Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN PATI GANYONG SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TAPIOKA PADA PEMBUATAN PEMPEK IKAN GABUS (Channa striata) Muchsiri, Mukhtarudin; Sylviana, Sylviana; Martensyah, Rendi
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 10, No 1 (2021): Edible : Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v10i1.3641

Abstract

Umbi ganyong merupakan salah satu bahan pangan yang dapat diolah menjadi tepung pati ganyong dan berpotensi sebagai substitusi tepung tapioka dalam pembuatan pempek ikan gabus karena memiliki karakteristik yang hampir sama. Selain itu, tepung pati ganyong  dapat dijadikan bahan baku pangan fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi rasio pati ganyong yang dapat digunakan sebagai substitusi tepung tapioka , serta pengaruhnya terhadap sifat kimia, fisik dan sensori  pempek ikan gabus. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non Faktorial dan diulang sebanyak 4 kali. Parameter yang diamati meliputi kadar air, kadar protein, kekenyalan dan uji organoleptik. Kadar air, kadar protein dan tingkat kekenyalan tertinggi terdapat pada perlakuan G5(Pati Ganyong 100% : Tapioka 0%),  dengan nilai rata-rata secara berturut –turut yaitu 59.29 %, 8.48 %, dan 410.15 gF. Kadar air,kadar protein dan tingkat kekenyalan terendah terdapat pada perlakuan G5(Pati Ganyong 100% : Tapioka 0%), dengan nilai rata-rata secara berturut–turut yaitu 51.13 %, 7.77 % dan 280.30 gF. Tingkat kesukaan terhadap aroma, rasa dan warna pempek ikan gabus dengan perbandingan tepung pati ganyong dan tapioka pada skala 1-5  mendapat skor tertinggi yang terdapat pada perlakuan G5 (Pati Ganyong 100% : Tapioka 0%),, masing-masing dengan skor 3.39, 3.38 dan 4.04. Sementara itu, skor terendah baik dari segi aroma, rasa dan warna pempek ikan gabus adalah perlakuan G5(Pati Ganyong 100% : Tapioka 0%),, masing-masing dengan skor 2.78, 2.52 dan 2.96. 
MEMPELAJARI PENAMBAHAN KAPUR SIRIH Ca(OH)2 SEBAGAI BAHAN PENGHAMBAT KERUSAKAN PADA NIRA KELAPA Suntoro, Adi; Suyatno, Suyatno; Sylviana, Sylviana
Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Teknologi Pangan Vol 5, No 1 (2016): Edible
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jedb.v5i1.640

Abstract

Mempelajari penambahan kapur sirih Ca(OH)2 sebagai bahan penghambat kerusakan pada nira kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur sirih Ca(OH)2 sebagai penghambat kerusakan nira kelapa. Penelitian ini dilaksanakan dilaboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang pada bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan April 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara non faktorial dengan faktor perlakuan dengan faktor perlakuan persentase kapur sirih yang terdiri dari lima faktor perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati dalam penelitian ini untuk analisis kimia adalah kadar gula reduksi,total asam dan pH . Sedangkan untuk Uji organoleptik meliputi rasa, aroma dan warna, dengan menggunakan uji hedonik. Perlakuan penambahan kapur sirih berpengaruh sangat nyata terhadap kadar gula reduksi nira kelapa. Kadar gula reduksi tertinggi terdapat pada perlakuan N0 (penambahan kapur sirih Ca(OH)2(0,0%) dengan nilai rata-rata 3,937, dan kadar gula reduksi terendah terdapat pada perlakuan N4 (penambahan kapur sirih Ca(OH)2 2%) dengan nilai rata-rata 2,324% . Total asam tertinggi terdapat pada perlakuan N0 (penambahan kapur sirih Ca(OH)2 (0,0%) dengan nilai rata-rata 0,884% dan kadar total asam terendah terdapat pada perlakuan N4 (penambahan kapur sirih Ca(OH)2 2,0%) dengan nilai rata-rata 0,166. pH tertinggi terdapat pada perlakuan N4 (penambahan kapur sirih Ca(OH)2 2,0%) dengan nilai rata-rata 6,33 dan pH terendah terdapat pada perlakuan N0(penambahan kapur sirih Ca(OH)2 0,0% dngan nilai rata-rata 4,77. Uji organoleptik terhadap warna, aroma dan rasa , tertinggi nira kelapa terdapat pada perlakuan N4 penambahan kapur sirih Ca(OH)2 2,0%) dibanding perlakuan N0,N1,N2,N3 .Untuk mendapatkan nira kelapa yang baik penulis menyarankan sebaiknya menggunakan perlakuan N4 kapur sirihCa(OH)2 2,0%.
PERSPEKTIF REGULASI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENJAWAB TANTANGAN DAN PELUANG DOSEN DI ERA 4.0 PADA MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Rd. Bily Parancika, Rd. Bily Parancika; Aris, Mohammad; Sylviana, Sylviana
Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati
Publisher : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kramat Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55943/jipmukjt.v5i1.220

Abstract

Masyarakat dunia, khususnya dosen harus menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang terjadi karena revolusi saat ini. Perubahan demografi, aspek sosial, ketidakstabilan politik, keterbatasan sumber daya, risiko bencana dan tuntutan penerapan teknologi muncul karena suatu negara mengikuti revolusi yang terjadi. Adapun revolusi yang menjadi tantangan dan juga memunculkan peluang di masa kini adalah revolusi industri 4.0. Penerapan era ini menghasilkan kesenjangan utamanya dalam kehidupan di perguruan tinggi. Dengan demikian, apabila dilihat berdasarkan regulasinya maka perlu adanya perspektif dalam memanfaatkan tantangan tersebut menjadi peluang yang lebih luas bagi dosen. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka untuk menghasilkan data, sehingga proses pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menelaah dokumen-dokumen dalam bentuk elektronik online yang relevan dalam menunjang penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dosen bahasa Indonesia perlu menghadirkan literasi baru dalam mengimplementasikan teknologi, dunia maya dan manusia. Revolusi industri ini mengharuskan perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dalam teknologi, big data dan dapat menjadi sumber daya yang berkualitas