Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of Personal Hygiene and Characteristics of Living Environment in Elementary Student with Pediculosis Capitis Petri, Alya; Murlina, Nelli; Nurfadly; Hervina
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 36 No. 2 (2024): AUGUST
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikk.V36.2.2024.81-87

Abstract

Background: Pediculosis capitis is one of the parasitic infections that can cause pruritus and allergic reactions. The prevalence of Pediculosis capitis is relatively high and can occur both in developed and developing countries regardless of socioeconomic status. The occurrence of Pediculosis capitis can be caused by poor personal hygiene factors and living environmental conditions, which can also increase the incidence of this ectoparasitic infection. Purpose: To analyze the correlation between personal hygiene and characteristics of the living environment, and the incidence of Pediculosis capitis. Methods: This study is quantitative research with a correlational analysis method and a cross-sectional study approach. Result: The examination of the correlation between poor personal hygiene and the incidence rate of Pediculosis capitis showed a result of 0.000 (p<0.05). Similarly, the examination of the correlation between the characteristics of the living environment and the incidence rate of Pediculosis capitis also showed a figure of 0.000 (p<0.05), indicating that there is a correlation between personal hygiene, and the characteristics of the living environment, and the incidence rate of Pediculosis capitis. Conclusion: There is a significant correlation between personal hygiene, and the characteristics of the living environment, and the incidence of Pediculosis capitis.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Pencegahan Leptospirosis Pada Petugas Sampah Di Kelurahan Teladan Timur Kota Medan Ramadhani, Muhammad; Nurfadly, Nurfadly; Pudiyanti, Pinta; Murlina, Nelli
JURNAL PANDU HUSADA Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v6i2.22051

Abstract

Abstrak: Leptospirosis merupakan salah satu penyakit zoonosis yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri Leptospira yang ditularkan secara langsung maupun tidak langsung dari hewan ke manusia. Kejadian leptospirosis dapat terjadi di seluruh dunia, namun lebih sering pada daerah iklim tropis atau subtropis dengan curah hujan yang tinggi. Petugas sampah merupakan pekerjaan yang berisiko terinfeksi leptospirosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan leptospirosis pada petugas sampah di Kelurahan Teladan Timur. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan desain cross-sectional, Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Chi Square. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 88 sampel. Hasil uji hipotesis tingkat pengetahuan berdasarkan usia didapatkan nilai p = 0,003 dan berdasarkan pendidikan didapatkan nilai p = 0,000. Hasil uji hipotesis perilaku pencegahan berdasarkan usia didapatkan nilai p = 0,183 dan berdasarkan pendidikan didapatkan nilai p = 0,018. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu faktor usia dan pendidikan, sedangkan faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan leptospirosis pada petugas sampah yaitu faktor pendidikan dan tingkat pengetahuan. 
Infeksi Soil Transmitted Helminth Tidak Berhubungan Dengan Status Gizi Murid SD Negeri 106856 Tanjung Beringin Serdang Bedagai Sumatera Utara Hidayati, Rofi; Murlina, Nelli; Rahmat, Said Munazar; Zahara, Iqrina Widya
JURNAL PANDU HUSADA Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v6i4.23178

Abstract

Abstrak: Soil Transmitted Helminth (STH) istilah yang mengacu pada sekelompok penyakit parasit yang disatukan oleh cacing nematoda yang kemudian ditularkan ke manusia melalui kontaminasi feses-oral. Menurut ikhtisar Dinas Kesehatan Sumatera Utara status gizi di masing-masing kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara pada tahun 2017, Kabupaten Serdang Bedagai memiliki angka gizi buruk sebesar 9,3%, gizi buruk 17,4% dalam hal ini menempati posisi ke-8 di Sumatera Utara.21 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara infeksi STH dengan status gizi di SD Negeri 106856 Tanjung Beringin, Kab. Serdang Bedagai, Sumatera Utara pada tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian,  dari 126 sampel yang terinfeksi STH, 37 anak positif terinfeksi STH dan 89 anak negatif STH. Perhitungan status gizi menggunakan kurva CDC-NCHS 2000 yang menunjukkan 16 siswa yang terinfeksi cacing kekurangan gizi, 15 siswa bergizi sedang, 3 siswa kelebihan berat badan dan 3 siswa mengalami obesitas. Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan antara infeksi STH dengan status gizi pada siswa SD Negeri 106856 Tanjung Beringin, Kab. Serdang Bedagai, Sumatera Utara.