Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSISTENSI SPESIES IKAN INTRODUKSI PADA HASIL TANGKAPAN NELAYAN JARING INSANG (GILLNET) DI PERAIRAN WADUK PANGLIMA BESAR SOEDIRMAN KABUPATEN BANJARNEGARA Kurnia, Dhimas Ragil; Sukardi, Purnama; Iqbal, Achmad
MARLIN Vol 2, No 1 (2021): (Februari, 2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V2.I1.2021.11-20

Abstract

Waduk Panglima Besar Soedirman, Kabupaten Banjarnegara, merupakan waduk dengan fungsi untuk pembangkit listrik, irigasi pertanian, pariwisata, budidaya dan penangkapan ikan. Jaring Insang (Gillnet) merupakan salah satu alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan perairan Waduk PB Soedirman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis-jenis hasil tangkapan nelayan jaring insang (gillnet) di Waduk Panglima Besar Soedirman, baik jenis introduksi maupun jenis lokal dan juga untuk mengetahui tingkat dominansi antar spesies dan dominansi antara ikan jenis introduksi dan ikan jenis lokal hasil tangkapan nelayan jaring insang (gillnet) di Waduk Panglima Besar Soedirman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2019. Data jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan gillnet dianalisis menggunakan rumus komposisi jenis dan rumus indeks dominansi Simpson (C). Jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan jaring insang (gillnet) di Waduk Panglima Besar Soedirman diantaranya adalah Nila (Oreochromis niloticus) sebanyak 51%; Louhan (Cichlasoma trimaculatum) 21%; Betutu (Oxyeleotris marmorata) 21%; Tawes (Barbonymus gonionotus) 3%; Nilem (Osteochillus vittatus) 2%; Gabus (Channas triata) 1%; Mas (Ciprinus carpio) 1%; dan Bawal (Collosoma macropomum) 0,14%. Jenis-jenis ikan yang termasuk dalam jenis ikan introduksi adalah Nila (Oreochromis niloticus), Louhan (Cichlasoma trimaculatum), Betutu (Oxyeleotris marmorata), Mas (Ciprinus carpio) dan Bawal (Collosoma macropomum) dengan jumlah prosentase 94%. Jenis-jenis ikan yang termasuk ikan lokal adalah Tawes (Barbonymus gonionotus), Nilem (Osteochillus vittatus) dan Gabus (Channas triata) dengan prosentase prosentase 6%.  Nilai indeks dominansi (C) antar spesies adalah 0,3538 yang berarti tingkat dominansi sedang dan nilai indeks dominansi (C) antara ikan jenis introduksi dan ikan jenis lokal adalah 0,8981 yang berarti tingkat dominansi tinggi.
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP HASIL TANGKAPAN NELAYAN JARING INSANG (GILLNET) DI PERAIRAN WADUK PANGLIMA BESAR SOEDIRMAN KABUPATEN BANJARNEGARA Kurnia, Dhimas Ragil; Sukardi, Purnama; Iqbal, Achmad
MARLIN Vol 2, No 1 (2021): (Februari, 2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V2.I1.2021.31-41

Abstract

Waduk Panglima Besar Soedirman, Kabupaten Banjarnegara, merupakan waduk dengan fungsi untuk pembangkit listrik, irigasi pertanian, pariwisata, budidaya dan penangkapan ikan. Jaring Insang (Gillnet) merupakan salah satu alatv tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan perairan Waduk PB Soedirman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor produksi penangkapan ikan menggunakan gillnet dan pengaruhnya terhadap hasil tangkapan nelayan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2019. Data faktor-faktor produksi penangkapan ikan dan hasil tangkapan dianalisis menggunakan rumus fungsi produksi Cobb-Douglas untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi terhadap hasil tangkapan nelayan. Faktor-faktor produksi penangkapan ikan menggunakan gillnet yaitu panjang jaring (X1), lebar mata jaring (X3), lama waktu penangkapan (X4), umur nelayan (X5) dan pengalaman nelayan (X6), secara bersama-sama memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan nelayan (Y), pada tingkat kepercayaan 95%. Secara parsial atau satu per satu, pada tingkat kepercayaan 95%, hanya panjang jaring (X1), lebar mata jaring (X3), lama waktu penangkapan (X4) dan pengalaman nelayan (X6) yang memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan nelayan (Y).