Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Zat Pewarna Alami Limbah Organik Kulit Rambutan (Nephelium Lappaceum) Pada Bahan Katun Dengan Teknik Shibori (Tie Dyes) Dan Batik Oetopo, RA. Ataswarin; Suprabanindya, Caecilia Tridjata; Despriliani, Ririn; Hazmi, Fariz Al
JURNAL IMAJINASI Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v5i1.20322

Abstract

Kulit Rambutan merupakan salah satu limbah organik yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dalam permasalahan lingkungan, sampah organik juga menjadi permasalahan saat ini. Meskipun sampah organik merupakan limbah yang dapat terurai, akan tetapi limbah organik juga perlu dikelola agar penumpukannya dapat terkendali dan tidak mencemari lingkungan. Tujuan Penlitian yaitu untuk menganalisis hasil formula zat warna alami yang dihasilkan dari limbah kulit rambutan terhadap penerapannya pada kain dengan teknik Shibori (Tie dye) dan Batik. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan mengeksplorasi warna yang dihasilkan oleh larutan limbah organik kulit rambutan pada karya tekstil, dengan melakukan uji coba tehadap bahan kain katun dan berbagai larutan fiksasi yang digunakan, seperti larutan tawas (KAI(SO4)212H2O), kapur (Ca(OH)2) dan Tunjung (FeSO4). Uji coba juga dilakukan terhadap teknik dalam membuat motif, seperti shibori (tie dye) dan batik. Hasil menunjukan bahwa limbah kulit rambutan menghasilkan larutan yang dapat digunanan sebagai pewarna alami dan dapat diaplikasikan kedalam beragam teknik shibori (tie dye)  dan batik dengan fiksasi tawas yang memiliki nilai kualitas lebih baik dibanding menggunakan fiksasi tunjung dan kapur, sehingga dapat menjadi sebuah media  dalam berkreasi seni khususnya pada bidang tekstil.
Penerapan Pembelajaran Batik Cap dan Ikat Celup Bagi Siswa SMA di Jakarta Selatan Suprabanindya, Caecilia Tridjata; Hazmi, Fariz Al
Journal of Arts and Education Vol 4, No 2 (2025): Volume 4, Nomor 2, Januari 2025
Publisher : Faculty of Arts and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/jae.v4i2.503

Abstract

Pembelajaran seni rupa merupakan salah satu ilmu yang ada di dalam mata pelajaran Seni Budaya di sekolah. Dalam pembelajaran seni rupa, seseorang diajarkan untuk membuat sebuah karya dengan ekspresi, keterampilan dan imajinasi mereka sehingga menjadi pembelajaran berbasis estetika. Namun keterbatasan waktu belajar membuat para guru kesulitan dalam mengajarkan keterampilan yang membutuhkan waktu lama seperti membatik. Tujuan pelatihan ini yaitu untuk memberikan keterampilan membatik dan teknik ikat celup dengan sasaran peserta para siswa dan siswi SMA di wilayah Jakarta Selatan. Pelatihan membatik ini dilaksanakan dengan memanfaatkan limbah kertas karton sebagai bahan dasar pembuatan canting cap batik secara bertahap dengan tingkat kesulitan teknik yang berbeda. Kegiatan pembelajaran membatik dilakukan menggunakan pendekatan learning by doing dengan metode demonstrasi yang dikombinasi menggunakan video tutorial. Dari seluruh nilai rata-rata peserta mendapatkan nilai yang kompeten. Sehingga pelatihan ini dapat dikatakan berhasil, meskipun peserta masih harus belajar dengan tekun agar dapat meningkatkan kemampuan membatik cap dan ikat celup dengan baik.
Application of Palm Solid Waste Ash as A Ceramic Glazing Material Suprabanindya, Caecilia Tridjata; Petrus, Himawan Tri Bayu Murti; Hazmi, Fariz Al
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jstk.v19i1.20083

Abstract

The aim of this research is to develop a glaze from palm oil solid waste ash. Oil palm plants were chosen because the ash of palm fronds, stems and trees have not been utilized optimally, only used as organic fertilizer and material for making furniture. This research is applied research involving expertise in the field of fine arts, especially ceramic art and chemical engineering, with an inquiry-based research approach. Laboratory tests (EDX Report) were carried out so that the process of modifying the ash glaze formula could be carried out more accurately. The output of this research is the palm oil solid waste ash glaze formula/recipe and ash analysis table along with test pieces of ash glaze trial results and ceramic work prototypes. In practice, organic ash cannot be used alone, but must be mixed with other ingredients so that it can potentially be processed into glaze. The glaze formula used in this research contains different mixtures of ingredients. In this research, organic ash was mixed with soil (Sukabumi and Kebumen) and ready-to-use frit glaze (F.107 and F.3T). Next, the ash glaze is burned at cone temperatures 5 and 6 (1150 0C–1200 0C). The test piece material used is Sukabumi clay which has been proven to be compatible with the oil palm plant ash glaze formula, resulting in a more varied, attractive, artistic and unique visual appearance of the work.
Utilizing Jackfruit Leaf Ash as a Glaze in Ceramic Art Suprabanindya, Caecilia Tridjata; Petrus, Himawan Tri Bayu Murti; Hazmi, Fariz Al
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 6, No 1 (2025): Artchive: Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v6i1.4825

Abstract

The objective of this research was to apply ash glaze—specifically jackfruit leaf ash—to ceramic works in order to enhance their aesthetic value. The study involved expertise from both fine arts, particularly ceramic art, and chemical engineering, and was conducted using an inquiry-based research approach. An experimental method was employed, specifically a pre-experimental intact-group comparison design, with samples divided into four formulas containing different ash mixtures. In this study, organic ash was blended with Kebumen soil, Sukabumi soil, and ready-to-use transparent glazes (F.107 and F.3T). The results demonstrated that jackfruit leaf ash glaze produced unique textural characteristics and natural color tones (including white-gray, cream, beige, and brown), with transparent, opaque, and semi-matte glaze qualities. Furthermore, this ash glaze was applied as a decorative finish on functional ceramic craft products, either as a single formula, in combination with other jackfruit ash glaze formulas, or with the addition of oxide colorants. Adjustments were also made to the glaze composition percentages to achieve varied visual effects. The ceramics used in this study were made from Sukabumi clay, which proved to be well-suited to the jackfruit leaf ash glaze formulation.