Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA GANGGUAN PERSEPSI PENDENGARAN: PRESBIKUSIS DENGAN TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI UPT PELAYANAN SOSIAL BINJAI Rindiani, Rindiani; Pangaribuan, Resmi; Tarigan, Jemaulana
Jurnal Nurse Vol. 6 No. 2 (2023): Juli: Jurnal Nurse
Publisher : STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/nurse.v6i2.184

Abstract

Pelayanan kesehatan pada lansia masih sangat terbatas, baik dari segi jenis dan cukupnya. Gangguan persepsi adalah ketidakmampuan manusia dalam membedakan antara langsung timbul dari sumber internal (pikiran, perasaan) dan stimulus eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan gerontik pada pasien pemenuhan kebutuhan komunikasi non verbal pada lansia dengan presbikusis di UPT pelayanan sosial lanjut usia Binjai.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan studi kasus yang dilakukan pada dua orang pasien dengan diagnosa yang sama yaitu Presbiakusis dengan gangguan komunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan proses keperawatan meliputi tahapan sebagai berikut: Pengkajian, Diagnosa keperawatan, intervensi, Implementasi dan evaluasi. Hasil dan Pembahasan:  Pada kasus 1 dengan masalah keperawatan ganguan pendengaran komunikasi teraupetik dengan susah mendengar suara. Dikatakan teratasi sebagaian karena dilihat dari pernyataan klien dan observasi perawat yaitu data subjektif klien mengatakan susah mendengar suara klien mengatakan kepala sering tiba-tiba pusing dan kuping tiba-tiba berdengung, kemudian dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital TD:130/80 mmhg N: 88x/menit R: 22x/menit S:36˚C. Pada kasus 2 masalah keperawatan dengan gangguan pendengaraan komunikasi, klien mengatakan tidak mendengar jika diajak berbicara dengan suara dan nada biasa. Klien memohon kepada mahasiswa untuk meningkatkan nada bicara TTV TD:120/70 mmhg N:80x/menitR: 24x/menit, S:36˚C. Kesimpulan dan saran:  Setelah peneliti melakukan studi kasus pada klien kurang komunikasi teraupetik pada gangguan persepsi pendengaran pada Ny. N dan Ny. R di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai, maka peneliti dapat menyimpulkan masalah teratasi sebagian hal ini karena keterbatasan waktu peneliti dan responden.
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA ASMA BRONKIAL DENGAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF DI RUMAH SAKIT PUTRI HIJAU TK II MEDAN Barus, Tantiyani; Pangaribuan, Resmi; Tarigan, Jemaulana
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 1 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Januari 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i1.2063

Abstract

Background: Bronchial asthma is a chronic condition of the respiratory tract that often causes bronchial narrowing, bronchial hyperresponsiveness, and chronic inflammation. In many cases, patients with bronchial asthma have ineffective breathing patterns that affects negatively on oxygenation. Fulfilling oxygenation in patients with bronchial asthma is done to maintain the metabolism of body cells and the activity of various organs or cells. Objective: This case study research aims to describe the application of nursing care management in patients with bronchial asthma associated with oxygenation fulfillment. Method: This descriptive research is conducted using nursing process approach. The research subjects consist of 2 patients with the same case, namely bronchial asthma patients experiencing ineffective breathing patterns. Results: Based on the nursing evaluation of client I and client 2, it indicates that this condition has been resolved from the first to the third day which is shown by significant progress and the client's health improvement. Conclusion: By fulfilling oxygen, doing high- fowler position, using nebulizer and practicing effective coughing, the problem of oxygenation fulfillment with ineffective breathing patterns can be resolved for patients with bronchial asthma.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA GANGGUAN KOGNITIF DEMENSIA DENGAN BRAIN GYM EXERCISE DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BINJAI Sijabat, R. Sri Rezeki; Pangaribuan, Resmi; Tarigan, Jemaulana
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 1 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Januari 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i1.2064

Abstract

Background:According to the World Health Organization(WHO,2018),approximately 50 million people suffer from dementia,with nearly 60%residing in low and middle-income countries.Each year, there are almost 10 milion new cases.The total number of dementia patients worldwide is projected to reach 82 million by 2030 and 152 million by 2050.Dementia is a symptom of declining memory. thinking,behavior,and the ability to perform daily activities.An individual is considered to have dementia when experiencing mental disturbances in at least two brain functions.One effort to prevent cognitive decline in the elderly is by engaging in Brain Gym Exercise. Method: This research is a case study with a descriptive research design following the nursing care process for the elderly.The focus of this case study is on two elderly individuals diagnosed with dementia.Study subjects were selected based on inclusion and exclusion criteria,then an intervention was conducted for 3 days by providing nursing care action in the form of Brain Gym Exercise for 15 minutes once a day.Data collection was done through interviews,observations,and nursing care.Cognitive function was measured using the Mini-Mental State Exam(MMSE)instrument. Results: After conducting Brain Gym Exercise for 15 minutes once a day for the two elderly respondents,the research results indicated that brain exercises can enhance cognitive function in elderly dementia patients,as shown by increased MMSE scores in both study subjects. Conclusion: After a 3-day brain exercise intervention,the MMSE scores increased within the range of 0-17,and both respondents were able to perform it.
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Pasien Pneumonia dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif di Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau Medan T, Lamria Meilina; Tarigan, Jemaulana; Pangaribuan, Resmi
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2024): Edisi Januari
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v2i3.463

Abstract

Asuhan Keperawatan adalah seluruh rangkaian proses keperawatan yang diberikan kepada pasien yang berkesinambungan dengan kiat-kiat keperawatan yang dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi adalah usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang optimal. Pnemonia adalah infeksi inflamasi akut pada jaringan paru-paru atau parenkim yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun parasit dengan tanda dan gejala seperti batuk dan sesak nafas. Bersihan jalan nafas tidak efektif merupakan suatu masalah yang sering terjadi pada pasien pneumonia, Batuk efektif dan Nebulizer merupakan metode efektif untuk membantu mencehah terjadinya bersihan jalan nafas tidak efektif. Tujuan Penelitian: Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien pneumonia dalam bersihan jalan nafas tidak efektif di Rumah Sakit TK II Putri Hijau. Metode Penelitian: Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, partisipan pada kasus ini dilakukan pada 2 klien pneumonia dengan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Hasil: Hasil pengkajian keperawatan didapatkanperbedaan adanya suara nafas ronchi dan wheezing dan perbedaan lain pada kedua klien yaitu, klien 1 mengeluhkan sesak, batuk berdahak dan demam RRP: 24x/m GCS: 13 sedangkan klien 2 mengeluhkan sesak,batuk berdahak, tidak nafsu makan RR: 28x/m GCS: 12. Kesimpulan: Berdasarkan evaluasi keperawatan pada klien 1 dan 2 hari pertama sampai hari ketiga sudah teratasi dengan menunjukkan kemajuan yang signifikan dan perkembangan kesehatan klien jauh lebih membaik
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA CEDERA KEPALA SEDANG DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF Sianipar, Sabrina; Pangaribuan, Resmi; Tarigan, Jemaulana
VARIABLE RESEARCH JOURNAL Vol. 2 No. 03 (2025): JULI 2025
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan frekuensi pernapasan dapat menyebabkan saturasi oksigen dalam darah dan perfusi jaringan otak menurun. Perburukan kondisi pasien dengan cedera kepala dapat terjadi jika perfusi jaringan ke otak rendah, sehingga pasien memiliki outcomes yang buruk. Cedera kepala adalah gangguan pada bagian otak diakibatkan oleh kekuatan atau benturan dari luar tubuh yang sifatnya lebih keras.Cedera kepala mengakibatkan penderita mengalami penurunan kesadaran, kerusakan saraf, kerusakan pembuluh darah, pembendungan cairan otak, kecacatan permanen hingga kematian. Pemenuhan kebutuhan oksigenasi adalah pemberian oksigen untuk membebaskan jalan nafas dan mencegah terjadinya kematian sel otak apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak mampu diperbaiki atau mengakibatkan kematian. Tujuan:   Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memberikan Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Dengan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Pada Cedera Kepala Sedang Dengan Masalah Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif di Rumah Sakit Putri Hijau Medan. Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui gambaran Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Pada Cedera Kepala Sedang Dengan Masalah Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif. Hasil: Dengan dilakukanya pemberian oksigen 3-4 l/menit selama 3 hari pada kedua pasien tersebut dari hasil obsevasi dapat diperoleh hasil SPO2 98% dan masalah Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif  telah teratasi. Kesimpulan: Dengan dilakukanya Pemenuhan Oksigenasi Pada Cedera Kepala Masalah Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif telah Teratasi.