Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Implementasi Permainan Tikus Kucing untuk Meningkatkan Motorik Kasar pada Kelompok B RA Insan Tangkas Handayani, Riska; Aditama, Wiranda Bayu; Zohdi, Suhirman
Jurnal el-Huda Vol 14 No 02 (2023): Jurnal el-Huda
Publisher : LP2M, Institut Agama Islam Qamarul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59702/el-huda.v14i02.60

Abstract

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini sesuai dengan hasil observasi di RA Insan Tangkas adalah rendahnya kemampuan motorik kasar melalui permainan tikus-kucing, maka dari itu ingin mengetahui peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan tikus-kucing agar permainan ini dapat dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memperdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran disekolah, untuk meningkatkan pembelajaran di kelas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus setiap siklus terdiri 4 tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi. Hasil observasi aktivitas peserta didik Siklus I nilai rata-rata 11 dengan persentase keaktifan 55% dan Siklus II nilai rata-rata 19,6 dengan persentase keaktifan 82%, observasi keterampilan motorik kasar peserta didik Siklus I nilai rata-rata 13,5 dengan persentase keaktifan 60% Siklus II nilai rata-rata 24,5 dengan persentase keaktifan 89%.
Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Melalui Metode Demonstrasi Dengan Media Papan Garis Bilangan Utamingtyas, Siwi; Aditama, Wiranda Bayu
PeDaPAUD: Jurnal Pendidikan Dasar dan PAUD Vol 1, No 1. April (2022): PEDAPAUD: JURNAL PENDIDIKAN DASAR DAN PAUD
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi Bilangan Bulat melalui metode demonstrasi dengan media Papan Garis Bilangan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Cipawon  dengan jumlah 19 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, dimana 1 kali pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran. Prosedur pelaksanaan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data diperoleh dari lembar observasi baik guru maupun siswa. Untuk memperoleh data prestasi belajar digunakan tes evaluasi pada setiap akhir siklus. Untuk memperoleh hasil motivasi siswa, digunakan angket amotivasi yang diberikan pada akhir siklus. Berdasarkan hasil penelitian, prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata nilai 65,5 dengan prosentase ketuntasan 73,3%, pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 75,3 dengan prosentase ketuntasan 89,5%. Hasil motivasi siswa pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata 3,30 dengan kriteria baik, dan pada siklus II mendapat nilai rata-rata 3,42 dengan kriteria baik. Dengan demikian disimpulkan bahwa metode demonstrasi dengan menggunkan Papan Garis Bilngan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Cipawon pada mata pelajaran Matematika materi Bilangan Bulat
Penguatan Kompetensi Guru melalui Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Aditama, Wiranda Bayu; Iman, Nurul
INTAN CENDEKIA (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 5, No 1 (2024): INTAN CENDEKIA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/intancendekia.v5i1.654

Abstract

Dengan  sistem  pembelajaran  saintifik  yang  di dalamnya banyak terkadung berbagai metode pembelajaran yang dapat di gunakan oleh peserta didik. Di sini yang mendominasi seluruh pembelajaran adalah peserta didik, peserta didik di harapkan aktif dan bersifat memberi ilmu  pengetahuan  juga kepada teman  yang lain,  jadi tidak hanya menerima saja. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) secara utuh atau holistic, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan yang lainnya. Dalam kegiatan ini, beberapa target luaran diantaranya: (1) terlaksananya kegiatan pelatihan dengan judul “Pelatihan ImplementasiPembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) bagi guru di SD Negeri 2 Sigar Penjalin (2) peserta (guru) mampu memahami konsep, karakteristik, dan langkah-langkah/prosedur pembelajaran berbasis pendekatan saintifik (scientific Approach); (3) peningkatkan kemampuan guru dalam mengimplemenasikan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran; dan (4) menghasilkan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan tahapan saintifik. Metode pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan secara kelompok, curah pendapat, dan partisipatif. Adapu tahapan kegiatan ini sebagai berikut: (1) persiapan dan pembekalan; (2) penyampaian materi; (3) pelaksanaan kegiatan pengabdiann dan (4) rencana keberlanjutan program. Hasil dari pengabdian diperoleh bahwa guru di SD Negeri 2 Sigar Penjalin memiliki masalah dalam memahami pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Guru hanya mengikuti panduan yang terdapat pada buku guru tanpa melakukan pengembangan secara kontekstual
Telaah implementasi pembelajaran dan solusi bagi peserta didik Lamban Belajar (Slow Learner) di Sekolah Inklusi Aditama, Wiranda Bayu
Borobudur Educational Review Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bedr.13072

Abstract

This study aims to analyze the implementation of learning for slow learners in grade II at elementary school, focusing on the preparation, implementation, and solutions applied within the context of inclusive education. The findings revealed that although teachers prepare the Lesson Plan (RPP) based on the Curriculum, the approach used remains uniform for all students, without specific adjustments for slow learners. In the learning process, while efforts to enhance student motivation and engagement are made through methods such as question-and-answer sessions and group work, slow learners do not receive tailored modifications in the learning components or assessments. Special programs like additional time for homework and regular meetings with parents have been implemented, but without intervention from Special Education Teachers (GPK). Moreover, no remedial programs are provided to help slow learners achieve mastery of the material. This study concludes that while the school adopts an inclusive education system, there are still gaps in addressing the specific needs of slow learners, requiring more attention in terms of curriculum adjustments, teaching methods, and assessment modifications to achieve optimal learning outcomes. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaran bagi peserta didik lamban belajar di kelas II SD, dengan fokus pada persiapan, pelaksanaan, dan solusi yang diterapkan dalam konteks pendidikan inklusif. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun guru telah mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Kurikulum, pendekatan yang digunakan masih seragam untuk semua peserta didik, tanpa adanya penyesuaian khusus bagi peserta didik lamban belajar. Dalam proses pembelajaran, meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik melalui metode seperti tanya jawab dan kerja kelompok, peserta didik lamban belajar tidak mendapatkan modifikasi komponen pembelajaran atau evaluasi yang spesifik. Program khusus seperti waktu tambahan untuk tugas sepulang sekolah dan pertemuan dengan wali murid sudah diterapkan, namun tanpa adanya intervensi dari Guru Pendamping Khusus (GPK). Selain itu, belum ada program remedial yang diberikan untuk membantu peserta lamban belajar mencapai ketuntasan materi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun sekolah menerapkan sistem pendidikan inklusif, masih terdapat kesenjangan dalam pemenuhan kebutuhan khusus peserta didik lamban belajar, yang memerlukan perhatian lebih dalam hal penyesuaian kurikulum, metode, dan evaluasi pembelajaran untuk mencapai hasil yang optimal.