Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH MATERIAL RESINEX TERHADAP PROPERTIES HPHT FILTER PRESS PADA TEMPERATURE 200 ℉ LUMPUR KCL-POLYMER Kusrini, Desi; Yudiantoro, Ismanu; Winarto, Winarto; Alfriyani, Dhelfi Alva
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jo.v7i2.1718

Abstract

Pada pemboran trayek 17 ½” ini menembus formasi Muara Enim – Talangakar yang memiliki litologi shale dengan temperatur tinggi, dimana hal tersebut dapat merubah sifat fisik Lumpur, material Additive Resinex pada Lumpur Pemboran berperan  menjadikan lumpur pemboran lebih stabil pada temperature tinggi sekaligus sebagai fluid loss control agent. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perubahan mud properties pada  water base mud Kcl polymer dengan berbagai variasi konsentrasi Resinex yang sesuai dengan spesifikasi, selanjutnya untuk mendapatkan pemilihan konsetrasi Resinex yang terbaik yang sesuai pada trayek ini. Percobaan ini dilakukan skala Laboratorium dengan melakukan pengujian Lumpur Kcl polymer yang ditambahkan material Resinex sebanyak 2 gram, 4 gram, 6 gram, dan 8 gram. Hasil pengujian mud weight, pH, rheology, API filtrate, dan Clˉ.  Hasil Penelitian didapatkan properties lumpur yang bervariasi, dimana hasil yang paling optimal dan ekonomis yaitu dengan penggunaan konsentrasi Resinex 6 gram.
Penentuan Design Hydraulic Fracturing Dan Analisa Produktivitas Sumur Qwe Pada Lapangan DSA Kusrini, Desi; Yudiantoro, Ismanu; Setiawan, Agung; Amaliyah, Siti
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jo.v8i2.2032

Abstract

Sumur QWE terletak di Lapangan DSA berada di Cekungan Jawa Barat. Sumur QWE adalah sumur lama yang akan dibuka kembali pada lapisan batupasir bertujuan untuk meningkatkan laju produksi sumur yang dilakukan program hydraulic fracturing karena adanya formation damage pada interval 2843 – 2848 m. Evaluasi keberhasilan kegiatan hydraulic fracturing dibutuhkan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan tersebut. Data yang digunakan meliputi data sumur, data reservoir, data produksi, dan Post Job Report. Data yang telah terkumpul akan dihitung secara manual menggunakan microsoft excel, geometri rekahan dibuat menggunakan simulator menggunakan data tekanan yang didapat ketika kegiatan hydraulic fracturing. Hasil yang telah didapat dari dibandingkan sebelum dan sesudah dilakukan hydraulic fracturing. Pemodelan geometri rekahan menggunakan model PKN 2D. Hasil dari model geometri rekahan digunakan untuk menghitung FCD dan permeabilitas rata-rata menggunakan metode Howard&Fast. Hasil dari evaluasi kegiatan hydraulic fracturing mendapatkan nilai permeabilitas sebelum dan sesudah dilakukannya hydraulic fracturing terdapat kenaikan dari 12 mD menjadi 44,437 mD, dimana mengalami kenaikan sebesar 32,437%, Productivity Index menunjukkan peningkatan produktivitas sumur sebesar 2,868 kali.
Studi Laboratorium Pengaruh Penambahan Starch Terhadap Filtrat pada Lumpur Kcl Polymer PHPA 7% Sumur “N” PT. Sumber Data Persada Winarto, Winarto; Yudiantoro, Ismanu; Suci Widiantoro, Panca; Rihadatul Aisy, Nada
Action Research Literate Vol. 8 No. 7 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i7.467

Abstract

Sumur “N” merupakan sumur pengembangan (development) dimana terdiri dari Formasi Minas, Petani, Telisa, Upper Sihapas dan Lower Sihapas. Target formasi pada penelitian kali ini yaitu Formasi Telisa pada kedalaman 900 – 1100 ft. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penambahan starch terhadap filtrat pada lumpur KCL Polymer PHPA 7% yang digunakan dalam pengeboran sumur "N" oleh PT. Sumber Data Persada. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium untuk mengamati langsung pengaruh konsentrasi surfaktan terhadap batuan sandstone dalam meningkatkan recovery factor. Hasil penelitian menunjukan pada trayek 12-¼” dengan ukuran casing 9-5/8” dan kedalaman 900-1100 ft, batuan shale mendominasi dengan masalah potensial seperti swabbing, tight hole, over-pull, sloughing shale, dan stuck. Pencegahan dilakukan dengan menjaga pipa tetap bergerak dan memeriksa sifat lumpur untuk rheology yang baik, serta menggunakan shale control additive. Program drilling fluid menunjukkan karakteristik lumpur yang diinginkan dan semua formulasi lumpur memenuhi spesifikasi, kecuali beberapa formulasi pH yang memerlukan penyesuaian. Pengujian menunjukkan bahwa penambahan starch 4 ppb memberikan hasil mud properties yang sesuai dengan spesifikasi, termasuk penurunan volume filtrate yang sesuai standar API. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, komposisi yang digunakan pada Lumpur KCL Polymer PHPA 7% meliputi Fresh Water, Bentonite, KOH, Soda Ash, Starch, PAC-LV, PAC-R, XCD, KCL, PHPA Powder, dan Barite.
Beban Ton Mile Round Trip Rig dan Program Drilling Line Cutoff Sumur “AR” Rahman, Arief; Yudiantoro, Ismanu
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 3 No. 7 (2024): Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v3i7.3029

Abstract

Sumur “AR” sedang melakukan pekerjaan Kerja Ulang Sumur, yaitu penutupan lapisan dengan cara menyumbat dengan semen di lapisan reservoir (penyimpan atau penghasil) migas, untuk pindah ke lapisan reservoir lainnya. Kategori kegiatan pengeboran ini termasuk pengeboran mudah. Tujuan dilakukan penelitian ini diantaranya menghitung ton-mile round trip (Tr atau RTTM), dan menentukan program pemotongan tali pengeboran. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data seperti tinggi menara rig, diameter tali pengeboran, diameter drum, berat lumpur, pounder drill-pipe (DP) 3 ½ inch, pounder drill-collar (DC) 4 ¾ inch, jumlah DP sepanjang DC, panjang DP atau DC per stand, berat Block Assembly, dan kedalaman lubang bor. Selanjutnya, dilakukan perhitungan ton-mile round trip (Tr atau RTTM) dengan menghitung beban tali pengeboran per stand DP dan DC, lalu menghitung beban total tali pengeboran untuk satu kali round trip dan mengalikannya dengan jarak round trip. Setelah itu, penentuan program pemotongan tali pengeboran dilakukan dengan membandingkan nilai ton-mile round trip yang diperoleh dengan rentang 800-900 ton-mile. Berdasarkan hasil perhitungan, untuk pekerjaan 1x Tr hanya mendaptkan nilai 91,4 ton-mil, sehingga belum mencapai 800-900 ton-mil, artinya tali pengeboran belum perlu dilakukan pemotongan. Ketika akumulasi pekerjaan berada dalam rentang 800-900 ton-mil maka tali pengeboran dapat dilakukan pemotongan sepanjang 22.26 m atau 15.5 putaran drum. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka, dapat disimpulkan bahwa perhitungan ton-mile round trip (Tr atau RTTM) merupakan metode yang penting dalam menentukan kapan harus dilakukan pemotongan tali pengeboran. Perhitungan ini membantu menghindari risiko kerusakan atau putusnya tali pengeboran selama operasi pemboran.