Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Alih Wahana Film ke Novel Sebagai Salah Satu Materi Ajar Bahasa Indonesia di Sekolah Husna, Siti Asmaul; Agustina, Eka Sofia
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 20 (2024): Prosiding Pertemuan Ilmiah Bahasa & Sastra Indonesia (PIBSI XLVI) Universitas Muhamm
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v20i.1376

Abstract

Alih wahana sebagai sebuah medium pengekspresi produk karya sastra saat ini menjadi sangat diperhatikan oleh para pencipta sastra, penggiat sastra, dan praktisi bahasa Indonesia. Alih wahana dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia ditujukan sebagai salah satu alternatif materi ajar yang bisa dibelajarkan kepada peserta didik. Alih wahana sebagai bahan ajar dalam Kurikulum Merdeka merupakan konsep yang mengacu pada penggunaan berbagai sumber dan media sebagai sarana pembelajaran untuk mendukung pendidikan yang lebih fleksibel dan relevan. Kurikulum Merdeka menekankan pada adaptasi dan inovasi dalam proses pembelajaran, sehingga alih wahana atau penggunaan sumber daya alternatif menjadi penting. Kajian ini berfokus mendeskripsikan konsep pembelajaran alih wahana film ke novel sebagai salah satu materi ajar bahasa Indonesia jenjang SMA yang merujuk pada Kurikulum Merdeka pada fase E. Metode yang digunakan dalam kajian ini ialah dengan pendekatan kualitatif dan desain kajian pustaka (literature review) terkait penelitian alih wahana. Alih wahana film ke novel sebagai medium pengekspresi karya sastra memiliki peran penting dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia seperti materi digital, simulasi, dan pengalaman langsung, proses pembelajaran menjadi lebih dinamis, kontekstual, dan dapat memenuhi kebutuhan individu peserta didik. Konsep ini mendukung prinsip-prinsip kurikulum merdeka yang menekankan pada kemandirian dan kreativitas peserta didik serta keterkaitan antara teori dan praktik dalam pendidikan.
تطبيق التمييز في تعلم اللغة العربية في الصف السابع في مدرسة المنادي المتوسطة الإسلامية المتكاملة Husna, Siti Asmaul; Taufiq, Muhammad
Al-Tadris: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol 12 No 1 (2024): Al-Tadris: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Faculty of Education and Teachers Training of UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/tadris.2024.12.1.378-393

Abstract

ملخص: التّمييز هو التعلم الذي يستخدم كطريقة تعليم الطلاب على اترجمة الآيات القرآنية والمفردات العربية وذلك عن طريقة الغناء في تعليم التّمييز. يُستخدم أسلوب التّمييز في مدرسة المنادي المتوسطة الإسلامية المتكاملة ماريلان. ويشتمل تعلم هذه اللغة العربية على مهارات اللغة العربية الأربعة، من بين مهارات أخرى: الإستماع والكلام والقراء والكتابة. الغرض من هذا البحث هو معرفة كيفية استخدام الطلاب تعليم التمييز في تعليم اللغة العربية بحيث يتم استخدام التعلم التمييز عن طريقة الغناء. يستخدم هذا الباحث المنهج الكيفي أسلوب لأن الباحث يريد أن يعرف كيف يزيد المعلمون من اهتمام الطلاب بالتعلم في التمييز كأسلوب غنائي. تشير نتائج هذه الدراسة إلى أن الطلاب لديهم متحمسون وممتعون ومتحمسون للغاية عندما يتم تعلم التمييز. الطلاب سعداء جدًا ب وجود تعلّم التّمييز المنفذ في مدرسة المنادي المتوسطة الإسلامية المتكاملة ماريلان بحيث تقوم المؤسسة بعمل منهج خاص بتعلم التّمييز. كما أن التميّيز مدعوم أيضًا بمرافق وبنية تحتية مناسبة، وهي وجود كتب تميّز وألواح بيضاء وأجهزة كمبيوتر محمولة. الكلمات المفتاحية: تعلم التمييز، تعلم اللغة العربية، المدرسة الإسلامية المتكاملة. Abstract: Tamyiz is learning that is used as a method to teach students to more easily translate verses of the Koran and Arabic vocabulary, by using the singing method in learning tamyiz. This Tamyiz learning was made into a method that was applied at the Al-Munadi Marelan IT Middle School. As for learning Arabic, these four Arabic language skills include: al-istima (listening), al-kalam (speaking), al-qira'ah and al-kitabah (writing). The aim of this research is to find out how students use Tamyiz learning in learning Arabic so that Tamyiz learning can be used as a singing method. This researcher used a qualitative approach because the researcher wanted to know how teachers increase students' interest in learning in learning tamyiz as a singing method. The results of this research show that the students are very motivated, have fun, and are enthusiastic when Tamyiz learning is taking place. Students were very happy with the implementation of Tamyiz learning at Al-Munadi Marelan IT Middle School, so the foundation created a special curriculum for Tamyiz learning. Tamyiz is also supported by adequate facilities and infrastructure, namely tamyiz books, whiteboards, laptops. Keywords: Tamyiz learning, Arabic language learning, Integrated Islamic School Abstrak: Tamyiz ialah pembelajaran yang dijadikan sebuah metode untuk mengajarkan siswa lebih mudah menerjemahkan ayat Al-Qur’an dan kosa kata bahasa Arab, dengan cara metode bernyanyi dalam pembelajaran tamyiz. Tamyiz ini dibuat pembelajaran menjadi sebuah metode yang diterapkan pada sekolah SMP IT Al-Munadi Marelan. Adapun pembelajaran bahasa Arab ini memiliki keempat keterampilan bahasa Arab tersebut antara lain yaitu: al-istima (mendengar), al-kalam (berbicara), al-qira’ah dan al-kitabah (menulis). Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana cara siswa menggunakan pembelajaran tamyiz dalam pembelajaran bahasa Arab sehingga terciptanya pembelajaran tamyiz tersebut dijadikan sebagai metode bernyanyi. Peneliti ini menggunakan metode pendekatan kualitatif karena peneliti ingin mengetahui bagaimana cara guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran tamyiz menjadi sebuah metode bernyanyi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adapun siswa sangat termotivasi, menyenangkan, semangat pada saat pembelajaran tamyiz sedang berlangsung. Siswa sangat senang dengan adanya pembelajaran tamyiz diterapkan di SMP IT Al-Munadi Marelan sehingga pihak yayasan membuat kurikulum khusus pada pembelajaran tamyiz. Tamyiz ini juga didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, yaitu adanya buku tamyiz, papan tulis, laptop. Kata Kunci: Pembelajaran Tamyiz, Pembelajaran bahasa Arab, Sekolah Islam Terpadu
Perlawanan Tak Kunjung Padam: Adat, Agama, dan Resistensi Terhadap Kolonial dalam Sitti Nurbaya Zuhroh, Fatimatuz; Nada, Annisa Qurrotun; Taufiqoh, Firda Ulfi; Lutfiyah, Siti Khumairotul; Husna, Siti Asmaul; Khodafi, Muhammad
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 4 No. 2 (2022): September
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2022.4.2.80-93

Abstract

Kebijakan belasting di luar Jawa muncul sebagai akibat tidak langsung penghentian praktik culturstelsel yang memberikan banyak keuntungan pada pihak pemerintah kolonial. Dalam konteks Minangkabau kewajiban pajak perorangan itu bertentangan dengan isi perjanjian Plakat Pajang yang mengikat antara pihak Belanda dengan masyarakat Minangkabau. Tak ayal kebijakan itu memicu gelombang perlawanan rakyat Minangkabau. Resistensi masyarakat setempat lantas memuncak pada sebuah peristiwa akbar yang dalam sejarah sosial dikenal sebagai Perang Kamang (1908). Kronik tentang penolakan pajak tersebut tidak hanya terekam dalam dokumen sejarah formal, dalam roman Sitti Nurbaya (1922) Marah Roesli menjadikan heroisme masyarakat Minangkabau sebagai latar melodrama yang melibatkan Samsul Bahri dan Datuk Meringgih dalam sebuah pertikaian. Artikel ini membahas genealogi radikalisme masyarakat Minangkabau sejak abad XIX hingga awal abad XX, muasal resistensi sebagaimana digambarkan dalam narasi roman Sitti Nurbaya, serta bentuk resistensi masyarakat setempat menghadapi kebijakan pemerintah kolonial Belanda. Dalam tulisan roman gubahan Marah Roesli ditempatkan sebagai objek telaah dengan maksud hendak mendeskripsikan kondisi masyarakat Melayu kala itu serta resistensi rakyat Minangkabau terhadap kolonial Belanda. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dengan pendekatan New Historism. Hasil kajian ini mencakup tiga hal, yakni munculnya radikalisme masyarakat Minangkabau (gerakan Paderi) merupakan imbas dikenalnya Minangkabau sebagai poros pembaharuan Islam yang melahirkan tokoh-tokoh ulama terkemuka; penyebab resistensi masyarakat Minangkabau dalam Sitti Nurbaya yang berkenaan dengan perjanjian Plakat Pajang pasca tumbangnya pertahanan Paderi; dan resistensi masyarakat Minangkabau terhadap pemerintah kolonial ditemukan dalam bentuk resistensi senjata dan nonsenjata (verbal) sebagai bentuk pertahanan identitas budaya dan bangsa mereka.
Sinisme dan Peringatan Moral dalam Puisi Hendak Jadi “Orang Besar?” Karya Bung Usman: Kajian Stilistika Husna, Siti Asmaul; Suyanto, Edi; Agustina, Eka Sofia; Munaris, Munaris; Samhati, Siti
ESTETIK : Jurnal Bahasa Indonesia Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/estetik.v8i2.13055

Abstract

The poem Hendak Jadi “Orang Besar?” by Bung Usman is a literary work that delivers profound social criticism and moral admonition. This study adopts a stylistic approach using a descriptive qualitative method to analyze linguistic elements such as metaphors, irony, and satire that create a critical tone in the poem. Data were obtained through library research and analyzed based on the poet's choice of words, structure, and linguistic style to convey the intended message.The findings indicate that the poem Hendak Jadi “Orang Besar?” by Bung Usman employs metaphors to depict the negative impact of uncontrolled ambition, irony to highlight the emptiness of achievements without morality, and satire to critique selfish behaviors that disregard social values. The poem sharply illustrates the social realities of its time while inviting readers to reflect on values such as integrity, responsibility, and humanity in achieving true success. The moral messages conveyed in this poem remain relevant today, making it a meaningful social reflection worthy of appreciation.