Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH DIAMETER LUBANG PIPA PADA KOLOM TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH Padang, Israel; Matana, Hernita; Manga', Jufri
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada bangunan gedung banyak instalasi pipa seperti pipa pembuangan air bersih pipa pembuangan air kotor dan instalasi listrik.dengan demikian ada kemungkinan dalam kolom tersebut berlubang. Menurut SNI-03-2847-2002 luas lubang pada penampang kolom dibatasi maksimum 4%.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh diameter lubang pipa pada kolom terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton. Dalam penelitian ini menggunakan metode studi eksperimental dimana menggunakan kolom dengan diameter lubang pipa 2 inch dan 3 inch. Benda uji kubus 15x15x15 (cm) dan silinder 15x30 (cm) dengan variasi lubang pipa ditengah dan disudut. dengan jumlah benda uji kubus sebanyak 30 sampel dan silinder sebanyak 18 sampel dan dilakukan pengujian benda uji pada umur 28 hari. Hasil pengujian dari benda uji kubus untuk kuat tekan beton normal diperoleh sebesar (26,444 Mpa) dan variasi lubang pipa 2 inch ditengah dan disudut (23,279 Mpa) dan (25,668 Mpa) dan variasi lubang pipa 3 inch ditengah dan disudut (13,512 Mpa) dan (16,378 Mpa) sedangkan untuk pengujian benda uji silinder untuk kuat tekan beton normal diperoleh sebesar (25,761 Mpa) dan variasi lubang pipa 2 inch dan 3 inch ditengah diperoleh (21,905 Mpa) dan (16,311 Mpa) dan hasil pengujian kuat tarik belah benda uji silinder untuk beton normal diperoleh sebesar (2,55Mpa) dan variasi lubang pipa 2 inch dan 3 inch ditengah diperoleh (1,227Mpa) dan (0,519 Mpa).
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK HDPE SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIS CAMPURAN BATAKO Padang, Israel; Matana, Hernita; Pongbura, Satria Bulan; Marthen, Aprianto
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan keberlanjutan industri konstruksi yang ramah lingkungan adalah penggunaan bahan konstruksi dari limbah plastik. Salah satunya adalah pemanfaatan limbah plastik jenis HDPE (High-Density Polyethylene) sebagai alternatif substitusi parsial agregat halus pada campuran batako, dimana batako merupakan material konstruksi yang umum digunakan sebagai dinding bangunan pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh substitusi limbah plastik HDPE terhadap sifat mekanis campuran batako. Limbah plastik HDPE digunakan sebagai pengganti parsial dari agregat halus dalam campuran batako dengan perbandingan yang bervariasi. Metode penelitian melibatkan pengumpulan limbah plastik HDPE, pencacahan menyerupai ukuran gradasi agregat halus, pengujian sifat fisik dan mekanis limbah plastik, serta persiapan campuran batako dengan persentase 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% penggantian agregat halus dengan limbah plastik HDPE. Benda uji berbentuk kubus berukuran 9 x 9 x 9 cm dibuat sebanyak 18 buah dan 39 x 15 x 9 sebanyak 12 buah. Sifat mekanis campuran batako, seperti kekuatan tekan dan daya serap air dievaluasi melalui uji laboratorium pada umur 28 hari. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian laboratorium, kuat tekan yang didapat pada batako cenderung semakin menurun seiring dengan bertambahnya cacahan plastik HDPE pada batako. Penurunan kuat tekan rata-rata yang paling signifikan terjadi pada benda uji dengan substitusi pasir 5% cacahan limbah plastik HDPE yaitu sebesar 15.15%. Hasil pengujian daya serap air pada batako juga diperoleh kecenderungan peningkatan daya serap air pada batako dengan substitusi agregat halus dengan cacahan plastik HDPE. Pada benda uji batako dengan substitusi cacahan limbah plastik HDPE 5% mengalami peningkatan signifikan sebesar 79.37 %. Hal ini disebabkan karena bentuk cacahan limbah plastik HDPE yang tidak seragam dan simetris sehingga membentuk banyak rongga pada batako yang dapat menyerap air. Menurut SNI 03-0349-1989, berdasarkan nilai kuat tekannya batako normal BTN dalam penelitian ini termasuk dalam kelas mutu III, semua batako dengan substitusi sebagian pasir dengan cacahan limbah plastik HDPE termasuk dalam kelas mutu IV. Berdasarkan nilai absorpsinya, semua benda uji termasuk dalam kelas mutu I.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU AGROPASTURA DI LEMBANG BELAU UTARA Padang, Israel; Pongtuluran, Althon K.; Pongbura, Yoga Setiawan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.38594

Abstract

Program ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan pekarangan melalui sistem pertanian terpadu agropastura di Lembang Belau Utara. Pelaksanaan kegiatan ini difokuskan pada empat dusun, yaitu Dusun Barana, Dusun Lemo, Dusun Laun, dan Dusun Batang. Metode pelaksanaan mencakup identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan program, implementasi kegiatan berupa pembuatan kebun percontohan dengan pemanfaatan pupuk kandang, penanaman bibit, pemeliharaan tanaman, serta evaluasi keberhasilan program. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesuburan tanah, produktivitas lahan pekarangan, serta peningkatan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola lahan secara berkelanjutan. Meskipun terdapat tantangan berupa keterbatasan pengetahuan awal masyarakat, hambatan tersebut dapat diatasi melalui pendekatan partisipatif dan pelatihan berkelanjutan. Program ini memberikan dampak positif baik secara ekologis maupun ekonomis, seperti peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan rumah tangga. Dengan demikian, pemanfaatan pekarangan menggunakan sistem pertanian terpadu agropastura terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berpotensi untuk diadaptasi di wilayah lain dengan kondisi serupa.
INOVASI PENGAWETAN TULANGAN BAMBU MENGGUNAKAN ASAM SULFAT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BALOK BETON BERKELANJUTAN Padang, Israel; Tarru, Harni Eirene; Ruru, Esthon Korzheba; Patandianan, Juniarto Budi
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 4, November 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i4.34329

Abstract

Environmental concerns caused by the use of conventional construction materials have encouraged the development of sustainable alternatives, including bamboo. However, the durability of bamboo as concrete reinforcement remains limited due to its hygroscopic nature and biological degradation. This study aims to evaluate the effectiveness of bamboo preservation using a 1.2% sulfuric acid solution in enhancing the tensile strength of bamboo and the flexural capacity of reinforced concrete beams. The method employed was a laboratory experiment with three reinforcement variations: plain steel bars (BK), bamboo soaked in water (BT-BA), and bamboo treated with sulfuric acid (BT-BAS). Tensile and flexural tests were conducted for each variation. The results showed that the tensile strength of bamboo increased from 299.48 MPa (BT-BA) to 358.12 MPa (BT-BAS), indicating a 19.6% improvement. In the flexural test, BT-BAS beams reached an average nominal moment of 6.14 kNm, with a flexural capacity ratio of 107.15% compared to analytical results. These findings demonstrate that sulfuric acid preservation significantly enhances both the mechanical properties of bamboo and the structural performance of concrete beams. Thus, sulfuric acid–treated bamboo presents strong potential as a sustainable alternative reinforcement in structural applications. Abstrak Permasalahan lingkungan akibat penggunaan material konstruksi konvensional mendorong pengembangan bahan alternatif yang berkelanjutan, salah satunya adalah bambu. Namun, daya tahan bambu sebagai tulangan beton masih terbatas karena sifat higroskopis dan degradasi biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pengawetan bambu menggunakan larutan asam sulfat 1,2% terhadap peningkatan kekuatan tarik bambu dan kapasitas lentur balok beton. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan tiga variasi tulangan: baja polos (BK), bambu direndam air (BT-BA), dan bambu direndam asam sulfat (BT-BAS). Uji tarik tulangan dan uji lentur balok dilakukan pada masing-masing variasi. Hasil menunjukkan bahwa kuat tarik tulangan bambu meningkat dari 299,48 MPa (BT-BA) menjadi 358,12 MPa (BT-BAS), atau meningkat sebesar 19,6%. Pada pengujian lentur, balok BT-BAS menghasilkan momen nominal rata-rata 6,14 kNm dengan rasio kapasitas lentur 107,15% terhadap hasil analisis. Hal ini membuktikan bahwa metode pengawetan dengan asam sulfat tidak hanya meningkatkan sifat mekanis bambu, tetapi juga meningkatkan performa balok beton secara signifikan. Dengan demikian, bambu yang diawetkan dengan asam sulfat berpotensi sebagai alternatif tulangan ramah lingkungan dalam konstruksi struktural.