Achmad Iqbal
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman Kampus Universitas Jenderal Soedirman Jalan H.R Bunyamin 708 Purwokerto

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

EKSISTENSI KELEMBAGAAN SOSIAL DAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN MIX FARMING Santosa, Imam; Iqbal, Achmad
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tema penelitian ini adalah eksistensi kelembagaan sosial dan ekonomi dalam pemberdayaan masyarakat petani di pedesaan termasuk di daerah pariwisata. Kelembagaan  sosial ekonomi memiliki energi sosial dalam membangun perekonomian masyarakat petani. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji eksistensi kelembagaan sosial ekonomi dalam pengembangan mix farming di pedesaan kawasan agrowisata. Lokasi penelitian di Kawasan Agrowisata Baturaden, Kabupaten Banyumas dan Kawasan Agrowisata Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Metode penelitian ialah studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan usaha mix farming  oleh responden mendapat dukungan yang signifikan dengan adanya  beberapa lembaga sosial ekonomi. Eksistensi beberapa lembaga ini telah muncul untuk memenuhi kepentingan: difusi teknologi pertanian, simpan pinjam, pemasaran produk, masyarakat kepariwisataan, kegiatan sosial dan seni lokal. Setiap lembaga sosial ekonomi memiliki fungsi yang berbeda. Namun, fungsi dari masing-masing lembaga tersebut saling melengkapi. Keberadaan lembaga sosial ekonomi dari difusi teknologi dan pemasaran produk memberi dukungan terkuat (50 persen) terhadap pengembangan usaha mix farming. Tak dapat dipungkiri, eksistensi setiap lembaga sosial ekonomi masih perlu terus disesuaikan secara luwes.  Hal ini dibutuhkan untuk mendukung lebih intensif lagi pengembangan usaha mix farming yang dikelola para responden di kedua kawasan agrowisata tersebut.Kata Kunci:  eksistensi, kelembagaan sosial ekonomi dan usaha mix farming.
EKSISTENSI KELEMBAGAAN SOSIAL DAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN MIX FARMING Santosa, Imam; Iqbal, Achmad
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku I Bidang Ilmu Ekonomi dan Pertanian, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 September
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tema penelitian ini adalah eksistensi kelembagaan sosial dan ekonomi dalam pemberdayaan masyarakat petani di pedesaan termasuk di daerah pariwisata. Kelembagaan  sosial ekonomi memiliki energi sosial dalam membangun perekonomian masyarakat petani. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji eksistensi kelembagaan sosial ekonomi dalam pengembangan mix farming di pedesaan kawasan agrowisata. Lokasi penelitian di Kawasan Agrowisata Baturaden, Kabupaten Banyumas dan Kawasan Agrowisata Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Metode penelitian ialah studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan usaha mix farming  oleh responden mendapat dukungan yang signifikan dengan adanya  beberapa lembaga sosial ekonomi. Eksistensi beberapa lembaga ini telah muncul untuk memenuhi kepentingan: difusi teknologi pertanian, simpan pinjam, pemasaran produk, masyarakat kepariwisataan, kegiatan sosial dan seni lokal. Setiap lembaga sosial ekonomi memiliki fungsi yang berbeda. Namun, fungsi dari masing-masing lembaga tersebut saling melengkapi. Keberadaan lembaga sosial ekonomi dari difusi teknologi dan pemasaran produk memberi dukungan terkuat (50 persen) terhadap pengembangan usaha mix farming. Tak dapat dipungkiri, eksistensi setiap lembaga sosial ekonomi masih perlu terus disesuaikan secara luwes.  Hal ini dibutuhkan untuk mendukung lebih intensif lagi pengembangan usaha mix farming yang dikelola para responden di kedua kawasan agrowisata tersebut.Kata Kunci:  eksistensi, kelembagaan sosial ekonomi dan usaha mix farming.
EKSISTENSI KELEMBAGAAN SOSIAL DAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN MIX FARMING Santosa, Imam; Iqbal, Achmad
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku II Bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 2
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tema penelitian ini adalah eksistensi kelembagaan sosial dan ekonomi dalam pemberdayaan masyarakat petani di pedesaan termasuk di daerah pariwisata. Kelembagaan  sosial ekonomi memiliki energi sosial dalam membangun perekonomian masyarakat petani. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji eksistensi kelembagaan sosial ekonomi dalam pengembangan mix farming di pedesaan kawasan agrowisata. Lokasi penelitian di Kawasan Agrowisata Baturaden, Kabupaten Banyumas dan Kawasan Agrowisata Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Metode penelitian ialah studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan usaha mix farming  oleh responden mendapat dukungan yang signifikan dengan adanya  beberapa lembaga sosial ekonomi. Eksistensi beberapa lembaga ini telah muncul untuk memenuhi kepentingan: difusi teknologi pertanian, simpan pinjam, pemasaran produk, masyarakat kepariwisataan, kegiatan sosial dan seni lokal. Setiap lembaga sosial ekonomi memiliki fungsi yang berbeda. Namun, fungsi dari masing-masing lembaga tersebut saling melengkapi. Keberadaan lembaga sosial ekonomi dari difusi teknologi dan pemasaran produk memberi dukungan terkuat (50 persen) terhadap pengembangan usaha mix farming. Tak dapat dipungkiri, eksistensi setiap lembaga sosial ekonomi masih perlu terus disesuaikan secara luwes.  Hal ini dibutuhkan untuk mendukung lebih intensif lagi pengembangan usaha mix farming yang dikelola para responden di kedua kawasan agrowisata tersebut.Kata Kunci:  eksistensi, kelembagaan sosial ekonomi dan usaha mix farming.
Broiler Farmers’ Behavior in Administering Antibiotic and Types of Antibiotic Content in Commercial Feed (A Case Study) Wasnaeni, Yulia; Iqbal, Achmad; Ismoyowati, Ismoyowati
ANIMAL PRODUCTION Vol 17, No 1 (2015): January
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.126 KB) | DOI: 10.20884/1.anprod.2015.17.1.487

Abstract

Abstract. The objective of this research was to describe broiler farmers’ behavior including knowledge level, attitude, antibiotic practice and analysis of the antibiotic content in broiler chicken commercial feed. Survey method was conducted with purposive and random sampling, applying Nomogram Harry King to determine total sample. Ninety-six farmers met the sampling criteria, comprising 33 respondent farmers along with survey and feed sampling in each farmer. Interview and questioner result on knowledge level and farmers’ attitude and observation on farmers practice in administering antibiotic were subject to description in data tabulation. Laboratory analysis result using Bioassay method on antibiotic content in feed was described in data tabulation. Broiler farmers in Pengadegan municipality, Purbalingga Regency generally showed moderate knowledge level (60% above average, 40% under average). Farmers with supportive attitude on good antibiotic administration was 48.48%, while those less supportive reached 51.52%. Farmers’ level of obedience in proper antibiotic practices was only 21.21%, almost half (45.45%) defiled the proper antibiotic administration. Most farmers (96.97%) used commercial feed containing AGP (Antibiotic Growth Promoter) not recommended by government, namely penicillin, kanamycin, erythromycin andoxytetracycline. Farmer administered overdosed antibiotic as growth booster, anti-stress, disease control and medication. Research concluded that most broiler farmers violated the rules of antibiotic practices, in which overdosed content was administered to stimulate growth, anti-stress, disease control and medication. Antibiotic as growth booster was contained in feed. Commercial broiler feed (complete feed) contained four types of antibiotic, namely penicillin, kanamycin, erythromycin andoxytetracycline. Key words:  Farmer practice, broiler,  antibiotics Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan perilaku peternak broiler mencakup tingkat pengetahuan, sikap, penggunaan antibiotik, dan analisa kadar antibiotik pada pakan komersial broiler. Metode survey dilakukan dengan sampling acak bertujuan dengan Nomogram Harry King untuk menentukan total sampel. Sembilan puluh enam peternak memenuhi kriteria, mencakup 33 responden peternak dengan survey dan sampel pakan untuk setiap peternak. Hasil interview dan kuesioner tentang tingkat pengetahuan dan perilaku peternak dalam menggunakan antibiotik dideskripsikan dalam tabulasi data. Hasil analisa laboratorium menggunakan metode Bioassay untuk kandungan antibiotik dalam pakan disajikan pada tabulasi data. Peternak broiler di Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga umumnya memiliki tingkat pengetahuan sedang (60% diatas rata-rata, 40% dibawah rata-rata). Peternak dengan sikap mendukung penggunaan antibiotik sebanyak 48,48%, sedangkan yang kurang mendukung sebanyak 51,52%. Tingkat kepatuhan peternak pada penggunaan antibiotik yang benar hanya 21,21%, hampir separuh (45,45%) tidak mematuhi penggunaan antibiotik yang benar. Sebagian peternak (96,97%) menggunakan pakan komersial yang mengandung AGP (Antibiotic Growth Promotor) yang tidak direkomendasikan oleh pemerintah, yaitu penisilin, kanamisin, eritromisin andoksitetrasiklin. Peternak menggunakan antibiotik melebihi dosis untuk memacu pertumbuhan, sebagai anti stres, mengendalikan penyakit dan pengobatan. Penelitian menyimpulkan bahwa sebagian besar peternak broiler melanggar aturan penggunaan antibiotik, dimana kandungan yang overdosis digunakan untuk memacu pertumbuhan, sebagai anti stres, mengendalikan penyakit, dan pengobatan. Antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan terkandung pada pakan. Pakan broiler komersial (complete feed) mengandung empat jenis antibiotik yaitu penisilin, kanamisin, eritromisin andoksitetrasiklin. Kata kunci: perilaku peternak, broiler, antibiotik
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK LIMBAH ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) Satriawi, Widiya; Tini, Etik Wukir; Iqbal, Achmad
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v19i2.1407

Abstract

Cucumber is one of the choices of horticultural commodities for farming activities. To increase the production of cucumber can be done by using organic waste fertilizers, such as pineapple peel waste and rice washing water. This research aims: 1) to know the best concentration of liquid organic fertilizer of pineapple peel waste for growth and yield of cucumber; 2) to know the best concentration of liquid organic fertilizer of rice washing water for growth and yield of cucumber; and 3) to know the best combination of concentration of liquid organic fertilizer of pineapple peel waste and liquid organic fertilizer of rice washing water for growth and yield of cucumber. The research was conducted at screen house located in Tambaksogra Village, Sumbang Sub-district, Banyumas Regency and the Laboratory Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, Jenderal Soedirman University, on Januari until June 2019. The experiment design used was Completely Randomized Block Design with 2 factors and 3 replication. The first factor was the concentration of liquid organic fertilizer of pineapple peel waste, namely 0, 10, 20, and 30 ml/l. The second factor was the concentration of liquid organic fertilizer of rice washing water, namely 0, 10, 20, and 30 ml/l. The results showed that: 1) the concentration 30 ml/l of liquid organic fertilizer of pineapple peel waste increased fruit weight per plant compared to the control treatment of 606,02 g : 45,48%, fruit length 15,99 cm : 9,22%, and fruit volume 163,87 ml : 13,37%; 2) the concentration liquid organic fertilizer of rice washing water did not increased the growth and yield of cucumber plants; and 3) the combination of concentrations liquid organic fertilizer of pineapple peel waste and rice washing water gave the same response to plant growth and yield.
Determinan Kemauan Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Menjadi Wajib Pajak Iqbal, Achmad; Narulita, Sari; Iswahyudi, M.
SENTRALISASI Vol 9, No 1 (2020): Sentralisasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.078 KB) | DOI: 10.33506/sl.v9i1.692

Abstract

Untuk melaksanakan kewajiban pajaknya, seseorang atau badan harus terlebih dahulu menjadi wajib pajak. Diharapkan dengan meningkatkan jumlah wajib pajak, pendapatan negara dari sektor pajak juga akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris faktor-faktor penentu kesediaan pelaku UMKM untuk menjadi wajib pajak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan teknik survei. Sebanyak 127 UMKM di Banyuwangi adalah sampel penelitian. Analisis data menggunakan WarpPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dan kontrol perilaku mempengaruhi minat UMKM untuk menjadi wajib pajak. Penelitian ini juga membuktikan bahwa kontrol perilaku dan minat mempengaruhi perilaku UMKM untuk menjadi wajib pajak. Namun, penelitian ini membuktikan bahwa norma subjektif dan pertanggungjawaban pemerintah tidak mempengaruhi minat.  
Deteksi Kesehatan Keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Menggunakan Financial Discriminant Models Iqbal, Achmad; BR. P, Sofia Asyriana
Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol 12, No 2 (2020): Jurnal Aset (Akuntansi Riset) Juli - Desember 2020 [DOAJ & SINTA INDEXED]
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaset.v12i2.28072

Abstract

State-owned enterprises (BUMN) are business entities that are not only responsible for profit creation but also as a source of state revenue. This study aims to detect the financial health of BUMN using Financial Discriminant Models, namely the Springate and Taffler Models. The analysis was carried out on the BUMN financial reports for the 2014-2018 period of 16 companies with 80 financial reports being analyzed. The results of this study show that by using the Springate Model, it is known that 2017 is the best year, no BUMN is experiencing financial distress. 2018 was the worst year with 12 BUMNs declared financial distress and only 4 companies categorized as healthy. The results of the analysis with the Taffler Model show that in 2014 all BUMNs were categorized as healthy and only 1 company was declared to have financial distress. 
Analisis Peran Corporate Social Responsibility terhadap Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan pada Industri Ritel Taufiq, Abd Rohman; Iqbal, Achmad
Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol 6, No 1: Juni 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jia.v6i1.29046

Abstract

Corporate Social Responsibility (CSR) is a company responsibility that not only about how to generate profits, but also pay attention to society and the environment. This study aims to analyze the CSR role of retail companies in Indonesia. This research uses a qualitative approach. The results show that retail companies in Indonesia have implemented CSR in a sustainable manner. The CSR program has implications in several aspects, including social, economic, and environmental aspects. In social programs, retail company CSR is dominated by educational assistance activities, natural disasters, and blood donors. ERAA is a company that focuses on economic aspects with community development. Environmental aspects are dominated by tree planting and energy reduction. Community Development (Comnev) should be the basis for implementing CSR programs to be more sustainable.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Untuk Menjadi Wajib Pajak Devi Rosita, Berliyana; Wisdaningrum, Oktavima; Iqbal, Achmad
Media Komunikasi Ilmu Ekonomi Vol 39 No 1 (2022): MELATI : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Ekonomi Juni 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.106 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran apakah sikap berpengaruh terhadap minat UMKM untuk menjadi wajib pajak, apakah kontrol prilaku berpengaruh terhaap kemauan wajib pajak dalam membayarkan pajaknya, apakah norma subjektif berpengaruh terhadap minat UMKM untuk menjadi wajib pajak, apakah pertanggung jawaban pemerintah berpengaruh terhadap kemauan UMKM untuk menjadi wajib pajak, apakah terdapat pengaruh minat terhadap perilaku UMKM untuk menjadi wajib pajak. Penelitian ini menggunakan Teknik purposive sampling dengan jenis data primer menggunakan koesioner dan Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM ekrajinan di kabupaten Banyuwangi. Pengujian dta dilakukan dengan memanfaatkan program SPSS 22.0 dan WarpPLS 7.0. Penelitian ini menunjukkan hasil dimana sikap dan norma subjektif tidak berpengaruh terhadap minat pelaku wajib pajak untuk membayarkan pajaknya, kontrol prilaku dan pertanggung jawaban pemerintah berpengaruh terhadap minat wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajaknnya.
Analisis Prediksi Financial Distress Dan Corporate Turnaround Strategy Tasmin, Hadzar; Wicaksono, Bambang; Iqbal, Achmad
JCA (Jurnal Cendekia Akuntansi) Vol 4 No 2 (2023): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/akuntansi.v4i2.4472

Abstract

Kondisi krisis akibat pandemi menyebabkan perusahaan-perusahaan rentan sekali mengalami financial distress. Corporate turnaround merupakan proses untuk mengembalikan kondisi perusahaan yang awalnya mengalami financial distress kembali menjadi stabil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan empat model prediksi financial distress yaitu Altman, Springate, Taffler, dan Zmijewski serta melihat adakah kaitan antara hasil analisis model prediksi financial distress dengan corporate turnaround strategy perusahaan yang terindikasi distress. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor pariwisata, restoran, dan hotel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2020 – 2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebesar 72 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model prediksi yang paling akurat dalam memprediksi financial distress perusahaan sub sektor pariwisata, restoran, dan hotel yang terdaftar di BEI tahun 2020 – 2021 adalah model Springate dengan tingkat akurasi sebesar 83%. Model Springate memprediksi 36 perusahaan mengalami financial distress di tahun 2020 dan 34 perusahaan di tahun 2021. Terdapat kaitan antara hasil prediksi dengan keberhasilan corporate turnaround strategy 2 perusahaan dan faktor yang berperan adalah free assets. Penelitian ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut dan perlu adanya penggunaan faktor internal perusahaan lain untuk melihat pengaruhnya terhadap keberhasilan corporate turnaround strategy.