Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Transformasi Pembelajaran Bahasa Arab melalui Teknologi Digital dalam Pendidikan Islam Khabibul Umam, Mustolikh; Arifah, Zetty; Fatkhurrokhman, Ricy
Educatia : Jurnal Pendidikan dan Agama Islam Vol. 15 No. 1 (2025): Juni
Publisher : STAI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69879/ks4f8466

Abstract

Transformasi pembelajaran bahasa Arab dalam pendidikan Islam mengalami perkembangan signifikan seiring dengan kemajuan teknologi digital. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji peran teknologi digital dalam mentransformasi metode, media, dan pendekatan pembelajaran bahasa Arab di lingkungan pendidikan Islam. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan studi pustaka, artikel ini mengeksplorasi berbagai bentuk inovasi digital seperti aplikasi pembelajaran, platform e-learning, media interaktif, serta pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam proses pengajaran bahasa Arab. Hasil kajian menunjukkan bahwa teknologi digital mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran, memperluas akses materi, serta memfasilitasi pembelajaran yang lebih komunikatif dan interaktif. Namun, penerapan teknologi ini juga menghadapi tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur, kesiapan tenaga pendidik, dan kurangnya pelatihan teknis. Oleh karena itu, diperlukan strategi integratif antara kurikulum pendidikan Islam dan pemanfaatan teknologi digital guna menghasilkan pembelajaran bahasa Arab yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Artikel ini merekomendasikan penguatan kapasitas guru, pengembangan konten digital yang kontekstual, serta dukungan kebijakan dari lembaga pendidikan Islam sebagai langkah strategis menuju transformasi digital yang berkelanjutan.
Dinamika Usia Perkawinan Dan Dispensasi Kawin Di Indonesia Perspektif Hukum Positif Dan Maqashid Syari’ah Ulya, Najihatul; Assaiq, Muhammad Royhan; Fatkhurrokhman, Ricy
Maqasid: Jurnal Studi Hukum Islam Vol. 14 No. 3 (2025): Maqasid Jurnal Studi Hukum Islam
Publisher : Muhammadiyah University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/mqsd.v14i3.28313

Abstract

Isu pernikahan dini di Indonesia semakin kompleks, diperparah dengan tingginya praktik dispensasi perkawinan di pengadilan agama. Meskipun regulasi telah menaikkanbatas usia minimum, data menunjukkan adanya lonjakan signifikan permohonan yang sebagian besar dikabulkan, menciptakan celah hukum yang melegitimasi pernikahan anak. Studi ini bertujuan menganalisis praktik dispensasi perkawinan dari perspektif hukum dan tujuan luhur hukum Islam (maqashid syariah). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode kepustakaan, penelitian ini menganalisis sumber-sumber hukum serta literatur akademik relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dispensasi yang longgar berpotensi mengabaikan perlindungan anak. Praktik ini menimbulkan dampak negatif, seperti peningkatan risiko perceraian, masalah kesehatan reproduksi, dan gangguan psikologis bagi pasangan muda. Dari sisi tujuan hukum Islam, kebijakan yang terlalu permisif ini bertentangan dengan prinsip perlindungan jiwa (hifz al-nafs), akal (hifz al-aql), dan keturunan (hifz al-nasl). Oleh karena itu, dispensasi seharusnya diposisikan sebagailangkah darurat yang sangat selektif, bukan sebagai solusi struktural atas persoalan sosial. Solusi yang lebih fundamental adalah penguatan regulasi, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi untuk mencegah pernikahan dini. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan hukum keluarga Islam yang lebih berorientasi pada perlindungan anak dan pencapaian tujuan syariah dalam konteks sosial modern Indonesia. Kata kunci: Pernikahan Dini; Dispensasi Kawin; Maqashid Syari’ah.
Covering Shame, Sacrificing Rights: A Maqāṣid al-Shari’ah Perspective on Child Protection in Incestuous Marriage Practices Fatkhurrokhman, Ricy; Assaiq, Muhammad Royhan; Wastuti, Tri
International Journal of Social Science and Religion (IJSSR) 2025: Volume 6 Issue 3
Publisher : Indonesian Academy of Social and Religious Research (IASRR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53639/ijssr.v6i3.380

Abstract

This study examines the practice of marriage after incest to cover up family shame in Sendang 1, Gunungkidul, through the perspective of maqāṣid alsyarī‘ah and child protection. This study aims to highlight how these practices, which are intended to maintain family dignity, violate the main principles of maqāṣid al-syarī‘ah, particularly ḥifẓ al-nafs (protection of life), ḥifẓ alnasl (protection of offspring), and ḥifẓ al-’ird (protection of honour). Using a qualitative approach with descriptive-analytical methods, this study analyses the case of a 16-year-old girl who was forced to marry after becoming pregnant by her brother, highlighting the detrimental impact on her psychological and physical well-being. The results of the study show that such practices not only contradict Islamic teachings but also violate national and international child protection laws, including the principle of the best interests of the child. This study presents a new conceptual framework that integrates maqāṣid al-sharī’ah with child protection laws, advocating for reforms in Islamic family law to prioritise the protection and rights of children.