Rachmawati, Ayudya Rizqi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kewajiban Hukum Perusahan Tambang Dalam Penyedian Fasilitas Smelter Sebagai Upaya Mendukung Program Hilirisasi Rachmawati, Ayudya Rizqi; Kusuma, Ajeng Pramesthy; Manggala, Ferdiansyah Putra
Inicio Legis Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura Vol 5, No 1 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Hukum Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/il.v5i1.25899

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, dengan metode pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis-normatif, karena merupakan penelitian hukum normatif (legal Research) atau penelitian hukum. Penambangan merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun mekanis yang meliputi persiapan pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian. Penilitian ini mengkaji bagaimana kewajiban pengusahaan pertambangan dalam membangun fasilitas pengelolaan hasil tambang (Smelter) berupa mencampur mineral menjadi logam murni atau paduan logam sehingga hasil pertambangan memiliki nilai jual yang lebih tinggi lagi, hal ini telah diamanatkan dalam kebijakan pemerintah melalui Undang-Undang No. 4 /2009 tentang Mineral dan Batu Bara atau Minerba, diantaranya mengatur ekspor bahan tambang yang belum dimurnikan dan larangan bagi perusahaan tambang di Indonesia untuk mengekspor bahan tambang mentah mulai Januari 2014. Lebih lanjut kebijakan ini merupakan suatu gagasan untuk menambah nilai tambang itu sendiri juga mendukung program hilirisasi, hilirisasi adalah proses atau strategi suatu negara untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki. Dengan hilirisasi, komoditas yang tadinya di ekspor dalam bentuk mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau jadi. Dalam kajian ini akan dibahas bagaimana kewajiban hukum bagi pemeliharaan dalam penyediaan smelter dalam kegiatan penambangannya dan apa sanksi hukum bagi mereka yang tidak patuh dalam menjalankan kebijakan ini.Kata Kunci : Peleburan ; Hilirisasi; Kewajiban Perusahaan.
Tanggung Jawab Pidana Pengurus Partai Politik sebagai Korporasi dalam Tindakan Korupsi dan Pencucian Uang Rachmawati, Ayudya Rizqi; Manab, Abdul; Mulya, Kukuh Budi
INTERDISCIPLINARY JOURNAL ON LAW, SOCIAL SCIENCES AND HUMANITIES Vol. 5 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/idj.v5i2.52501

Abstract

The progress of democracy in a country positions political parties as key actors with a central role in the political system. However, the involvement of political parties in criminal acts such as corruption and money laundering has tarnished their reputation as organizations, eroded public trust, and posed significant challenges to law enforcement. This study explores the criminal liability of political parties as corporate entities, supported by primary, secondary, and tertiary legal sources, and is conducted within a normative legal research framework. The findings indicate that there are five main perspectives to examine the political, philosophical, legal, historical, and sociological foundations of criminal law regarding corporate responsibility in cases of corruption and money laundering. The ideal approach to prosecuting political parties as corporations involves rethinking the issue of corporate crime and focusing on two distinct categories of corporations: private corporations and special or public corporations, each subject to different criminal provisions. It is necessary to reform the nature of corporations as platforms for implementing ideas by revising certain elements of anti-corruption and anti-money laundering laws related to corporate entities. Many issues concerning fines, for instance, can be addressed by enacting laws with explicit provisions for corporate sanctions. Keywords: Political Party, Corporation, Criminal Acts of Corruption, Money Laundering Crime.
Integrating Islamic Values with the Right to Be Forgotten: A Legal Approach to Addressing Deepfake Pornography in Indonesia Ramadhani, Evyta Rosiyanti; Rachmawati, Ayudya Rizqi; Kurnikova, Roro Hera
De Jure: Jurnal Hukum dan Syari'ah Vol 17, No 1 (2025)
Publisher : Shariah Faculty UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/j-fsh.v17i1.28880

Abstract

The potential for deepfake pornography to infringe upon personal data protection and violate privacy and dignity has become a significant concern. This study examines the role of the Right to Be Forgotten (RTBF) as a legal mechanism to mitigate the harmful effects of deepfake pornography in Indonesia, utilising a normative legal research approach and analysing extant regulations, including the Personal Data Protection (PDP) Law and the Electronic Information and Transactions (IET) Law, as well as Islamic legal principles on the protection of human dignity. The findings of the study suggest that while Indonesia provides a legal basis for RTBF, its implementation is hindered by limitations in Article 15 of the PDP Law, which restricts data deletion requests. The study proposes amendments to this article to enhance victim protection and argues for integrating RTBF with Islamic values to reinforce the moral and ethical necessity of erasing non-consensual deepfake content. To ensure effective enforcement, it is essential to strengthen the legal frameworks, foster collaboration between technology companies and regulators, and enhance digital literacy. The study concludes that effective implementation of RTBF has the potential to serve as a critical safeguard against deepfake pornography, thereby ensuring individuals can regain control over their digital identities and privacy in an evolving technological landscape.