Aboge merupakan kelompok Islam tradisionalis yang memiliki tantangan eksistensial dalam menghadapi perubahan sosiokultural era digital. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana perubahan sosiokultural Aboge di Banyumas dalam menghadapi tantangan era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penulis mengumpulkan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam kelompok masyarakat Aboge. Responden penelitian merupakan pemimpin (kyai) Aboge di Desa Cikawung dan Desa Cikakak Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan data bahwa perubahan sosiokultural tidak mempengaruhi ritus dan ibadah masyarakat Aboge. Tantangan yang muncul dalam perubahan era digital meliputi tantangan regenerasi kelompok dan tantangan indkoktrinasi nilai ajaran Aboge dari generasi tua terhadap generasi muda.