Boraks merupakan sebuah bahan tambahan umum dalam pengawet makanan, memiliki potensi bahaya bagi kesehatan manusia dan sekarang dilarang penggunaannya oleh pemerintah. Meskipun demikian, masih ada banyak produk makanan yang mengandung boraks yang beredar dan dikonsumsi. Formaldehida, juga dikenal sebagai formalin, adalah zat kimia berbahaya yang secara tegas dilarang untuk digunakan dalam bahan makanan. Meskipun demikian, formalin tetap digunakan dalam produksi kecap untuk memperpanjang umur simpan makanan dan mencegah kerusakan. Formalin adalah zat kimia berbahaya yang tidak boleh digunakan dalam produksi makanan, namun masih banyak produsen makanan seperti bakso, nugget, sosis, batagor, tempe, tahu putih, tahu kuning, mie basah, mie lidi, mie tiau, ikan asin, ikan teri, belacan, udang kecepe, kerupuk PF, kerupuk udang, dan kerupuk merah yang menggunakan zat ini. Penggunaan formalin dalam pembuatan makanan dimaksudkan untuk memperpanjang umur simpan dan mencegah kerusakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 sampel positif mengandung formalin dan 5 sampel positif mengandung boraks. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih makanan berdasarkan kualitas gizi dan kebersihannya. Selain itu, masyarakat dapat menggunakan ekstrak kulit buah naga dan ekstrak kunyit sebagai alat pendeteksi informalin dan boraks dalam makanan sehari-hari Kata Kunci :Boraks; Formalin;Keamanan Pangan; Deteksi Alami; Edukasi Konsumen.