Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Problematika Ulama Aceh Atas Pembenaran Kitab Insan Kamil Karangan Abdul Karim Al Jili Oleh Abuya Amran Waly Gunandar, Jerri; Nasir, M; Subhi, Muhibbul
FATHIR: Jurna Studi Islam Vol 1 No 3 (2024): FATHIR: Jurnal Studi Islam
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/fathir.v1i3.133

Abstract

Ulama merupakan penyambung risalah Rasulullah SAW, dimana ulama dikategorikan kepada tiga komponen ilmu yaitu ulama Tauhid, Fiqih dan Tasawuf. Problematika yang terjadi di Aceh saat ini yaitu penyesatan dan kritikan dari ulama ahli fiqh maupun ulama tasawuf tentang pandangan Abuya Amran Waly yang membenarkan isi dari kitab Insanul Kamil karangan Imam Abd Karim Al-Jili yang mana Sebagian ulama besar di Aceh menyesatkan Abuya Amran Waly melalui pengajian MPPT-I. Kajian tentang konsep Insan Kamil adalah salah satu tema kajian yang penting dalam dunia tasawuf. Salah satu bukti pentingnya tema ini adalah begitu banyaknya kitab yang ditulis oleh para ulama sufi tentang makna hakikat tuhan. Dari sekian banyak ulama sufi yang mengkaji secara khusus tentang hakikat tuhan diantaranya adalah Abd al-Karim al-Jili dalam kitabnya Al-Insanul Kamil. Kajian Insan Kamil yang tercantum dalam kitabnya ini berbeda dengan kajian Insan Kamil para sufi-sufi lainnya seperti Ibn ‘Arabi dan Al-Hallaj. Meskipun Abd Karim Al-Jili bukan pengagas pertama konsep Insan Kamil, akan tetapi  konsep yang ditulisnya berbeda dengan para pendahulunya. Melalui sosok Abd Karim Al-Jili kitab Insan Kamil mempunyai kejelasan lebih komprehensif meskipun konsepnya hanyalah perombakan dari konsep Insan Kamil yang digagas pendahulunya misalnya oleh Ibnu ‘Arabi dan juga penjelasan yang amat mendalam dan jelas seputar Insan kamil yang di ajarkan oleh Abuya Amran Waly sebagai komparatif dalam penelitian ini.
Manhaj Dakwah Sheikh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy in Aceh:: A Study on the Preservation of the Tawheed Gunandar, Jerri; Najihah, Najihah
Jurnal Ilmiah Teunuleh Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Teunuleh
Publisher : Teunuleh Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51612/teunuleh.v5i2.169

Abstract

This article explores the da'wah methodology of Shaykh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy, a significant clerical figure in Aceh known for his efforts in preserving the creed of tawhid and advancing da'wah in the region. The study focuses on his community engagement, particularly within Islamic boarding schools and through public lectures (syarahan). It aims to evaluate the impact of his da'wah from historical and contemporary perspectives. The research employs two primary methodologies: library research and field research. The library research involves reviewing previous studies and analyzing various texts related to da'wah and tawhid preservation. Key references include works by Prof. Dr. Muhibuddin Waly, titled "Ayah Kami: Syeikhul Islam Abuya Muhammad Waly Al-Khalidy, Bapak Pendidikan Aceh," and Ustad Musliadi's "Syaikhul Islam Aceh, Tokoh Pendidikan dan Ulama 'Arif Billah," along with writings by Shaykh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy himself. Field research incorporates interviews to gather accurate data from credible sources. Findings indicate that Shaykh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy has made significant contributions to Islamic development, particularly in maintaining the tawhid creed. His efforts include direct preaching within communities and educating students in Aceh, leading to the emergence of many knowledgeable scholars who uphold the principles of Ahli Sunnah wal Jamaah. Overall, this study highlights the enduring legacy of Shaykh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy in promoting a correct understanding of tawhid and fostering a new generation of scholars dedicated to preserving Islamic teachings in Aceh.