Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANAN PEMERINTAH DESA ANABANNAE DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Fyngky, Fryza; Jabbar, Abdul; Hakim, Akhyaruddin
GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan Vol. 10 No. 4 (2024): 2024 Juni
Publisher : Lembaga Kajian Ilmu Sosial dan Politik (LKISPOL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56015/gjikplp.v10i4.247

Abstract

This research aims to determine the extent of the village government's role in poverty alleviation efforts in terms of several existing programs in Anabannae Village, Pitu Riawa District, based on indicators, as well as what obstacles hinder this role. The research method used is a qualitative method accompanied by an individual phenomenological approach, where the data source is obtained through an interview and documentation process. Data analysis was carried out based on several stages, namely data reduction, data classification, data description, and drawing conclusions. The results of this research show that (4) the role in poverty alleviation has not been fulfilled optimally because there are several obstacles, namely community participation, low skills and facilities.
STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MEMINIMALISIR PERNIKAHAN USIA DINI DI DESA LASIWALA Pratiwi, Nur Aswinda; Irwan, Irwan; Hakim, Akhyaruddin
GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan Vol. 12 No. 2 (2025): 2025 Desember
Publisher : Lembaga Kajian Ilmu Sosial dan Politik (LKISPOL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56015/gjikplp.v12i2.533

Abstract

Pernikahan usia dini merupakan fenomena sosial yang masih marak terjadi di berbagai wilayah pedesaan di Indonesia, termasuk Desa Lasiwala, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang. Praktik ini tidak hanya bertentangan dengan regulasi perundang-undangan, tetapi juga berdampak negatif terhadap pendidikan, kesehatan reproduksi, serta kesejahteraan sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam meminimalisir pernikahan usia dini serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan strategi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap kepala desa, perangkat desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak NVivo 12 Plus untuk mengidentifikasi tema-tema utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah desa meliputi penyusunan peraturan desa, sosialisasi edukatif, penguatan administrasi kependudukan, serta pemberdayaan kelompok perempuan dan remaja. Namun, pelaksanaan strategi ini masih menghadapi tantangan dari faktor ekonomi, rendahnya pendidikan, serta budaya dan ketidaksetaraan gender yang masih mengakar kuat di masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan antara pemerintah desa, masyarakat, serta lembaga terkait untuk mengurangi angka pernikahan usia dini secara efektif dan berkelanjutan.
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI WISATA LOKAL DI DESA TANA TORO KECEMATAN PITU RIASE KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Windah, Windah; Nonci, Nurjannah; Hakim, Akhyaruddin
GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan Vol. 12 No. 2 (2025): 2025 Desember
Publisher : Lembaga Kajian Ilmu Sosial dan Politik (LKISPOL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56015/gjikplp.v12i2.537

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pemerintah desa dalam mengembangkan potensi wisata lokal di Desa Tana Toro, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini dilakukan karena potensi wisata lokal seperti Air Terjun Teppok dan Masjid Sandi Batu Langgara Tungga belum dikelola secara optimal, padahal keduanya memiliki daya tarik alam dan religi yang tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap pemerintah desa dan masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah desa menjalankan tiga peran utama dalam pengembangan wisata lokal, yaitu sebagai regulator, fasilitator, dan koordinator. Sebagai regulator, pemerintah desa belum memiliki regulasi formal seperti Peraturan Desa (Perdes) untuk mengatur pengelolaan kawasan wisata. Sebagai fasilitator, pembangunan akses jalan menuju lokasi wisata telah dilakukan, namun belum disertai dengan pelatihan masyarakat secara menyeluruh. Sementara sebagai koordinator, pemerintah desa masih minim melakukan kolaborasi dengan dinas pariwisata dan pihak eksternal. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran pemerintah desa sangat penting dalam pengembangan potensi wisata lokal. Namun, agar pengelolaan wisata menjadi lebih optimal, dibutuhkan regulasi yang jelas, peningkatan kapasitas aparatur desa, serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain agar pariwisata dapat dikelola secara partisipatif, berkelanjutan, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Katakunci: peran pemerintah desa, pengembangan wisata lokal air terjun teppok, pemberdayaan, kalaborasi