Esraida Simanjuntak
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Pada Bagian Rekam Medis Menggunakan Metode Workload Indicator Staffing Need (Wisn) Di Rsu Tere Margareth Medan Esraida Simanjuntak
Education Achievement: Journal of Science and Research Volume 2 Nomor 2 Juli 2021
Publisher : Pusdikra-Publishing.com

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jsr.v2i2.486

Abstract

Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit, tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) dengan jumlah yang cukup dan bermutu dapat menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan kebutuhan SDM pada unit kerjarekam medis.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara.Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2020 bertempat di RSU Tere Margareth Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas rekam medis sebanyak 4 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data yang diperoleh untuk menghitung kebutuhan SDM pada unit kerja rekam medis yaitu waktu kerja tersedia berdasarkan jumlah hari kerja efektif adalah 140.640 menit/tahun, Standar beban kerja pada petugas rekam medis yaitu 854,74 menit/tahun dan standar kelonggaran waktu petugas adalah 0.01 menit. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja dengan menggunakan metode WISN yang telah dilakukan pada unit kerja rekam medis RSU Tere Margareth Medan didapatkan 5 orang petugas, sedangkan jumlah petugas pada unit rekam medis berjumlah 4 orang. Berdasarkan perhitungan tersebut disarankan kepada RSU Tere Margareth Medan untuk menambahkan petugas rekam medis dengan kualifikasi pendidikan D3 Rekam Medis sesuai dengan Permenkes No.55 tahun 2013.
Tingkat Pengetahuan dan Pendidikan Petugas Rekam Medis Tentang Sistem Penyimpanan Berkas Rekam Medis Esraida Simanjuntak
Education Achievement: Journal of Science and Research Volume 3 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : Pusdikra-Publishing.com

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jsr.v3i1.487

Abstract

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu Tingkat pengetahuan petugas rekam medis di rumah sakit Sufina Aziz masih kurang, dapat dilihat dalam sistem penyimpanan mereka yang masih buruk. Penyimpanan berkas rekam medis yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan atau kebaikan manajemen rekam medis dari suatu pelayanan kesehatan, tentunya jika didukung sistem yang baik Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu dan prosedur atau tata kerja yang baik serta sarana atau fasilitas penyimpanan yang memadai.Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 9 orang dengan tehnik pengambilan sampling secara total samping dan jumlah sampel sebanyak 9 orang. Dari hasil penelitian dapat diperoleh hasil bahwa dari 9 responden (100%) yang berpengetahuan baik tentang sistem penyimpanan berkas rekam medis sebanyak 2 orang (22,2%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (55,6%) dan yang berpengetahuan kurang sebannyak 2 orang (22,2%). dapat kita lihat bahwa sebanyak 7 orang (77,8%) dijumpai umur 20-25 tahun, sebanyak 2 orang (22,2%) dijumpai umur 26-30 tahun, sebanyak 1 orang (11,1%) yang dijumpai berumur >30 tahun. dapat dilihat bahwa jenis kelamin perempuan sebanyak 7 orang (77,8%) dan dijumpai jenis kelamin laki-laki sebanyak 2 orang(22,2%). dapat dilihat bahwa responden yang berpendidikan D3 dijumpai sebanyak 5 orang (55,6%) dan yang berpendidikan S1 dijumpai sebanyak 4 orang (44,4%). dapat kita lihat bahwa sebanyak 6 orang (66,7%) dijumpai dengan lama bekerja selama 0-4tahun, sebanyak 3 oarang (33,3%) dijumpai dengan lama bekerja selama >5 Tahun tahun. Setelah dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan petugas rekam medis terhadap sistem penyimpanan berkas rekam medis di RSU Sufina Aziz Medan dengan 9 responden (100%), maka dapat disimpulkan pengetahuan petugas rekam medis dikatakan cukup dengan mayoritas pengetahuan petugas rekam medis tentang sistem penyimpanan berkas rekam medis terhadap 9 responden (100%) sebanyak 5 responden (55,6%). Untuk itu disarankan kepada perekam medis agar lebih meningkatkan pengetahuan dan melakukan pelatihan dan bimbingan tekhnis terhadap uraian tugas dan kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam penyelenggaraan pelayanan rekam medis di Rsu Sufina Aziz Medan.
Sosialisasi Pengisian Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Rsu Imelda Medan Ali Sabela Hasibuan; Ratna Dewi; Hamonangan Damanik; Esraida Simanjuntak; Mei Sryendang Sitorus
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2023): Juli : Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v3i2.2591

Abstract

This service aims to find out the number of incomplete medical records for inpatient diabetes mellitus patients at Imelda Hospital, Medan. This service uses a descriptive method, namely a research method carried out with the main aim of finding out the number of incomplete filling in inpatient medical records for Diabetes Mellitus patients. From the results of the service, it was found that the number of incomplete filling out of the integrated record form was found to be 17.40%, initial assessment was 15, 22% of medical resumes were 9.79% and informed consent was 17.40%, the doctor's name was 21.74% and the doctor's signature was 8.70%, while for patient identification, anesthesia records and the operation report is filled out completely. The suggestions from the author are: (1) the permanent procedure for analyzing incompleteness in filling out inpatient medical records needs to be revised so that all forms are analyzed, and continuous socialization needs to be carried out.