Ikan tenggiri yang telah direbus merupakan salah satu makanan laut yang lezat dan beraroma sehingga sangat digemari oleh masyarakat umum. Mempersiapkan makarel rebus adalah tugas sederhana yang hanya membutuhkan penggunaan garam dan teknik perebusan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui higiene sanitasi dan mengidentifikasi keberadaan formalin pada ikan kembung rebus. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian survei deskriptif. Total 10 rumah produksi ikan tenggiri rebus di Kecamatan Medan Marelan, uji formalin dilakukan dengan menggunakan Formalin Test Kit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 rumah produksi yang dinilai, hanya 1 (10%) yang memenuhi standar higiene sanitasi yang tertuang dalam PERMENKES RI No.1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Sisanya sebanyak 9 (90%) rumah produksi gagal memenuhi persyaratan tersebut. Dari segi uji formalin yang dilakukan terhadap 10 sampel penelitian, 9 (90%) sampel dinyatakan positif formalin, sedangkan 1 (10%) sampel dinyatakan negatif. Hasil ini sejalan dengan pedoman yang tertuang dalam PERMENKES RI No.033 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan. Berdasarkan temuan survei. Oleh karena itu, produsen diharapkan meningkatkan praktik kebersihan dan pengelolaan sanitasi, serta bekerja sama dengan instansi terkait untuk secara rutin melakukan uji laboratorium terhadap produsen ikan makarel rebus.