah dialami oleh remaja. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sebanyak 10 remaja terpilih dengan teknik purposive sampling bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam semi terstruktur menggunakan pedoman wawancara yang berjumlah 3 pertanyaan. Wawancara dilakukan secara langsung dan videocall. Analisa data dilakukan melalui penyusunan tema berdasarkan katagori yang disusun dari koding transkrip verbatim.Hasil ditemukan 3 tema utama pengalaman psikologis remaja korban pelecehan seksual  (1) kejadian pelecehan seksual, (2) faktor pencetus pelecehan seksual, (3) dampak yang dialami. Simpulan untuk mengurangi dan menyembuhkan dampak yang dialami korban pelecehan seksual membutuhkan dukungan sosial, dan adanya pendampingan konseling bagi korban.
Knowledge and stress level in pregnant women: A cross-sectional study during the COVID-19 pandemic Kusumo, Maria Priliantari Ayu; Wijaya, Yosi Maria; Susilowati, Yuanita Ani
Pediomaternal Nursing Journal Vol. 10 No. 1 (2024): VOLUME 10 NO 1 MARCH 2024
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pmnj.v10i1.45084

Abstract

Introduction: Pregnant women are vulnerable to COVID-19 due to weakened immunity, leading to heightened stress amidst uncertainties about its impact. Research indicates increased levels of depression, stress, and anxiety in pregnant women since the pandemic declaration. This study explores the link between COVID-19 knowledge and stress levels among pregnant women.Methods: Data collection involved the administration of a questionnaire addressing COVID-19 knowledge and stress levels. A total of 255 respondents voluntarily participated in the study. Quantitative methods were utilized, employing a descriptive correlation design within a cross-sectional approach. The accidental sampling technique was used to select participants.Results: Univariate analysis results obtained 78.4% have a good knowledge, and 40.4% experienced moderate stress levels. Bivariate analysis using the Spearman rank indicated a relationship between knowledge and stress levels (P-value <0.001, r 0.732).Conclusions: The study proposes that hospitals implement an educational approach using online seminars, audiovisual materials, and free telemedicine services to facilitate training and counseling on stress management and adaptive coping strategies. Keywords: knowledge; pregnant women; stress level
Instagram as a Media for Reproductive Health Education In Young Women Susilowati, Yuanita Ani; Utami, Yohana Putri; Sinaga, Friska; Setyarini, Elizabeth Ari
Jambura Nursing Journal Vol 6, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v6i2.24103

Abstract

The Indonesian Demographic Health Survey for Adolescent Reproductive Health in 2017 shows that there are still various health problems including low levels of knowledge related to unwanted pregna ncies, abortions and sexually transmitted infections. Knowledge of reproductive health is important for adolescents to deal with various physical and psychological changes they experience and prevent problems due to negligence in reproductive health. The research objective was to determine the effectiveness of health education through Instagram in increasing adolescent knowledge about reproductive health. This study is a pre-experimental research with one group pretest posttest design. The number of samples used were 50 female adolescene using Instagram. Sample is selected using purposive sampling technique. Data were collected using a questionnaire with a guttman scale and analyzed using the Wilcoxon signed rank test. The statistical test results obtained a p- value of 0.000 (p
Stres Kerja Perawat dan Distres psikologis : Cross sectional study Niman, Susanti; Yulianti, Dina; Susilowati, Yuanita Ani
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 9 No 4 (2024): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawat merupakan profesi yang mengalami stres psikologis tinggi di tempat kerja.Stres psikologis dapat memicu ketidakseimbangan homeostasis tubuh. Penelitian bertujuan menganalisa korelasi stress kerja dengan distres psikologis perawat. Metode penelitian kuantitatif corelational, sampel menggunakan convenience sampling. Instrumen menggunakan Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) dan General Health Quastionaire (GHQ 12) versi bahasa Indonesia. Analisa data menggunakan Kendall’s Tau. Hasil 46,7 % perawat mengalami stres kerja dan 37,7% perawat mengalami distres psikologis. Hasil terdapat korelasi positif antara stres kerja dan distres psikologis perawat (Pvalue 0.000; Coeficient Corrrelation (r) = 0,274). Kesimpulan adanya korelasi stres kerja dengan distres psikologis perawat menunjukkan pentingnya menyiapkan tenaga perawat sesuai kebutuhan untuk menurunkan stres kerja, memberikan pelatihan bagi perawat guna meningkatkan keterampilan, dapat melakukan koping yang efektif dan menjaga pola hidup sehat untuk mencegah distres psikologis.
PENGARUH DUKUNGAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP SELF CARE PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE : STUDI LITERATUR Niman, Susanti; Ziliwu, Yosef Syukurman; Susilowati, Yuanita Ani
BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) Vol. 9 No. 2 (2021): Edisi Juli - Desember 2021
Publisher : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53345/bimiki.v9i2.192

Abstract

Pendahuluan: Congestive Heart Failure merupakan sindrom klinis berbahaya dari gangguan jantung fungsional atau struktural, mengganggu pengisian ventrikel dan sirkulasi sistemik tubuh. Kondisi tersebut menuntut kemampuan perawatan diri dari pasien Congestive Health Failure untuk mempertahankan kesehatannya.Tujuan dari literature review untuk menganalisis dampak edukasi perawat terhadap self care pasien Congestive Heart Failure. Metode: Literature review dengan pencarian artikel menggunakan kata kunci “Congestive Heart Failure”, “edukasi perawat”, dan “perawatan mandiri” dalam basis data PubMed, Google Scholar, dan ResearchGate. Hasil: Hasil dari pencarian artikel didapatkan 12 artikel. Analisis artikel didapatkan bahwa edukasi perawat berdampak terhadap kemampuan self care pasien CHF yang membuktikan bahwa adanya perubahan perawatan diri pada pasien sebelum dan sesudah diberikan edukasi kesehatan oleh perawat. Kesimpulan: Edukasi perawat dapat meningkatkan kemandirian pasien. Kata kunci: Congestive Heart Failure (CHF); edukasi perawat; self care.
HYPNOTHERAPY RELIEVES PAIN IN THE 1ST STAGE OF LABOR AT BANDUNG PRIVATE HOSPITAL Susilowati, Yuanita Ani; Martini, Flora Maria; Suntoro, Henri; Wijaya, Yosi Maria; Hardjanti, Therese Maura; Sihombing, Ferdinan
Jambura Nursing Journal Vol 7, No 2: July 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v7i2.31339

Abstract

The pain experienced during the first stage of labor varies for each individual, depending on the pain threshold of each patient. Despite the implementation of Cognitive Behavior Therapy (CBT) and relaxation techniques in pain management at Bandung Private Hospital, some patients still endure persistent pain. The use of hypnotherapy as a non-pharmacological approach to alleviate pain has not been widely adopted. This study aims to evaluate the impact of hypnotherapy on the level of pain during the first stage of labor. Employing a Quasi-experimental design with a single-group pre-test and post-test without control, the researcher administered hypnotherapy techniques for 15-30 minutes. Pain levels were assessed using the Numeric Rating Scale among 14 parturient women. Comparing the pre-test and post-test measurements of pain levels, the results demonstrated a significant reduction in the first stage labor pain due to hypnotherapy (p < 0.05). Before the intervention, the mean pain level was 3.29, which decreased to 2.64 after hypnotherapy. This study's findings indicate that hypnotherapy is effective in reducing pain during the first stage of labor. The implications of these findings are crucial in enhancing the quality of care for laboring mothers. It is hoped that hypnotherapy can be widely applied in the management of labor pain in various hospitals, taking into account appropriate implementation processes and individual patient needs.