Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan pencahayaan dan suhu dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Yogyakarta Damayanti, Susi; Kristanti, Handriani
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v11i2.474

Abstract

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan albopictus yang terinfeksi. Data tiga tahun terakhir kasus Demam Berdarah tahun 2015 sebanyak 275 kasus, kemudian meningkat menjadi 404 kasus di tahun 2016, dan menurun pada tahun 2017 sebanyak 78 kasus. Desa di Kecamatan Kasihan yang berstatus endemik karena telah mengalami peningkatan jumlah kasus DBD selama 3 tahun berturut-turut  dan menjadi penyumbang terbesar kasus DBD di Kecamatan Kasihan adalah Desa Tirtonirmolo yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pencahayaan dan suhu dengan kejadian DBD di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul Yogyakarta.Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan case control.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pencahayaan dengan kejadian DBD, dengan nilai p=0,233 dimana >0,05 dan ada hubungan antara suhu dengan kejadian DBD dengan nilai p=0,046.Kesimpulan: Ada hubungan antara suhu dengan kejadian DBD dan tidak ada hubungan antara pencahayaan dengan  kejadian DBD di Desa Tirtonirmolo kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Kristanti, Handriani; Damayanti, Susi
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v10i2.382

Abstract

Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan albopictus yang terinfeksi. Berdasarkan data profil Dinkes DIY pada tahun (2017), menunjukan bahwa kasus penyakit DBD di Provinsi DIY dari 5 Kabupaten tertinggi berada di Kabupaten Bantul dengan jumlah (534) kasus. Salah satu Desa di Kecamatan Kasihan yang berstatus endemik karena telah mengalami peningkatan jumlah kasus DBD selama 3 tahun berturut-turut adalah Desa Tirtonirmolo yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul (Puskesmas Kasihan II Bantul, 2017). Salah satu faktor yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit DBD adalah pengetahuan masyarakat dalam melaksanakan dan menjaga kebersihan lingkungannya. Tinggi rendahnya kasus DBD disuatu daerah tergantung pada peran serta masyarakat dalam pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).Tujuan : Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II, Bantul, Yogyakarta.Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan penelitian case control atau retrospektif study. Populasi dalam penelitian ini yaitu 22 responden kelompok kasus dan 22 responden kelompok kontrol dengang perbandingan 1:1.Hasil : Kelompok kasus 68,2 % memiliki tingkat pengetahuan baik dan kelompok kontrol 59,1 % memiliki tingkat pengetahuan baik, sedangkan Perilaku pemberantasan sarang nyamuk di kelompok kasus 59,1 % berperilaku baik dan kelompok kontrol 54,5% memiliki perilaku baik.Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan dan Perilaku pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Tirtonirmolo di kelompok kasus dan kelompok kontrol dalam kategori baik. 
TINGKAT KEMURNIAN HASIL ISOLAT DNA MAHASISWA STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA BERKAITAN DENGAN POLA MAKAN Sari, Novita; Kristanti, Handriani; Anggraeni, Dewi Nur
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i4.1313

Abstract

Latar Belakang: Darah merupakan sumber utama DNA untuk penelitian genetik, dan ekstraksi DNA genom darah adalah metode penting dalam penelitian biologi klinis dan molekuler. Kualitas dan kuantitas DNA yang tinggi sangat diperlukan dalam penelitian genetik. Pola makan mahasiswa yang tidak sehat berpengaruh terhadap kualitas DNA yang diisolasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola makan mahasiswa terhadap tingkat kemurnian DNA hasil isolasi darah. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pengisian kuesioner dengan responden sebanyak 32 mahasiswa STIKES Wira Husada melalui teknik Accidental Sampling. DNA diisolasi dari sampel darah dan tingkat kemurnian DNA diukur menggunakan spektrofotometer UV-VIS dengan nilai absorbansi 260/280. Hasil: Hasil analisis spektrofotometer menunjukkan nilai absorbansi 260/280 berkisar antara 1,1-2,6. Pola makan mahasiswa yang sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan protein menunjukkan tingkat kontaminasi protein yang tinggi dengan nilai absorbansi 1,1-1,5. Berdasarkan uji Chi-Square, pola makan mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemurnian DNA. Kesimpulan: Pola makan yang tidak sehat, terutama konsumsi makanan tinggi lemak dan protein, berpengaruh terhadap tingkat kemurnian DNA hasil isolasi darah mahasiswa
Gambaran Pengetahuan Mahasiswa STIKES Wira Husada Yogyakarta tentang Fungsi Penggunaan Masker di Masa Transisi Endemi Covid-19 Anggraeni, Dewi Nur; Sugiman, Sugiman; Febriani, Heni; Kristanti, Handriani
Jurnal Sehat Mandiri Vol 18 No 2 (2023): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18, No.2 Desember 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v18i2.1030

Abstract

Masks are self-protection tools used to be free from bacteria, viruses and fungi. During the transitional period of the Covid-19 endemic, there was a notification that masks were no longer an absolute requirement for self-protection. The purpose of this study was to describe the knowledge of students about the function of wearing masks during the transition period of the Covid-19 endemic. The research population consisted of 427 students, and the samples taken were 24 people. This type of research is qualitative and quantitative using cross-sectional descriptive methods, data collection using questionnaires and interviews, qualitative data analysis by creating a new hypothesis regarding the use of masks, and quantitative analysis using univariate methods. The research results obtained were that students had a good category of knowledge 83.33% about the use of masks in the endemic transition, qualitative data analysis for hypothesis testing by confirming the results of interviews, 70% of students had adherence to wearing masks outside or indoors, and then a new hypothesis was developed. The conclusion of this study is that the knowledge of students regarding the use of masks is in the good category, and from the interview results obtained a new hypothesis is made. The suggestion from this study is that it is necessary to carry out further research from the results of the new hypothesis regarding adherence to wearing masks.
Analisis Motivasi Pendonor Darah di PMI Kabupaten Sleman Yogyakarta Mufidah, Hartalina; Kristanti, Handriani; Khristiani, Eva Runi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 9, No 2 (2022): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v9i2.272

Abstract

Blood donation is an essential element in blood transfusion. The Indonesian Red Cross of Sleman Regency (PMI) is one of the Blood Donor Units in the Province of D.I. Yogyakarta, but only 1% of the population in Sleman became blood donors. Blood donation motivation is closely related with knowledge, attitude, and behavior. This study aims to determine the motivational factors for blood donation at PMI Sleman Regency. This research used a cross-sectional study design which was carried out at PMI Sleman in January-December 2021. The sample of this study was 100 respondents who were determined using the accidental sampling technique. Analysis of research data was carried out univariate and bivariate with Fisher's exact test. The results of this study indicate that age (p-value 0.901>0.05), gender (p-value 0.597>0.05), education (p-value 0.914>0.05), occupation (p-value 0.797>0.05), knowledge (p-value 0.097>0.05), and attitudes (p-value 0.393>0.05) didn’t have relationship with blood donor motivation, but there was relationship between behavior and motivation about blood donation with p-value 0.009<0 ,05.  Based on the results of this study, it can be concluded that knowledge, attitudes, and behavior are motivational factors for blood donors, but behavior is a significant factor in blood donor motivation in PMI, Sleman Regency, Yogyakarta. Increasing routine blood donation activities and educating the public about the value of blood donation could create good behavior for voluntary blood donors