Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

MANAJEMEN KEBERSIHAN MENSTRUASI (MKM) PADA REMAJA SEBAGAI PENERAPAN PRILAKU MENJAGA KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN Netty Herawaty Purba; Erika Fariningsih; Liana Devi Oktavia; Murniati Safitri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.515 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4111

Abstract

Abstrak: Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) adalah pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. Akses menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama periode menstruasi, dan memiliki akses untuk pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi zoom, dan pada kegiatan ini diberikan kuesioner pada pre dan post untuk mengukur pengetahuan remaja tentang MKM pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat (pengabmas) yang dilakukan tentang MKM pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan didapatkan jumlah responden adalah remaja putri yang sudah mendapatkan menstruasi dengan usia 13-20 tahun sebanyak 32 orang,  dan mayoritas remaja berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (58%). Hasil Pre-test didapatkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi mayoritas dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 22 orang (70%) dan setelah penyuluhan lewat presentasi dan video interaktif post-test menunjukkan tingkat pengetahuan mayoritas memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 25 orang (78,5%). Abstract:  Menstrual Hygiene Management (MHM) is the management of hygiene and health when women experience menstruation. Women should be able to use sanitary pads, change them frequently during the menstrual period, have access to their disposal, and have access to toilets, soap and water to clean themselves in comfortable conditions with privacy maintained. The aim of this activity is to provide health education about MHM for Adolescents as the Application of Behavior Maintaining Personal and Environmental Hygiene. activities carried out with online media with the zoom application, and we’re given a questionnaire to pre and post to measure adolescent knowledge about MHM. The results of was found that 32 respondents were young women who had menstruated with the age of 13-20 years, and the majority of adolescents had high school education as many as 19 people (58%). The results of the pre-test found that the level of knowledge of young women about MHM was mostly 22 people (70%) and after counseling through post-test presentations and interactive videos showed that the majority level of knowledge had a good knowledge level of 25 people (78, 5%). Abstrak:Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) adalah pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. Perempuan harus dapat Akses menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama periode menstruasi, dan memiliki akses untuk pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi zoom, dan pada kegiatan inidiberikan kuesioner pada pre dan post untuk mengukur pengetahuan remaja tentang Menstruasi (MKM) pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat (pengabmas) yang dilakukan tentang Menstruasi (MKM) pada Remaja sebagai Penerapan Prilaku Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan didapatkan jumlah responden adalah remaja putri yang sudah mendapatkan menstruasi dengan usia 13-20 tahun sebanyak 32 orang,  dan mayoritas remaja berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (58%).Hasil Pre-test didapatkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi mayoritas dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 22 orang (70%) dan setelah dilakukan penyuluhan lewat presentasi dan video interaktif post-test menunjukkan tingkat pengetahuan mayoritas memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 25 orang (78,5%).  
EDUKASI SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) SEBAGAI DETEKSI DINI PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI Rachmawaty M. Noer; Netty Herawaty Purba; Wiwik Suryadartiwi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.327 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4118

Abstract

Abstrak: Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas kanker di seluruh dunia. Breast Self Exam (BSE)/ SADARI adalah metode yang direkomendasikan dinegara berkembang karena mudah, nyaman, pribadi, aman dan tidak memerlukan peralatan khusus. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi terkait SADARI pada Remaja dalam Deteksi Dini Kanker Payudara. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom, untuk dapat membedakan hasil pre dan post dilakukannya sosialisasi  pengetahuan SADARI pada Remaja dalam Deteksi Dini Kanker Payudara. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom, peserta merupkan remaja Teluk Mata Ikan Kelurahan Sambau Kota Batam dalam kegiatan merupakan remaja putri dengan kategori umur 14-22 tahun sebanyak 30 orang. Hasil evaluasi nilai pre penyuluhan mayoritas memiliki pengetahuan kurang sebanyak 19 orang (63,6%)dan post penyuluhan mayoritas remaja memiliki tingkat pengetahuan Baik sebanyak 21 orang (70%) tentang SADARI pada Remaja dalam Deteksi Dini Kanker Payudara. Abstract:  Breast cancer is one of the leading causes of cancer morbidity and mortality worldwide. Breast Self Exam (BSE) / BSE is a method recommended in developing countries because it is easy, comfortable, private, safe and does not require special equipment. The purpose of this community service is to provide education related to BSE to Adolescents in the Early Detection of Breast Cancer. This method of community service activities is carried out online by using the zoom application, to be able to distinguish the pre and post results of the socialization of BSE knowledge to adolescents in the Early Detection of Breast Cancer. This community service activity method is carried out online by using a zoom application, participants are 30 people of the Teluk Mata Ikan, Sambau Village, Batam City. The results of the evaluation of the value of pre-counseling, the majority have less knowledge of 19 people (63.6%) and after counseling, the majority of adolescents have a Good level of knowledge as many as 21 people (70%) about BSE in Adolescents in Early Detection of Breast Cancer.
EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI TENTANG PENGENALAN ORGAN REPRODUKSI PADA REMAJA AWAL Netty Herawaty Purba; Aminah Aatinaa Adhyatma; Septi Maisyaroh Ulina Panggabean; Harindra Harindra; Yohana Fransiska Pakpahan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.118 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9537

Abstract

Abstrak: Pendidikan kesehatan berfokus membangun kapasitas individu melalui pendidikan teknik motivasi, pengembangan keterampilan, dan peningkatan kesadaran. Pubertas adalah seseorang dengan perkembangan seksual yang lebih matang. Artinya, anak laki-laki atau perempuan mengalami perubahan fisik yang membuat mereka mampu bereproduksi secara seksual. Tujuan untuk memberikan edukasi kesehatan melalui penyuluhan tentang pengenalan organ reproduksi pada remaja awal. Kegiatan ini dilakukan secara luring, tahap awal kegiatan dengan pretest, tahap kedua pemaparan materi dan pemutaran video, tahap akhir adalah evaluasi dengan diskusi feedback kepada peserta dan posttest. Peserta kegiatan ini adalah remaja laki-laki dan perempuan dengan rentang umur 10-16 tahun sebanyak 14 orang. Tahap pre-test diperoleh hasil dengan pengetahuan remaja terkait Organ Reproduksi paling banyak dengan pengetahuan kurang sebanyak 10 orang (71,4%) dan pasca penyuluhan dan penyampaian materi diperoleh hasil post-test didapatkan terjadi perubahan peningkatan pengetahuan remaja dengan mayoritas pengetahuan baik sebanyak 12 orang (85,7%). Simpulan dalam kegiatan ini adalah pemberian dan pengenalan informasi pada remaja sebaiknya di berikan sejak dini dengan tetap memperhatikan batas umur yang ada.Abstract: Health education focuses on building individual capacities through education in motivational techniques, skills development, and awareness-raising. Puberty is someone with more mature sexual development. Teenager have physical changes that enable them to reproduce sexually. The aim is to provide health education and counseling about reproductive organs in early adolescents. The method is carried out offline, the initial stage of the activity is by filling out a questionnaire. This activity is completed offline; its first stages include a pre-test, content presentation, and video playing; its final stages include an evaluation and a post-test. 14 boys and girls between the ages of 10 and 16 took part in this activity. The pre-test stage from adolescents connected to organ reproduction at most with knowledge of fewer than 10 people (71.4%) and after counseling and delivery of information from the test results, there was an improvement in knowledge about the development of good knowledge up to 12 people (85.7%). The conclusion is that information should be provided to and introduced to teenagers at a young age, by taking into account the age restriction in place.
PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Aminah Aatinaa Adhyatma; Netty Herawaty Purba; Siti Nurlela
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.499 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9560

Abstract

Abstrak: Covid-19 berdampak pada segala aspek kehidupan, salah satunya adalah aspek kesehatan. Hal ini mengakibatkan pelayanan Antenatal Care secara tatap muka dibatasi dan menimbulkan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan dan kelahiran selama masa pandemi covid-19. Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam persiapan persalinan selama masa pandemi covid-19. Responden dalam kegiatan ini adalah ibu hamil dan kader kesehatan di Wilayah Tanjung Riau Kota Batam sebanyak 41 orang. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan secara online dan diberikan pretest dan posttest sebelum dan setelah penyuluhan. Hasil kegiatan didapatkan hasil pre test peserta yang mengetahui tentang persiapan persalinan dan kelahiran selama masa pandemi covid-19 sebesar 12 orang (29,3%), sedangkan berdasarkan hasil post test peserta yang mengetahui tentang persiapan persalinan dan kelahiran selama masa pandemi covid-19 sebesar 35 orang (85%) sehingga terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil terhadap persiapan persalinan dan kelahiran selama masa pandemi covid-19.Abstract: Covid-19 has an impact on all aspects of life, one of which is the health aspect. This has resulted in limited face-to-face Antenatal Care services and created anxiety for pregnant women in dealing with labor and birth during the COVID-19 pandemic. Based on these conditions, community service was carried out to increase the knowledge of pregnant women in preparation for childbirth during the COVID-19 pandemic. Respondents in this activity were pregnant women and health cadres in the Tanjung Riau area of Batam City as many as 41 people. The activities were carried out using online counseling methods and were given pre-test and post-test before and after counseling. The results of the activity showed that the pre-test results of participants who knew about preparation for labor and birth during the COVID-19 pandemic were 12 people (29.3%), while based on the results of the post-test, participants who knew about preparation for labor and birth during the COVID-19 pandemic amounted to 35 people (85%) so that there was an increase in knowledge of pregnant women regarding preparation for labor and birth during the covid-19 pandemic.