Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Laporan Kasus: Primigravida Sebagai Faktor Risiko Preeklampsia Istiqomah, Dinni; M, Faisal Abdul Aziz; Sari, Poppy Monika; Siregar, Wanda Feranti; Zulfadli, Zulfadli
Medula Vol 14 No 5 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i5.1086

Abstract

Hypertension in pregnancy (HDK) is one of the main causes of maternal death and is a significant cause of maternal and child morbidity. Preeclampsia is the presence of specific hypertension caused by pregnancy accompanied by disorders of other organ systems at a gestational age of more than 20 weeks. There are several risk factors for preeclampsia, namely nullipara (primigravida), age ≥ 40 years, BMI ≥ 35, family history of preeclampsia, multifetal pregnancy and pregnancy interval > 10 years. This study is a case report. Data was obtained from a 22 year old woman who came with complaints of being at term pregnant with complaints of heartburn accompanied by headaches, shortness of breath, nausea and vomiting since 3 weeks  before hospital admission. The patient has suffered from hypertension since 7 months of pregnancy, but the patient does not regularly take medication. On physical examination, blood pressure was found to be 152/112 mmHg and urinalysis examination showed positive nitrite, protein 500 mg/dl. The patient was diagnosed with severe preeclampsia. Primigravida is the most important risk factor found in these patients. Several previous studies have shown that there is a relationship between primigravida and the incidence of preeclampsia, where preeclampsia occurs more often in primigravida than multigravida. There are various theories that explain the process of preeclampsia in primigravida, but no theory is considered absolutely correct to date. Therefore, intervention is needed for early prevention and early management of preeclampsia, especially in primigravida.
Penatalaksanaan Holistik pada Anak Usia 4 Tahun dengan Hordeolum melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Siregar, Wanda Feranti; Zuraida, Reni
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6187

Abstract

Hordeolum adalah kondisi yang umum terjadi, ditandai dengan adanya benjolan nyeri dan kemerahan di sekitar tepi kelopak mata. Infeksi bakteri akut 90% hingga 95% kasus dikarenakan Staphylococcus aureus, sementara Staphylococcus epidermidis berada pada peringkat kedua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penatalaksanaan holistik pada anak usia 4 tahun dengan hordeolum melalui pendekatan kedokteran keluarga, yang mencakup aspek medis, edukasi keluarga, serta pencegahan kekambuhan melalui perubahan perilaku dan lingkungan. Penelitian berupa laporan kasus yang menggunakan data yang didapat dari anamnesis, pemeriksaan fisik. Data sekunder diperoleh dari rekam medis pasien. Penilaian dilakukan secara holistik, mencakup aspek diagnosis sejak awal hingga akhir studi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pasien An. B datang dengan keluhan benjolan serta pembengkakan pada kelopak mata kiri selama tiga hari terakhir. Keluhan disertai nyeri saat disentuh, keluarnya air mata berlebihan, serta sekret pada mata yang disertai kemerahan. Pasien juga memiliki riwayat kejadian serupa enam bulan sebelumnya. Dalam kasus ini, diagnosis dan tata laksana dilakukan sesuai dengan teori serta literatur ilmiah yang relevan. Setelah intervensi, terjadi perbaikan gejala klinis serta peningkatan pemahaman pasien dan keluarga mengenai kondisi tersebut. Pendekatan holistik dalam penatalaksanaan terbukti mampu meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku pasien serta keluarganya dalam menjaga kesehatan.