Nawawi, Soiman
Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM Nawawi, Soiman
Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman Vol 2, No 2 (2013): Kajian KeIslaman
Publisher : Institut Agama Islam Imam Ghozali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/amk.v2i2.31

Abstract

Al Qur’an merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan melalui perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Al Qur’an mempunyai sifat Flesibilitas yang diberikan oleh Allah SWT, dimana kandungan dapat ditarik melalui ijtihad secara tekstual maupun kontekstual. Ijtihad ialah mencurahkan daya kemampuan untuk menghasilkan hukum syara’ dari dalil-dalil syara’ secara terperinci. Adapun ijtihad dalam bidang putusan hakim (pengadilan) adalah jalan yang diikuti hakim dalam menetapkan hukum, baik yang berhubungan dengan teks undang-undang maupun dengan mengistimbatkan hukum yang wajib ditetapkan ketika ada nash. Secara garis besar ijtihad dibagi dalam dua bagian, yaitu ijtihad fardi dan ijtihad jami’i . Umat dimasa rasulullah tidak melakukan ijtihad, bila mereka menemukan suatu masalah yang baru, mereka langsung datang ke Rasulullah untuk bertanya. Mereka menggunakan ijtihad bila mereka tak dapat bertanya. Ijtihad itu mereka sampaikan kepada Nabi, lalu Nabi memberikan putusan. Setelah Nabi wafat, para ulama mulai melakukan ijtihad karena telah terasa keperluannya.
KONSEP KELUARGA SAKINAH PERSPEKSTIF AKTIVIS MUSLIMAT NU DI DESA KESUGIHAN KIDUL Afif Hidayat; Soiman Soiman
Jurnal Al-Wasith : Jurnal Studi Hukum Islam Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Syariah, Prodi Ahwal As Syakhsiyah (AS) Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (UNUGHA) Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.734 KB) | DOI: 10.52802/wst.v1i2.66

Abstract

Agama Islam berupaya mewujudkan ketentraman dan kesejahteraan umatnya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ru>m ayat 21. Dalam membentuk keluarga sakinah sangat dibutuhkan adanya upaya mengarahkan dan mengembangkan kemampuan suami istri untuk mencapai tujuan mewujudkan keluarga bahagia sejahtera, sekaligus membiasakan setiap anggota keluarganya kepada hal-hal positif yang akan mengantarkan keluarga tersebut memperoleh kehidupan lebih baik. Muslimat NU merupakan wadah organisasi yang memiliki potensi dalam membangkitkan semangat masyarakat dalam pembangunan karakter dan dapat memberikan sinar positif bagi pembangunan dengan nilai-nilai keagamaan dan keruhanian. Aktivis Muslimat disini tidak membatasi pada perempuan yang menjadi bagian dari kesetruktural organisasi Muslimat saja, akan tetapi juga perempuan yang mengikuti kegiatan-kegiatan Muslimat yang aktif dalam membangun masyatakat melalui jalur organisasi, serta perempuan-perempuan yang berupaya membentuk ketentraman khususnya dalam keluarga maupun masyarakat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), dan data diperoleh dengan cara wawancara kepada pengurus Muslimat Ranting NU, anggota Muslimat, maupun perempuan yang berpengaruh dalam Muslimat NU Kesugihan Kidul. Selain data yang diperoleh dari hasil wawancara, penelitian ini juga didukung dengan penelitian pustaka (library research), yaitu dengan cara membaca, menelaah buku-buku yang berkaitan dengan keluarga sakinah, makalah-makalah, skripsi dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitia menunjukkan bahwa: kegiatan-kegiatan Muslimat NU yang menunjang kepada terciptanya konsep keluarga sakinah di Desa Kesugihan Kidul diantaranya yaitu kegiatan kerohanian, karena didalamnya mengandung unsur-unsur keagamaan yang dapat memicu kepribadian baik.. Konsep mereka jalani yang terpenting tidak bertentangan dengan agama Islam, baik yang diketahui dari Al-Qur’an maupun hadis Nabi Muhammad SAW serta Hukum Islam, seperti, adanya ketentraman, keharmonisasian rumah tangga, menjaga hak dan kewajiban suami istri, jauh dari kekerasan, terpenuhi segala kebutuhan spiritualitas dan materialitas dan dapat menyelesaikan setiap masalah dengan baik yang hal tersebut menjadi upaya dasar membentuk keluarga sakinah.
DAMPAK HUKUM PERKAWINAN SIRI (TIDAK DICATATKAN) TERHADAP PERLINDUNGAN ANAK DALAM TINJAUAN HUKUM POSITIF Momon Umar Basri; Soiman Soiman
Jurnal Al-Wasith : Jurnal Studi Hukum Islam Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Syariah, Prodi Ahwal As Syakhsiyah (AS) Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (UNUGHA) Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.513 KB)

Abstract

Perkawinan merupakan bagian hidup yang sakral, karena harus memperhatikan norma dan kaidah hidup masyarakat, dengan berbagai alasan pembenaran seperti halnya perkawinan siri yang dalam hal ini dimaksud adalah perkawinan yang tidak dicatatkan atau dalam hal lain menyebutnya perkawinan dibawah tangan dan ada juga yang menyebutnya perkawinan agama yaitu perkawinan yang dilakukan berdasarkan agama tetapi tidak dicatatkan dikantor pegawai pencatat nikah (KUA). Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui perkawinan siri (tidak dicatatkan) menurut Hukum Positif dan Untuk mngetahui dampak hukumnya terhadap perlindungan anak yang dilahirkan dari hasil perkawinan siri.Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan cara menelaah bahan-bahan pustaka, baik berupa buku, kitab-kitab fiqih, ensiklopedi, jurnal, majalah, dan sumber lain yang relevan dengan topik yang akan dikaji oleh penulis. Menurut Hukum Islam, apapun bentuknya perkawinan, sepanjang telah memenuhi syarat dan rukunnya maka perkawinan itu dianggap sah, sementara menurut perkawinan indonesia selain sah menurut agama dan menurut kepercayaanya, suatu perkawinan memiliki kekuatan hukum apabila dicatat berdasarkan peraturan perundang-undangan yaitu di KUA bagi yang beragama Islam. Perkawinan yang dilangsungkan secara Siri (tidak dicatatkan) mempunyai dampak buruk bagi Anak kalau ditijau dari segi Hukum Positif yaitu status yang diakui oleh negara hanyalah anak yang tidak mempunyai bapak atau anak hasil dari luar perkawinan dan tidak mempunyai garis nasab kepada ayahnya. Seyogyanya pemerintah segera mengamandemen semua produk Hukum Perkawinan disesuaikan dengan kondisi yang riil di Masyarakat yang melindungi semua golongan dan kepentinga.
KRITERIA WALIMATUL ‘URSY YANG WAJIB DAN TIDAK WAJIB DIDATANGI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Siti Maesaroh; Soiman Soiman
Jurnal Al-Wasith : Jurnal Studi Hukum Islam Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Al-Wasith: Jurnal Studi Hukum Islam
Publisher : Fakultas Syariah, Prodi Ahwal As Syakhsiyah (AS) Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (UNUGHA) Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/wst.v7i2.758

Abstract

People's lives in general, most of them when attending walimah events do not pay attention to the ethics or criteria contained in the walimah. So that they will freely come to attend the walimah to fulfill the invitation they have received from the inviter. They are also more likely to not care about what it will be like and how the implementation of the walimah they will attend will be like. This research is research that uses library research (library) research methods. Meanwhile, the approach used is a qualitative research approach. Based on the opinion of the Syafi'i Madzhab, the criteria for walimatul 'ursy that must be met are that the implementation of the walimah does not deviate from the applicable rules of Islamic law, such as the absence of evil, for example the provision of wine and singers (hired singers) which if carried out will result in riots or quarrels, something which makes people complacent. Meanwhile, the criteria that are not required to be met include the existence of wrongdoing in the implementation of walimatul 'ursy. Meanwhile, the criteria for walimatul 'ursy in terms of customs or habits are al-'adah al-muhakkamah, which includes good and valid customs or habits (al-'adah as-shahihah.
PERAN ISTRI TERHADAP PENDAPATAN EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN DESA UJUNGALANG KECAMATAN KAMPUNGLAUT Alhakim, Rahmat; Mukhlasin, Ahmad; Nawawi, Shoiman; Setiawan, Yudi Agus
HUMANIS: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 16 No 2 (2024): Juli
Publisher : LPPM UNISDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/humanis.v16i2.7023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran isteri nelayan terhadap pendapatan keluarga nelayan sehingga dapat memberikan gambaran bagi masyarakat Kabupaten Cilacap dalam menempatkan peran isteri dalam pengelolaan pendapatan keluarga secara lebih berkeadilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan responden yang ditentukan (purposive sampling). Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan karakteristik keluarga nelayan dengan isteri nelayan yang memiliki usaha ekonomis di Desa Ujungalang Kecamatan Kampunglaut Kabupaten Cilacap, selanjutnya data dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kontribusi isteri terhadap pendapatan total rumah tangga nelayan adalah sebesar 51,55% sehingga termasuk kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa peran isteri terhadap pendapatan total rumah tangga di Desa Ujungalang Kec. Kampunglaut memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan rumah tangga. Peran isteri nelayan tersebut perlu ditingkatkan guna menjaga stabilitas kesejahteraan rumah tangga nelayan dalam upaya mengantisipasi perubahan pendapatan suami selaku kepala rumah tangga yang sangat tergantung pada kondisi alam dan cuaca serta diperlukan tindak lanjut berupa peningkatan manajemen keuangan rumah tangga nelayan untuk menjaga stabilitas perekonomian keluarga.