Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan salah satu komoditas unggulan pertanian Indonesia. Salah satu daerah penghasil nanas terbesar di Indonesia adalah Subang, Jawa Barat. Selain memiliki potensi yang besar, pertanian nanas di Subang juga menghadapi berbagai permasalahan antara lain menurunnya produktivitas dan regenerasi petani. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan hortikultura buah nanas berbasis pemberdayaan pemuda desa. Perumusan strategi dilakukan melalui evaluasi terhadap program aksi pendampingan petani nanas oleh Dompet Dhuafa selama 2016-2018 dan survey mengenai persepsi pemuda desa dengan teknik purposif. Perumusan strategi penelitian menggunakan metode Logical Framework Approach (LFA). Hasil evaluasi program pada kasus petani nanas binaan Dompet Dhuafa menunjukkan nilai indeks kinerja sebesar 63.29 dari skala 1-100. Nilai ini menempatkan program Dompet Dhuafa sebagai program yang berada pada tingkat berkembang. Berdasarkan hasil survei persepsi pemuda Desa Cirangkong, 78% pemuda Desa Cirangkong tidak bekerja sebagai petani, tetapi 72% menyatakan keinginan kuat untuk dapat bekerja di pertanian nanas. Dalam rangka menjawab persoalan produktivitas dan regenerasi, penelitian ini merumuskan tujuh alternatif strategi program, yakni: pemberdayaan pemuda desa, penguatan kelembagaan petani, perluasan pasar, pembangunan industri pengolahan nanas, penguatan kapasitas petani, penguatan permodalan, dan penyediaan bibit unggul nanas. Berdasarkan pilihan prioritas strategi, maka basis utama rencana program aksi yang dituangkan dalam Matrik Perencanaan Program (MPP) adalah meningkatkan pemberdayaan petani muda desa untuk pengembangan hortikultura nanas.