Kawasan pertanian di Dusun Amor-Amor, Desa Gumantar, Kabupaten Lombok Utara, menghadapi tantangan serius berupa keterbatasan sumber daya air akibat kondisi lahan kering dengan struktur tanah berpasir. Permasalahan ini berdampak pada produktivitas pertanian yang bergantung pada ketersediaan irigasi. Sebagai solusi, diterapkan teknologi irigasi tetes bertenaga surya yang dinilai hemat energi, efisien dalam penggunaan air, serta ramah lingkungan. Untuk mendukung adopsi teknologi ini secara berkelanjutan, tim pengabdian dari Universitas Mataram melaksanakan program pelatihan bagi petani dan pemuda setempat. Pelatihan dirancang melalui tahapan pengenalan komponen, penyampaian teori, demonstrasi instalasi, praktik lapangan, hingga latihan pengoperasian dan pemeliharaan sistem. Peserta dibagi dalam kelompok kecil untuk memastikan keterlibatan aktif, dengan bimbingan langsung dari dosen dan mahasiswa. Evaluasi dilakukan melalui kuesioner terhadap sepuluh peserta, yang menunjukkan tingkat kepuasan tinggi dengan skor rata-rata di atas 4,0 dari skala 5. Peserta menyatakan pelatihan membantu pemahaman, meningkatkan wawasan, serta menumbuhkan kepercayaan diri untuk menginstalasi dan mengoperasikan sistem secara mandiri. Hasil ini membuktikan bahwa pelatihan instalasi irigasi tetes bertenaga surya tidak hanya efektif dalam meningkatkan kapasitas teknis, tetapi juga berpotensi memperkuat ketahanan pertanian lokal secara efisien dan berkelanjutan.