Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Antibakterial dari Ekstrak Etanol Biji Mangga (Mangifera indica L) Terhadap Bakteri Salmonella typphimurium Adinda Octaviani; Zaim, Muhammad; Avissa, Rizkyana
Sanus Medical Journal Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/sanus.v5i1.10719

Abstract

Abstrak Bakteri Salmonella sp. adalah bakteri gram negatif yang dapat menyebabkan penyakit demam tifoid. Terapi demam tifoid adalah antibiotik seperti kotrimoksazol, kloramfenikol, dan ampisilin. Namun, menurut Badan Litbang Kesehatan, didapatkan Salmonella sp. menunjukkan resistensi sebesar 71% terhadap kotrimoksazol, 57% terhadap kloramfenikol, dan 42% terhadap ampisilin. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan alami alternatif untuk memperoleh senyawa antibakteri baru. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan adalah biji mangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella sp dari ekstrak biji mangga (Mangifera indica L). Ekstraksi biji mangga menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% yang dilanjutkan dengan pengujian kandungan fitokimia. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak biji mangga mengandung senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, tritepernoid, steroid, dan glikosida. Pada penelitian ini dilakukan uji coba perendaman cakram dengan variasi waktu perendaman cakram di ekstrak selama 5 menit, 15 menit, 6 jam, 12 jam, dan 24 jam. Kemudian dilanjutkan dengan peletakan cakram di medium yang mengandung bakteri Salmonella typhimurium sesuai dengan metode difusi cakram. Dari hasil yang didapat, zona hambat muncul secara optimal pada perendaman cakram selama 24 jam. Oleh karena itu, dilakukan perendaman cakram selama 24 jam pada ujicoba antibakteri dengan konsentrasi ekstrak 2.000 ppm, 10.000 ppm, 50.000 ppm, dan 100.000 ppm. Hasil dari penelitian ini adalah ekstrak biji mangga memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhimurium yang dapat terlihat mulai dari konsentrasi ekstrak 50.000 ppm dan 100.000 ppm.
Specific Primer Design to Detect Connexin-36 Gene in Rattus Norvegicus Brain Ningsih, Sri Suciati; Septiasari, Alfina; Stujanna, Endin Nokik; Avissa, Rizkyana; Ujianti, Irena; Permatasari, Shinta Dewi; Sukarya, Wawang S.
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST Vol 7 No 1 (2024): The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmlt.v7i1.17985

Abstract

Connexin-36 (Cx36) merupakan salah satu protein kanal antar sel. Protein ini paling banyak ditemukan pada otak. Gen Cx36 mengekspresikan protein penghubung Cx36 yang membentuk sinaps listrik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh desain primer terbaik untuk menganalisis ekspresi Cx36 pada otak tikus dengan metode Quantitative Real Time PCR (qRT-PCR). Jenis penelitian ini adalah penelitian true experimental menggunakan mRNA dari 4 otak tikus. Analisis in silico menggunakan tools Primer 3 dan OlygoAnalizerTM by IDTdengan menggunakan database gen pada NCBI. Tiga primer dengan kriteria yang paling optimum kemudian dievaluasi dengan metode qRT-PCR. Berdasarkan hasil penelitian ketiganya mampu mengamplifikasi gen Cx36 dengan menggunakan qRT-PCR. Hasil primer terbaik menunjukkan melt curve tunggal pada primer no.5 gen Cx36 pada kisaran Tm 80-81oC. Hasil perbandingan uji in silico primer Cx36 yang sudah pernah dipublikasi sebelumnya menunjukkan bahwa primer no. 5 juga memiliki nilai optimal pada setiap kriteria. Maka hasil desain primer yang memiliki spesifisitas dan efektifitas yang optimum untuk mengamplifikasi gen Cx36 pada otak tikus Rattus norvegicus ialah primer no.5 (F: 5’-ATTTCCCGCTTCTACATCATCCAAG-3’ dan R: 5’-CACAGCAAACATGAACACCAGAAAG-3’).