Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Inflasi dan Tingkat Kesehatan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara aisyaturridho
Jurnal Samudra Ekonomika Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jse.v4i2.2379

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh inflasi dan kesehatan terhadap tingkat kemiskinan di Sumatera Utara. Sampel dalam penelitian diambil dari badan pusat statistik (BPS) sebanyak 10 tahun berkisar dari tahun 2010-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Teknik analisis data menggunakan model regresi linier berganda dengan taraf signifikan 0,05 (5%) yang didukung dengan uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel kesehatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara, sedangkan variabel inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R square) variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sebesar 0,76 atau 76%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kesehatan dan inflasi dapat menjelaskan tingkat kemiskinan di Sumatera Utara sebesar 76% sedangkan sisanya 24% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Penganggruan di Provinsi Sumater Utara Aisyaturridho; Ahmad Albar Tanjung; Weni Hawariyuni
Jurnal Samudra Ekonomika Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jse.v5i2.3945

Abstract

Aisyaturridho. Analysis of the Effect of Economic Growth, Minimum Wages and Human Development Index on Unemployment Rate in North Sumatra. Thesis. Medan: Postgraduate Program at the University of North Sumatra, 2021. Unemployment is a problem that must be faced by North Sumatra. The Open Unemployment Rate in North Sumatra in 2017-2020 is still fluctuating. This study aims to test empirically the effect of economic growth, minimum income and the human development index (IPM) on the open unemployment rate in North Sumatra. This study uses time series and cross section data from 2017 to 2020 from BPS North Sumatra. For data analysis using Panel Data Analysis Method which is based on data processing using the software program E-views 10. The results showed a value of R2 is 0.94. This means that 94% of the proportion of the independent variables used is able to explain the variation in the dependent variable in the model, while the remaining 6% is explained by other variables not used in this study. All independent variables have a P-value less than 0.05. This means that all the independent variables used in the estimation of this analysis model, namely economic growth, minimum income and the human development index (IPM) together have a significant effect on unemployment in North Sumatra. The significant economic growth variable has a negative effect on the open unemployment rate in North Sumatra, has a p-value of 0.0001 with a regression coefficient is -24.14609 which means that every 1 billion rupiah increase in economic growth will reduce 24.14609% of the open unemployment rate. The minimum income variable has a significant positive effect on the open unemployment rate in North Sumatra which has a p-value of 0.0005 with a regression coefficient of 8.005012, meaning that if there is an increase of 1 million rupiah the minimum income will increase 8.005012% of the open unemployment rate. Meanwhile, the human development index variable has a significant positive effect on the open unemployment rate in North Sumatra because the p-value is 0.0454 with a regression coefficient of 0.997629 which means that if the human development index increases by 1 ratio, it will increase the open unemployment rate by 0.997629%. To reduce the open unemployment rate, the government must increase the economic growth and human development index, while the minimum income must be stabilized in order to reduce the open unemployment rate. Keywords: Open Unemployment Rate, Economic Growth, Minimum income, Human Development Index (IPM).
Pembayaran Zakat Mal Via Online Ditinjau Menurut Hukum Islam Studi Analisis Persepsi Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Stain Mandailing Natal Aisyaturridho; Tiara Adelina; Randi Hendrizal; Alwi Ibrahim; Munnabilah Khatamy Jamil
Islamic Circle Vol. 4 No. 1 (2023): Islamic Circle
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syari'ah STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/islamiccircle.v4i1.1443

Abstract

Abstract: Zakat is an obligation that must be carried out by Muslims at certain times with the provisions stipulated in the Al-Quran and Hadith. Nowadays, zakat payments can be made not only manually but also online. The research on the perceptions of STAIN Mandailing Natal students of the HES Study Program regarding online zakat payments varies. Two of them said that paying zakat via online was not good and less efficient because one of the conditions for zakat was not fulfilled, namely sighad (consent and qabul). And eight of them said that paying zakat via online is legal and permissible as long as it does not conflict with existing pillars. Key words: Zakat on assets, Zakat payment system, Perceptions of sharia economic law students. Abstrak: Zakat merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh umat muslim pada saat tertentu dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur dalam Al-Quran maupun Hadis. Dizaman sekarang pembayaran zakat dilakukan tidak hanya secara manual saja melainkan secara online juga sudah bisa. Adapun penelitian persepsi mahasiswa STAIN Mandailing Natal Program Studi HES terhadap pembayaran zakat mal via online berbeda-beda. Dua orang diantaranya mengatakan bahwa pembayaran zakat via online kurang baik dan kurang efisien dikarenakan salah satu syarat dari zakat tidak terpenuhi yaitu sighad (ijab dan qabul). Dan delapana orang diantaranya mengatakan bahwa pembayaran zakat via online sah-sah saja dan boleh-boleh saja selama tidak bertentangan dengan rukun yang ada. Kata kunci: Zakat mal, Sistem pembayaran zakat, Persepsi Mahasiswa HES
Pembayaran Zakat Mal Via Online Ditinjau Menurut Hukum Islam Studi Analisis Persepsi Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Stain Mandailing Natal Aisyaturridho; Tiara Adelina; Randi Hendrizal; Alwi Ibrahim; Munnabilah Khatamy Jamil
Islamic Circle Vol. 4 No. 1 (2023): Islamic Circle
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syari'ah STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/islamiccircle.v4i1.1443

Abstract

Abstract: Zakat is an obligation that must be carried out by Muslims at certain times with the provisions stipulated in the Al-Quran and Hadith. Nowadays, zakat payments can be made not only manually but also online. The research on the perceptions of STAIN Mandailing Natal students of the HES Study Program regarding online zakat payments varies. Two of them said that paying zakat via online was not good and less efficient because one of the conditions for zakat was not fulfilled, namely sighad (consent and qabul). And eight of them said that paying zakat via online is legal and permissible as long as it does not conflict with existing pillars. Key words: Zakat on assets, Zakat payment system, Perceptions of sharia economic law students. Abstrak: Zakat merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh umat muslim pada saat tertentu dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur dalam Al-Quran maupun Hadis. Dizaman sekarang pembayaran zakat dilakukan tidak hanya secara manual saja melainkan secara online juga sudah bisa. Adapun penelitian persepsi mahasiswa STAIN Mandailing Natal Program Studi HES terhadap pembayaran zakat mal via online berbeda-beda. Dua orang diantaranya mengatakan bahwa pembayaran zakat via online kurang baik dan kurang efisien dikarenakan salah satu syarat dari zakat tidak terpenuhi yaitu sighad (ijab dan qabul). Dan delapana orang diantaranya mengatakan bahwa pembayaran zakat via online sah-sah saja dan boleh-boleh saja selama tidak bertentangan dengan rukun yang ada. Kata kunci: Zakat mal, Sistem pembayaran zakat, Persepsi Mahasiswa HES