Transformasi digital dalam layanan kesehatan menghadirkan peluang dan tantangan bagi rumah sakit, terutama di negara berkembang. Keberhasilan digitalisasi sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) sebagai agen utama perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kuantitatif pengaruh kompetensi digital, pengalaman pelatihan digital, sikap terhadap transformasi digital, dan dukungan organisasi terhadap kesiapan SDM dalam menghadapi transformasi digital di rumah sakit. Penelitian dilakukan pada 50 responden tenaga medis dan nonmedis di satu rumah sakit urban di Indonesia, menggunakan instrumen survei berbasis skala Likert dan dianalisis melalui regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap kesiapan SDM, dengan sikap terhadap transformasi digital sebagai prediktor paling dominan (β = 0,58; p = 0,001). Kompetensi digital (β = 0,45; p = 0,003), dukungan organisasi (β = 0,42; p = 0,005), dan pelatihan digital (β = 0,30; p = 0,020) juga menunjukkan pengaruh positif. Rata-rata kesiapan SDM berada pada kategori tinggi (mean = 3,87), meskipun skor pelatihan digital masih tergolong cukup. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi penguatan SDM yang holistik dan kontekstual, termasuk desain pelatihan yang adaptif, budaya organisasi yang mendukung, serta penguatan sikap positif terhadap teknologi. Studi ini memberikan kontribusi empiris dalam pengembangan model kesiapan digital SDM berbasis pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) dan Diffusion of Innovations (DoI).