Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Pemenangan H. Nuruddin Amin (Gus Nung) dengan Mengonstruksi Identitas Nahdlatul Ulama pada Pemilihan Legislatif 2019 di Jepara Nikmah, Choris Satun; Suhardiyanto, Andi
Unnes Political Science Journal Vol 5 No 1 (2021): January
Publisher : Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui strategi pemenangan H. Nuruddin Amin dengan mengonstruksi identitas NU pada Pileg 2019 di Jepara; dan (2) menganalisis faktor pendukung strategi pemenangan H. Nuruddin Amin (Gus Nung) dengan mengonstruksi identitas NU dalam Pileg 2019 di Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian adalah strategi pemenangan dan faktor pendukung yang digunakan Gus Nung dengan mengonstruksi identitas NU pada pemilihan legislatif di Jepara. Sumber data diperoleh dari informan dan dokumen pendukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Strategi pemenangan H. Nuruddin Amin (Gus Nung) dengan mengonstruksi identitas Nahdlatul Ulama terdiri dari strategi ofensif dan strategi defensif. Strategi ofensif , berupa membentuk Tim Sukses, menyusun program kampanye, membangun visi berbasis identitas NU, memperkuat image NU, dan segmentasi pemilih serta pengelolaan media. Sementara, Strategi defensif, yaitu silaturahmi melalui acara keagamaan, santunan Yatama, takziah, dan pembagian tunjangan hari raya. (2) faktor pendukung, yaitu: pertama, merawat Ketokohan dengan kredibilitas keluarga sebagai Tokoh Nahdlatul Ulama. Kedua, memantapkan kelembagaan dengan kontruksi image atau citra diri yang sama antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gus Nung, yaitu citra PKB sebagai partainya orang NU.Saran yang dapat peneliti rekomendasikan (1) Calon anggota legislatif diharapkan mampu mengelola waktu dengan baik, menjaga ketokohan, merawat kesan Tokoh Nahdlatul ulama dan menjaga komunikasi serta hubungan yang baik dengan masyarakat atau konstituen. (2) Tim pemenangan diharapkan bisa mengevaluasi dan memperbaiki program kampanye, serta membangun komunikasi yang lebih terorganisir antara tim pemenangan dengan alumni madrasah.
Strategi Pemenangan H. Nuruddin Amin (Gus Nung) dengan Mengonstruksi Identitas Nahdlatul Ulama pada Pemilihan Legislatif 2019 di Jepara Nikmah, Choris Satun; Suhardiyanto, Andi
Unnes Political Science Journal Vol 5 No 1 (2021): January
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/upsj.v5i1.44234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui strategi pemenangan H. Nuruddin Amin dengan mengonstruksi identitas NU pada Pileg 2019 di Jepara; dan (2) menganalisis faktor pendukung strategi pemenangan H. Nuruddin Amin (Gus Nung) dengan mengonstruksi identitas NU dalam Pileg 2019 di Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian adalah strategi pemenangan dan faktor pendukung yang digunakan Gus Nung dengan mengonstruksi identitas NU pada pemilihan legislatif di Jepara. Sumber data diperoleh dari informan dan dokumen pendukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Strategi pemenangan H. Nuruddin Amin (Gus Nung) dengan mengonstruksi identitas Nahdlatul Ulama terdiri dari strategi ofensif dan strategi defensif. Strategi ofensif , berupa membentuk Tim Sukses, menyusun program kampanye, membangun visi berbasis identitas NU, memperkuat image NU, dan segmentasi pemilih serta pengelolaan media. Sementara, Strategi defensif, yaitu silaturahmi melalui acara keagamaan, santunan Yatama, takziah, dan pembagian tunjangan hari raya. (2) faktor pendukung, yaitu: pertama, merawat Ketokohan dengan kredibilitas keluarga sebagai Tokoh Nahdlatul Ulama. Kedua, memantapkan kelembagaan dengan kontruksi image atau citra diri yang sama antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gus Nung, yaitu citra PKB sebagai partainya orang NU.Saran yang dapat peneliti rekomendasikan (1) Calon anggota legislatif diharapkan mampu mengelola waktu dengan baik, menjaga ketokohan, merawat kesan Tokoh Nahdlatul ulama dan menjaga komunikasi serta hubungan yang baik dengan masyarakat atau konstituen. (2) Tim pemenangan diharapkan bisa mengevaluasi dan memperbaiki program kampanye, serta membangun komunikasi yang lebih terorganisir antara tim pemenangan dengan alumni madrasah.
Penerapan E-Government Pada Layanan Informasi Melalui Website Open Palement di Indonesian Parliamentary Center (IPC) Rahmadina, Salsabila; Nikmah, Choris Satun; Rahman, Abdul
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 3: Desember (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i3.815

Abstract

Penerapan E-Government melalui website Open Parlement di Indonesia Parliamentary Center (IPC) bertujuan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam proses legislasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengevaluasi dampak dan tantangan implementasi E-Government di IPC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa website Open Parlement telah berhasil meningkatkan akses informasi, memungkinkan pengawasan publik yang lebih efektif, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses legislasi melalui fitur forum diskusi dan pelaporan publik. Digitalisasi dokumen dan proses legislasi juga telah meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja parlemen. Selain itu, peningkatan transparansi dan akuntabilitas melalui website ini telah memperkuat kepercayaan publik terhadap parlemen dan proses legislasi. Namun, beberapa tantangan masih dihadapi, termasuk keterbatasan infrastruktur teknologi di daerah terpencil, tingkat literasi digital yang bervariasi di kalangan masyarakat, dan masalah keamanan data. Rekomendasi untuk mengatasi tantangan tersebut meliputi peningkatan investasi dalam infrastruktur teknologi, perluasan program pelatihan literasi digital, dan pengembangan kebijakan keamanan data yang lebih ketat. Penerapan E-Government melalui website Open Parlement di IPC merupakan langkah penting dalam mendukung demokrasi yang lebih baik di Indonesia. Dengan mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan teknologi secara efektif, IPC dapat terus meningkatkan kualitas layanan informasi dan memperkuat hubungan antara parlemen dan masyarakat, sehingga tercipta pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan partisipatif.
Peran IPC dalam Meningkatkan Open Parliament di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Septiana, Shifa; Nikmah, Choris Satun; Rahman, Abdul
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16609

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran Indonesian Parliamentary Center (IPC) dalam meningkatkan keterbukaan parlemen di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan. Data dikumpulkan melalui tinjauan literatur terkait IPC, keterbukaan parlemen, dan praktik legislasi di DPR RI. Sumber data meliputi buku, artikel jurnal, laporan penelitian, dan dokumen resmi dari DPR RI serta organisasi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPC memainkan peran penting dalam mendorong keterbukaan parlemen dengan memperkenalkan inovasi dalam pengelolaan informasi, transparansi proses legislasi, dan partisipasi publik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa IPC dapat meningkatkan keterbukaan parlemen di DPR RI melalui inovasi teknologi dan kebijakan yang mendukung transparansi dan partisipasi publik. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, perlu adanya komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, termasuk legislatif, eksekutif, dan masyarakat.