Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Budidaya Ikan Lele dan Kangkung Hidroponik di Lembang Buntu Tallunglipu Tarru, Harni Eirene; Tarru, Reni Oktaviani; Rangan, Parea Rusan; Kondong, Melson
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 1 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i1.2204

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengabdian beberapa dosen dan mahasiswa. Program ini dilaksanakan di Lembang Buntu Tallunglipu dengan fokus pada budidaya ikan lele dan kangkung hidroponik sebagai solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami konteks sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat serta mengevaluasi dampak program. Hasilnya menunjukkan bahwa Pengabdian Kepada Masyarakat berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam budidaya ikan lele dan kangkung hidroponik. Program ini juga berhasil membangun hubungan yang lebih baik antara mahasiswa dan masyarakat. Kesuksesan program ini berkat dukungan dan kerjasama dari masyarakat yang sangat membantu dan mendukung. Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar hidup dan mengabdi di masyarakat, serta berperan aktif dalam membangun komunitas. KKN tidak hanya untuk menerapkan ilmu, tetapi juga untuk belajar cara berbaur dengan masyarakat dan memahami realita mereka.Kata Kunci: pembangunan, teknik budidaya, ketahanan pangan, pertanian organik, pemberdayaan masyarakat
Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Organik Berbasis Komposter Otomatis di Kawasan Perkotaan Kabupaten Garut Kecamatan Tarogong Kaler Hasyim, Dadang Muhammad; Hafid, Hendra; Tarru, Reni Oktaviani; Pramono, Susatyo Adhi; Tarru, Harni Eirene
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i2.2425

Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah organik di wilayah perkotaan, termasuk Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, menjadi tantangan serius yang berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Volume sampah organik rumah tangga yang tinggi belum diimbangi dengan sistem pengolahan yang efektif di tingkat sumber. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pengelolaan sampah organik berbasis komposter otomatis yang mudah dioperasikan dan sesuai dengan kebutuhan lokal. Metode yang digunakan meliputi identifikasi permasalahan melalui survei dan diskusi kelompok, perancangan alat komposter otomatis, pelatihan kepada masyarakat, serta evaluasi dampak terhadap perilaku dan lingkungan. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengelolaan sampah mandiri oleh masyarakat. Rata-rata rumah tangga berhasil mengurangi pembuangan sampah organik hingga lebih dari 60%, dan mampu menghasilkan kompos berkualitas yang dimanfaatkan untuk pertanian rumah tangga. Partisipasi masyarakat meningkat dari 12% menjadi 84%, serta tingkat pemahaman tentang pengelolaan sampah organik mengalami peningkatan dari skor 2,1 menjadi 4,3 pada skala 1–5. Selain itu, tingkat kepuasan terhadap penggunaan alat mencapai 88% pada kategori sangat puas. Komposter otomatis yang dikembangkan terbukti efektif, ekonomis, dan mudah digunakan, serta mampu mengintegrasikan aspek teknis dan sosial dalam upaya pengelolaan lingkungan. Kegiatan ini menghasilkan solusi berbasis teknologi yang adaptif dan berpotensi direplikasi di wilayah lain dengan karakteristik serupa. Kebaruan dari pengabdian ini terletak pada pendekatan integratif antara teknologi dan pemberdayaan masyarakat yang diterapkan secara langsung pada konteks lokal. Kata Kunci: Sampah organik, komposter otomatis, pemberdayaan masyarakat, penglolaan lingkungan, dan teknologi adaptif.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN DI LEMBANG RANTE, KECAMATAN NANGGALA, KABUPATEN TORAJA UTARA Nitha, Nitha; Fikran, Fikran; Bontong, Yafet; Sampelawang, Petrus; Tarru, Reni Oktaviani; Tarru, Harni Eirene; Pasae, Nofrianto; Banne, Jendri; Ling, Heng Li; Mutia, Surianti; Issan, Dayu Octavian; Manga, Angelin D. R.; Payung, Wiwin Suriani; Tandiallo, Kejora; Sumule, Olivia; Kallang, Mince; Tallega, Uci; Limbong, Sulestri Tiku; Pala’biran, Kelvin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2025): Volume 6 No 4 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i4.49138

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Lembang Rante, Kecamatan Nanggala, Kabupaten Toraja Utara, dengan berorientasi pada pertanian organik salah satunya yakni pemanfaatan kotoran hewan dalam hal ini kotoran kerbau menjadi salah satu bahan dasar dari pembuatan pupuk organik yang nantinya akan menjadi sampel edukasi bagi masyarakat di daerah tersebut. Adapun kegiatan ini meliputi proses produksi pupuk organik, mulai dari pengumpulan bahan baku organik seperti kohe (kotoran hewan), sekam, dan dan berbagai jenis limbah organic yang ada disekitar. Hal ini memberi edukasi kepada masyarakat khususnya petani lokal untuk mempelajari teknik pencampuran yang benar dan prosedur pengolahan yang baik untuk menghasilkan serta memanfaatkan pupuk organik dan fermentasi. Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah, mendukung pertumbuhan alami tanaman dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. Selain manfaat tersebut, usaha produksi pupuk organik juga membantu mengurangi sampah organik yang dihasilkan, menjaga keseimbangan ekosistem pertanian serta mendorong kemajuan di bidang pertanian. Peningkatan produksi di bidang pertanian akan menunjang peningkatan sumber pendapatan dengan efesiensi biaya yang lebih besar (±30%) yang nantinya akan mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di terkhusus di Lembang Rante.
POMPA SPIRAL SEBAGAI ALAT ALTERNATIF IRIGASI PERSAWAHAN DI LEMBANG RANDANAN KABUPATEN TANA TORAJA Nitha, Nitha; Pasae, Nofrianto; Fikran, Fikran; Lembang, Suri Toding; Taru, Reni Oktaviani; Tarru, Harni Eirene; Bontong, Yafet; Sampelawang, Petrus
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.42294

Abstract

Lembang Randanan, kecamatan Mengkendek, kabupaten Tana Toraja merupakan daerah dengan kondisi geografis yang dominan berbukit, yang mana lahan pertanian terutam sawah merupakan sawah tadah hujan. Hal ini berdampak pada produksi padi yang minim karean hanya dapat digarap pada musim penghujan. Sehingga hal ini menjadi latar belakang untuk membuat alat yang dapat membantu petani mengairi sawah dengan mensuplai air dari sumber air yang terletak lebih rendah dari sawah, dalam hal ini adalah pompa spiral. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan ilmu, pengetahuan, dan teknologi embuatan pompa spiral yang sederhana dan efisien sebagai irigasi persawahan yang murah dan ramah lingkungan. Pembuatan pompa spiral untuk alat irigasi yang ramah lingkungan dan tanpa bahan bakar minyak sangat membantu para petani yang kekurangan air untuk lahan persawahan di lembang Randanan, kecamatan Mengkendek, kabupaten Tana Toraja. Materi tentang pembuatan dan penerapan diberikan yang disertai praktek langsung oleh TIM pelaksana PKM dan kemudian tanya-jawab antara pemateri dan masyarakat. Hasil diskusi dan tanya-jawab sebagai berikut: Para petani memberikan respon yang sangat positif mengenai pembuatan pompa spiral sebagai irigasi persawahan. Untuk itu perlu kesepakatan antara pihak Universitas Kristen Indonesia Toraja (Fakultas Teknik) dengan pihak pemerintahan desa menindak-lanjuti program bina desa dari UKI Toraja. Setelah selesai acara diskusi dan tanya-jawab dilanjutkan dengan praktek pemasangan pompa spiral dilakukan di salah satu pekarangan warga yang sebelumnya telah dibuat di Laboratorium Prodi Teknik Mesin UKI Toraja, yang kemudian akan diaplikasikan di dua lokasi yang berbeda di lembang Randanan. Dari kegiatan tersebut diperoleh bahwa pompa spiral dapat mensuplay air dari sumber air dalam hal ini sungai dengan ketinggian hingga 10 m. Hal ini dapat membantu masyarakat di sekitar aliran sungai untuk ketersediaan air.
EDUKASI INSTALASI PERPIPAAN PADA POMPA AIR DALAM RANGKA MENGHEMAT ENERGI LISTRIK DI DUSUN PELAMBIAN KABUPATEN TORAJA UTARA Pasae, Nofrianto; Nitha, Nitha; Fikran, Fikran; Tarru, Harni Eirene; Lembang, Suri Toding
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.42830

Abstract

Salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat didusun Pelambian desa salu sopai yaitu banyaknya pompa warga yang sering rusak serta umur pompa yang singkat akibat pemasangan instalasi pompa yang tidak sesuai dengan prosedur. Dalam kegiatan ini, dilakukan beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Pengenalan komponen-komponen pada instalasi perpipaan, serta peralatan yang perlu dipersiapkan dalam proses perakitan atau pemasangan perpipaan pada pompa. 2. Identifikasi spesifikasi pompa yang tepat sesuai kebutuhan berdasarkan ketinggian pemompaan yang akan direncanakan. 3. Memberikan penjelasan dan informasi terhadap rugi-rugi aliran dalam pipa akibat instalasi pipa pada pompa yang akan mengakibatkan pompa bekerja lebih keras sehingga terjadi pemborosan pada penggunaan energi listrik. 4. Memberikan alternatif solusi bagi masyarakat untuk meminimalisir penggunaan energi listrik melalui diskusi dan tanya jawab mengenai instalasi perpipaan yang sesuai dengan prosedur. Edukasi instalasi perpipaan guna menghemat aliran listrik. Edukasi ini diharapkan akan memberikan pemahaman bagi masyarakat bagaimana sebenarnya instalasi perpipaan yang baik dan efektif. Dari hasil survei, Masyarakat lembang Salu Sopai menggunakan aliran air dari pipa-pipa yang disambung dari rumah ke rumah dan beberapa menggunakan pompa sebagai sumber air sehari-hari Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, program ini tidak hanya sekedar memberikan bantuan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mampu mengidentifikasi masalah penggunaaan listrik berlebih akibat spesifikasi pompa yg tidak tepat dan instalasi perpipaan yang tidak sesuai prosedur pemasangan pompa. Hasil pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan dari pemerintah setempat serta antusiasme masyarakat di dusun Pelambian yang menunjukkan partisipasinya dengan banyaknya masyarakat yang hadir dalam pelaksanaan kegiatan ini. Hasil dari kegiatan ini membuat masyarakat memahami pentingnya memilih pompa yang tepat sesuai dengan kebutuhannya serta pemsangan komponen- komponen perpipaan yang sesuai dengan prosedur yang tepat. Dalam hal ini, untuk mengurangi penggunaan energi listrik akibat pemasangan pompa yang tidak sesuai standar operasional prosedur.
INOVASI PENGAWETAN TULANGAN BAMBU MENGGUNAKAN ASAM SULFAT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BALOK BETON BERKELANJUTAN Padang, Israel; Tarru, Harni Eirene; Ruru, Esthon Korzheba; Patandianan, Juniarto Budi
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 4, November 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i4.34329

Abstract

Environmental concerns caused by the use of conventional construction materials have encouraged the development of sustainable alternatives, including bamboo. However, the durability of bamboo as concrete reinforcement remains limited due to its hygroscopic nature and biological degradation. This study aims to evaluate the effectiveness of bamboo preservation using a 1.2% sulfuric acid solution in enhancing the tensile strength of bamboo and the flexural capacity of reinforced concrete beams. The method employed was a laboratory experiment with three reinforcement variations: plain steel bars (BK), bamboo soaked in water (BT-BA), and bamboo treated with sulfuric acid (BT-BAS). Tensile and flexural tests were conducted for each variation. The results showed that the tensile strength of bamboo increased from 299.48 MPa (BT-BA) to 358.12 MPa (BT-BAS), indicating a 19.6% improvement. In the flexural test, BT-BAS beams reached an average nominal moment of 6.14 kNm, with a flexural capacity ratio of 107.15% compared to analytical results. These findings demonstrate that sulfuric acid preservation significantly enhances both the mechanical properties of bamboo and the structural performance of concrete beams. Thus, sulfuric acid–treated bamboo presents strong potential as a sustainable alternative reinforcement in structural applications. Abstrak Permasalahan lingkungan akibat penggunaan material konstruksi konvensional mendorong pengembangan bahan alternatif yang berkelanjutan, salah satunya adalah bambu. Namun, daya tahan bambu sebagai tulangan beton masih terbatas karena sifat higroskopis dan degradasi biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pengawetan bambu menggunakan larutan asam sulfat 1,2% terhadap peningkatan kekuatan tarik bambu dan kapasitas lentur balok beton. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan tiga variasi tulangan: baja polos (BK), bambu direndam air (BT-BA), dan bambu direndam asam sulfat (BT-BAS). Uji tarik tulangan dan uji lentur balok dilakukan pada masing-masing variasi. Hasil menunjukkan bahwa kuat tarik tulangan bambu meningkat dari 299,48 MPa (BT-BA) menjadi 358,12 MPa (BT-BAS), atau meningkat sebesar 19,6%. Pada pengujian lentur, balok BT-BAS menghasilkan momen nominal rata-rata 6,14 kNm dengan rasio kapasitas lentur 107,15% terhadap hasil analisis. Hal ini membuktikan bahwa metode pengawetan dengan asam sulfat tidak hanya meningkatkan sifat mekanis bambu, tetapi juga meningkatkan performa balok beton secara signifikan. Dengan demikian, bambu yang diawetkan dengan asam sulfat berpotensi sebagai alternatif tulangan ramah lingkungan dalam konstruksi struktural.