Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Inai Cultural Dialectics: Indigenous Knowledge of Natural Dyes among the Iban Dayak as a Response to the Phenomenon of Fast Fashion Darmawan, Diaz Restu; Novianti, Nadia; Praptantya, Donatianus BSE.
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 39 No 3 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v39i3.2746

Abstract

Basic human needs, including clothing, have become commodities in the hands of industrial players, leading to a culture of consumption and negatively impacting the environment. The fast fashion industry presents numerous challenges requiring human-based solutions to reduce ecological damage. One solution is reintroducing past clothing practices and prioritizing environmentally friendly materials and techniques. Using natural materials with minimal environmental impact in clothing production is becoming more popular. One ecologically friendly material is natural dye, a traditional practice of the Dayak Iban community in Kapuas Hulu Regency, West Kalimantan. This article employs qualitative methods and literature studies to describe the natural dyeing process in the Dayak Iban community, emphasizing the continuation of tradition. The experience of researchers who have lived with indigenous communities in Menua Sadap village can provide valuable objective observation and interview data. In the Dayak Iban tradition, the makers of naturally dyed cloth are predominantly adult women, referred to as Inai. This article describes the local knowledge of the Inai regarding natural dyeing and how this process can solve the environmental damage caused by fast fashion. The indigenous peoples are highly concerned about their climate and environmental conditions as their livelihoods depend on the natural resources where they live. This was then strengthened by customary law so that environmental damage in Menua Sadap occurred less quickly than in urban areas, which often happens.
Men's skincare trends: Korean wave hyperreality media men's beauty standards Novianti, Nadia; Darmawan, Diaz Restu
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v10i2.25075

Abstract

The desire for a white and smooth face is not only a woman's need, but has become a man's need as well. This new phenomenon is influenced by the globalization of the Korean wave, which has created contemporary cultural standards. Such as the increased need for facial skin care products among men. Therefore, this paper discusses how the development of the Korean Wave affects men's skincare needs that are provided through Instagram. It even leads to the emergence of a new hyperreality that replaces the previous cultural standard. Hyperreality is the result of postmodernism, which makes the role of media a source of new human needs. The preparation of this paper is through the netnography method and literature review. The netnography method itself is a development of ethnography that uses Internet media to find information and connect with informants. Netnography helps research to examine social phenomena that appear in the Internet world, and has special methods in interviewing and validating information data obtained from Internet media. This paper shows that Somethinc's local product is a symbol of hyperreality that shifts the special needs of one gender to a common need raised by the globalization of the Korean Wave at this time. The new standards of life brought by the media show that the media has penetrated human life. It has even become a new standard or a standard for the continuation of life.
Pengaruh Media Busy Book Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Anak Usia 3-4 Tahun Anjani, Ratna; Novianti, Nadia; Nuraeni, Cucu; Jannah, Roudothul; Mariam Nabila, Siti Winda; Widjayatri, Rr. Deni
Journal of Early Childhood and Character Education Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : FITK UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/joecce.v3i1.12650

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terdapat di lapangan yaitu kurang berkembangnya kemampuan pemecahan masalah pada anak usia 3-4 tahun yang disebabkan oleh kurang tersedianya media pembelajaran. Pentingnya pengembangan kemampuan pemecahan masalah karena anak akan menemukan permasalahan yang harus diselesaikan dengan kemampuan pemecahan masalah yang dimilikinya. Kemampuan pemecahan masalah pada anak usia 3-4 tahun diantaranya (1) anak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru; (2) anak mengerti konsep keutuhan dari suatu benda; (3) anak memahami pola bilangan yang diucapkannya; dan (4) huruf atau abjad yang dikenal peserta didik bertambah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi media busy book dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah anak usia 3-4 tahun di PAUD Azzahra Kota Pandeglang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Alat pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media busy book berpengaruh terhadap pengembangan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia 3-4 tahun. Hal ini dibuktikan oleh 7 orang anak diantaranya 3 laki-laki dan 4 perempuan sebelum menggunakan busy book terdapat dua anak Belum berkembang (BB), empat anak Mulai Berkembang (MB), dan satu anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Dengan persentase BB 29%, MB 57%, dan BSH 14%. Kemudian setelah media busy book diimplementasikan terjadi peningkatan, yaitu dua anak mulai berkembang (MB), empat anak berkembang sesuai harapan (BSH), dan satu anak berkembang sangat baik (BSB). Dengan persentase MB 29%, BSH 57%, dan BSB 14%.
Santet sebagai Simbol Perlawanan Korban Kekerasan Seksual lewat Film Ratu Ilmu Hitam (2019) karya Kimo Stamboel Novianti, Nadia
Lembaran Antropologi Vol 3 No 2 (2024)
Publisher : Department of Anthropology, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/la.17459

Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMKS PAB 4 KLUMPANG Novianti, Nadia; P, Syahrina Annisa; Hasibuan, Ainul Marhamah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.41330

Abstract

Motif penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) siswa kelas XI SMKS PAB 4 Klumpang terhadap kemampuan memecahkan masalah matematika berbasis matriks. Model pembelajaran TPS menekankan kerja sama antar siswa dalam memecahkan masalah, karena sebagian besar siswa tidak melupakan pembelajaran sehari-hari untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Desain penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen dan desain posttest-best study. Sebanyak 45 siswa kelas XI SMKS PAB 4 Klumpang yang dipilih secara acak menjadi subjek penelitian. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran TPS dan kelompok benchmark yang menggunakan teknik pembelajaran sehari-hari. Posttest keterampilan pemecahan masalah matematika pada materi matriks menjadi alat yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang besar pada kemampuan berpikir kritis numerik kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok benchmark. Pemeriksaan informasi dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa nilai posttest harian untuk akumulasi eksploratif berubah menjadi lebih tinggi dari lembaga acuan. Model pembelajaran TPS, yang mendorong siswa untuk berpikir serius, berbicara, dan berbagi pikiran ketika memecahkan masalah matematika, dapat memberikan pengaruh ini dalam berbagai pendekatan. Dapat diduga bahwa model pembelajaran Think Pair Provide (TPS) berdampak pada kemampuan berpikir kritis numerik dalam struktur grid siswa kelas XI di SMKS PAB 4 Klumpang.
Pengaruh Media Busy Book Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Anak Usia 3-4 Tahun Anjani, Ratna; Novianti, Nadia; Nuraeni, Cucu; Jannah, Roudothul; Mariam Nabila, Siti Winda; Widjayatri, Rr. Deni
Journal of Early Childhood and Character Education Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : FITK UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/joecce.v3i1.12650

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terdapat di lapangan yaitu kurang berkembangnya kemampuan pemecahan masalah pada anak usia 3-4 tahun yang disebabkan oleh kurang tersedianya media pembelajaran. Pentingnya pengembangan kemampuan pemecahan masalah karena anak akan menemukan permasalahan yang harus diselesaikan dengan kemampuan pemecahan masalah yang dimilikinya. Kemampuan pemecahan masalah pada anak usia 3-4 tahun diantaranya (1) anak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru; (2) anak mengerti konsep keutuhan dari suatu benda; (3) anak memahami pola bilangan yang diucapkannya; dan (4) huruf atau abjad yang dikenal peserta didik bertambah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi media busy book dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah anak usia 3-4 tahun di PAUD Azzahra Kota Pandeglang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Alat pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media busy book berpengaruh terhadap pengembangan kemampuan pemecahan masalah pada anak usia 3-4 tahun. Hal ini dibuktikan oleh 7 orang anak diantaranya 3 laki-laki dan 4 perempuan sebelum menggunakan busy book terdapat dua anak Belum berkembang (BB), empat anak Mulai Berkembang (MB), dan satu anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Dengan persentase BB 29%, MB 57%, dan BSH 14%. Kemudian setelah media busy book diimplementasikan terjadi peningkatan, yaitu dua anak mulai berkembang (MB), empat anak berkembang sesuai harapan (BSH), dan satu anak berkembang sangat baik (BSB). Dengan persentase MB 29%, BSH 57%, dan BSB 14%.