Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL-BUDAYA DALAM PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA Rama Wijaya Abdul Rozak; Cik Suabuana; Maulia D. Kembara; M.R. Fajar Islamy
Jurnal Semantik Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10 NUMBER 1, FEBRUARY 2021
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/semantik.v10i1.p11-24

Abstract

Students are required to master and be able to develop a number of competencies to compete in theworld of work. Developing competencies is a must in today's 21st century. In addition, students mustbe able to think at a higher level or often called HOTS (Higher Order Thinking Skills). The problemthat often arises is that it is too focused on developing competencies so that it ignores the socioculturalvalues that apply in society. This study aims to integrate socio-cultural values in PendidikanBahasa Indonesia (PBI) lectures. This is based on the need for students to be smart in verbal andwritten communication and to know the socio-cultural values in order to be able to place themselvesin society. The method used is document analysis in the form of RPS and material from courses andanalyzing the core values of socio-cultural education. The results showed that there were contrastingdifferences between the value of education in PBI and the value of socio-cultural education. However,there is a gap to integrate socio-cultural values into PBI learning, namely by means of explicit andimplicit explanations. Thus, studies in PBI learning do not focus on language provisions, but haveinsight into socio-cultural values.
ETNISITAS DAN KEARIFAN LOKAL: PENERAPAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER GENERASI MILENIAL Maulia D. Kembara; Rama Wijaya A. Rozak; Vini A. Hadian; Dadi M. Nugraha; M. Rindu Fajar Islami; Muhamad Parhan
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 9 No. 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v9i1.4400

Abstract

Fenomena degradasi etika dan moral sudah menjadi pembahasan dan keluhan setiap masyarakat. Nilai-nilai kesantunan yang menjadi inti seorang manusia seakan terpinggirkan oleh hegemoni perkembangan ipteks. Tidak ada yang salah dengan perkembangan ipteks, tetapi masyarakat seakan belum siap menerima gempuran budaya-budaya baru dan latah mengadopsinya. Penelitian ini ingin mengetahui tingkat penerapan nilai-nilai Sunda dalam interaksi masyarakat sehari-hari. Selain itu, mengukur kepedulian masyarakat dalam mentransferkan nilai-nilai Sunda kepada generasi muda. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data-data didapat menggunakan google form yang diisi oleh 117 responden. Data tersebut diisi oleh mayoritas responden rentang usia 19-21 tahun, sisanya adalah responden berusia 25-50 tahun. Data menunjukkan bahwa mayoritas responden masih menerapkan nilai-nilai Sunda dalam keseharian dan tidak merasa gengsi. Data juga menunjukkan bahwa mayoritas dari responden ikut bagian dalam mentransferkan nilai-nilai kearifan lokal tersebut, minimalnya adalah nilai kesopanan yang secara teknis dilakukan dalam kebutuhan interaksi. Misalnya dalam bertutur kata baik kepada orang yang lebih tua, berterima kasih, dan mengucap permisi ketika bermasyarakat. Hal tersebut jika diajarkan dan dibiasakan di setiap lapisan masyarakat maka akan membentuk karakter kebangsaan yang harmonis. Karakter kebangsaan menjadi modal utama dan bernilai jika dimiliki oleh individu. Memiliki hal tersebut akan menjadi daya beda dirinya dengan orang lain dan menjadi identitas khas. Masih terdapat masyarakat yang peduli dengan pelestarian nilai-nilai kearifan lokal, hanya ditransfer dengan cara berbeda. Hal tersebut disebabkan karakter masyarakat juga telah bergeser karena berbagai macam perkembangan zaman.