Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Siswa menggunakan Metode Team Quiz pada Pembelajaran Daring Mutakin, Deden
Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.324 KB) | DOI: 10.23917/sosial.v3i1.542

Abstract

Permasalahan pembelajaran daring pada mata pelajaran IPS memiliki beberapa masalah seperti rendahnya keaktifan siswa yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode team quiz dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS pada kelas 2 G-H Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model model Kemmis dan McTaggart. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktifitas guru dan siswa dan CBT soal pilhan ganda. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif yang diuraikan secara deskriptif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode team quizz mampu: (1) Meningkatkan keaktifan siswa. Terlihat pada hasil siklus I kelas 2G skor keaktifan siswa 46,4 (cukup) meningkat menjadi 62,24 (baik) pada siklus II. Pada kelas 2H nilai keaktifan siswa 51,2 (cukup) meningkat menjadi 61,91 (baik) pada siklus II. (2) Meningkatkan hasil belajar siswa. Terlihat pada hasil evaluasi nilai rata-rata kelas 2G pada siklus I yaitu 62,14 (sedang) dengan persentase ketuntasan 50% (rendah) meningkat pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 79,52 (tinggi) dengan persentase ketuntasan 90% (sangat tinggi). Kemudian pada kelas 2H siklus I nilai rata-rata 59,69 (sedang) dengan persentase ketuntasan 45,4% (rendah) meningkat pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 76,4 (tinggi) dengan persentase ketuntasan 80% (tinggi).
Work Motivation and Work Enthusiams of Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta Teachers Mutakin, Deden
Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sosial.v5i1.4527

Abstract

Teachers at Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta have complex and diverse core tasks and functions that affect motivation and work spirit. The purpose of this research is to know the motivation of work and the work spirit of teachers at Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. The study uses qualitative design through in-depth interviews and direct observation of 4 (four) teachers with non-permanent teacher status. Testing the credibility of data with member checking is by confirming the informant that the informants agree with the data found. The data analysis process is carried out through the stages of data collection, data reduction, data presentation, and data verification. The results of the research show that the spirit of work arises from the desire to accomplish this, which is reinforced by the presence of reasonable compensation. The need for affiliation becomes an important thing for teachers to become comfortable and enthusiastic at work. Maintaining harmony between teachers and having friends will have an impact on comfort and increased productivity at work. Great power brings great responsibility, and as a teacher grows competent, it will automatically affect greater responsibility.
Pemanfaatan Software SPSS untuk Analisis Instrument Penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas Mutakin, Deden
JURNAL INOVASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jimp.v3i1.7727

Abstract

Dalam kegiatan PTK instrument tes (soal) yang digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur keberhasil suatu metode atau tindakan perlu diuji kualitasnya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari informasi dan data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan kualitas instrumen tes secara empiris berdasarkan unsur validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda soal yang diolah dengan bantuan software SPSS versi 16.0. Diagnostik soal dengan menguji cobakan soal kepada 42 siswa kelas VIII B Madarash Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil uji coba didapatkan 20 item soal baik instrument tes subtema 1 dan 2 kesemuanya valid dan reliable. Tingkat kesukaran instrument tes subtema 1 terdapat 4 soal kategori sedang dan 16 soal kategori mudah. Instrumen tes subtema 2 terdapat 10 soal kategori sedang dan 10 soal kategori mudah. Uji daya pembeda instrument tes subtema 1 kesemua soal dalam kategori baik. Instrument tes subtema 2 terdapat 19 soal dengan kategori baik dan 1 soal dengan kategori tidak baik.  Manfaat setelah dilakukan analisis instrumen soal menggunakan SPSS ini adalah dapat membantu dalam evaluasi atas tes yang digunakan, mendukung penulisan butir soal yang efektif, menentukan apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang diharapkan, dan merevisi materi yang dinilai atau diukur.
Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI Tingkat Guru Madrasah Provinsi Sumatera Selatan Angkatan II Mutakin, Deden; Elisyah, Nur
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v4i1.21331

Abstract

Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI tingkat madrasah angkatan II ini bertujuan untuk: 1) Memberikan pemahaman kepada Guru MI, MTs, dan MA tentang fungsi, peran dan tujuan dari AKMI sebagai instrumen untuk mendiagnosis kemampuan peserta didik pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, serta literasi sosial budaya. Pada artikel ini akan dibahas tentang pelaksanaan pelatihan instruktur daring tahun 2024 dan pelaksanaan pelatihan tindak lanjut hasil AKMI tingkat guru madrasah di Provinsi Sumatera Selatan Angkatan II yang dilakukan secara daring terkhusus pada kelas (SMS 1007). Kegiatan pelatihan merupakan bentuk pengabdian berupa service-learning (SL). Dengan tahapan pelaksanaan berupa persiapan, pelaksanaan, dan refleksi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu terjalinnya praktik kemitraan antara intsruktur, lembaga madrasah, dan guru peserta pelatihan berkolaborasi untuk bersama-sama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah secara keseluruhan. Hasil penilaian peserta pelatihan dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotori tingkat kelulusan peserta pelatihan mencapai 95,83%. Artinya peserta pelatihan benar-benar menyerap materi dengan baik. Peserta menyatakan bahwa waktu yang digunakan efisien, instruktur sangat membantu, instruktur menunjukkan pengetahuan yang memadai, instruktur merespon pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah dipahami, materi yang disajikan sesuai dengan tujuan/tema, tema/tujuan disampaikan dengan jelas.
Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Mutakin, Deden
Education Library Vol. 2 No. 2 (2025): Education and Library Journal
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembelajaran Pendidikan Pancasila di kelas X F Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta belum terlihat keaktifan peserta dididk seperti merespon petanyaan, saling bantu serta bekerjasama dan mengemukakan pendapat. Dibutuhkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang dapat meningkatkan keaktifan (aktivitas kolaboratif) dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui keaktifan siswa setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan dengan empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X F yang merupak kelas yang rendah dalam kekatifannya. Waktu pelaksanaan penelitian pada pada tanggal 4 November – 8 Desember 2024. Hasil pada penelitian ini keaktifan siswa pada pembelajaran Pendidikan Pancasila di kelas X F dapat ditingkatkan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Pembelajarn Pendidikan Pancasila menjadi lebih menarik bagi siswa dan dapat mempengaruhi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
The Implementation of the Think Pair Share (TPS) Learning Model to Increase Student Activeness in Pancasila Education Subjects: Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (Tps) Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Mutakin, Deden; boli, syaifullah
Civic Education Perspective Journal Vol 5 No 2 (2025): Civic Education Perspective Journal
Publisher : Citizenship Education, Faculty of Education, Jambi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/cepj.v5i2.45841

Abstract

In learning Pancasila Education in class X F Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta Madrasah has not seen the activeness of participants such as responding to questions, helping each other and cooperating and expressing opinions. It takes a Think Pair Share (TPS) learning model that can increase activeness (collaborative activity) in the learning process. The purpose of this study was to determine student activeness after applying the Think Pair Share (TPS) learning model. This research is a class action research (PTK) with the application of Think Pair Share (TPS) learning model. This research was carried out in two cycles of action with four stages that are commonly passed, namely (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4) reflection. The subjects of this study were students of class X F who were low in creativity. The research was conducted on November 4 - December 8, 2024. The results of this study on student activeness in learning Pancasila Education in class X F can be improved using the Think Pair Share (TPS) learning model. Pancasila Education learning becomes more interesting for students and can influence students to be actively involved in learning.