Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak terlepas dengan belajar dan pembelajaran. Tanpa belajar dan pembelajaran, manusia tidak akan bisa menjalankan kehidupan sebagaimana mestinya, karna dalam menjalani kehidupan diperlukan ilmu dan pengetahuan yang mendukung dalam menuju kesuksesan. Oleh sebab itu, dalam mencapai kesuksesan tersebut manusia haruslah berpendidikan. Pada hakikatnya tujuan dari pendidikan nasional adalah memberikan keteladanan pada peserta didik. Keteladanan pada peserta didik diberikan selama proses pembelajaran. Namun, dalam kenyataannya keteladanan dalam proses pembelajaran belum berlangsung secara optimal. Hal ini dikarnakan masih banyaknya peserta didik menyontek ketika proses evaluasi tiba. Kebiasaan menyontek dilatarbelakangi oleh kurangnya persiapan peserta didik, tegang ketika melaksanakan ujian, banyaknya waktu luang dalam mengerjakan ujian, serta system pendidikan di Indonesia yang lebih mementingkan kuantitas dibanding kualitas. Sehingga, membuat peserta didik merasa tertekan. Namun, rasa tertekan tersebut tidak membuat peserta didik menjadi gigih dalam menguasai pembelajaran. Melainkan, membuat peserta didik merasa khawatir dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini menyebabkan guru melakukan suatu inovasi dalam proses evaluasi, yaitu dengan pemberian suasana baru berupa penggunaan multimedia evaluasi plickers. Pemberian suasana baru dapat memberikan kesan fresh kepada peserta didik, sehingga rasa khawatir dan tertekan peserta didik dapat diminimalisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran penggunaan multimedia evaluasi plickers dalam mengurangi budaya menyontek di sekolah dasar. Dengan demikian, motode penelitian yang digunakan yaitu, metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu, multimedia evaluasi plickers dapat mengurangi budaya menyontek.In life, humans are inseparable from learning and learning. Without learning and learning, humans will not be able to live life as they should, because in life they need knowledge and knowledge that support in leading to success. Therefore, in achieving this success humans must be morally educated. In essence the goal of national education is to provide an example to students. Exemplary students are given during the learning process. However, in reality, the example in the learning process is not yet optimal. This is because there are still many students cheating when the evaluation process arrives. The practice of cheating is motivated by the lack of student preparation, tense when conducting exams, the amount of free time in taking exams, and the education system in Indonesia which is more concerned with quantity than quality. Thus, making students feel depressed. However, the pressure does not make students become persistent in mastering learning. But rather, make students feel worried and do various ways to get maximum results. This causes the teacher to make an innovation in the evaluation process, namely by providing a new atmosphere in the form of using multimedia evaluation plickers. Giving a new atmosphere can give a fresh impression to students, so that students can feel less worried and pressured. This study aims to determine how the role of the use of multimedia evaluation of plickers in reducing cheating culture in elementary schools. Thus, the research method used is descriptive qualitative research methods. Data collection is done through observation, interviews, and documentation. The results of this study namely, multimedia evaluation of plickers can reduce cheating culture.