Kehadiran media sosial mengubah banyak hal. Salah satunya adalah 'Ruang Berita'. Saat ini terdapat fenomena netizen yang lebih memilih mengonsumsi berita dari akun influencer di media sosial, dibandingkan media massa dalam platform yang sama. Faktanya, media massa mempunyai kredibilitas untuk melakukan hal tersebut. Di tingkat lokal, hal ini setidaknya terlihat dari perbandingan yang sangat jauh, antara jumlah pengikut akun influencer dengan jumlah pengikut media massa di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena tersebut. Untuk membuktikan benar atau tidaknya, kecenderungan netizen lebih memilih mengonsumsi berita dari influencer dibandingkan media massa di media sosial, dan mencari tahu apa saja faktor pendorong yang menyebabkannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Peneliti melontarkan beberapa pertanyaan kepada warganet yang diambil berdasarkan klasifikasi tertentu. Hasil survei tersebut kemudian didukung dengan pernyataan beberapa ahli di bidangnya yang relevan dengan topik yang diteliti. Hasilnya, warganet diketahui lebih memilih mengonsumsi berita di akun influencer dibandingkan media massa di media sosial. Ada beberapa faktor yang menjadi pemicunya. Diantaranya karena influencer dinilai lebih up to date dibandingkan media massa, dalam hal penyebaran berita di media sosial. Hal ini membuat influencer lebih digandrungi oleh netizen, dibandingkan media massa. Namun di sisi lain, fenomena ini juga menyisakan banyak pertanyaan yang perlu dijawab. Sebab, bagaimana influencer bisa menjadi primadona warganet dalam pemberitaan, padahal mereka tidak berkompeten dalam memproduksi dan mendistribusikan berita.