Wandani, Amalia Rizki
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Pancasila Sebagai Dasar Kehidupan Bermasyarakat Wandani, Amalia Rizki; Dewi, Dinie Anggraeni
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 50, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v50i2.29797

Abstract

With the eroding of Pancasila values little by little among the people makes the Indonesian nation can be threatened with losing its character. Whereas Pancasila is the source of all legal resources that should be used as guidelines for the life of society, nation and state. The writing of this article using qualitative methods is a study based on the theory and data available. The sources cited in this paper are journals, articles, and thesis. The first President of Indonesia, Ir. Soekarno, suggested that Pancasila is the content and soul of the Indonesian nation that has existed since time immemorial that has long been buried due to western power. In contrast to the opinion of Notonegoro, he revealed that Pancasila is what is wanted to be the foundation of Indonesian life.  With the existence of globalization and media that causes the exchange of culture faster, the value of Pancasila is fading therefore it is necessary to understand that the value of Pancasila is not only understood in theory but can be applied in public life. In Pancasila itself certainly contains very sacred values. Among them is the value of godliness, not only obliging every citizen of diverse countries but also respecting each other's religious differences. The value of humanity, having the same equality as a creature created by God Almighty The value of unity, must help each other between human beings. The value of deliberation / consensus, which always put forward the common interest. The value of justice, always put justice first. Therefore we as citizens and part of the Unitary State of the Republic of Indonesia are able to apply it in public life. It is expected that even though the times continue to develop people do not forget the value of Pancasila because in essence Pancasila is always able to adjust to the development of the times.Dengan terkikisnya nilai-nilai Pancasila sedikit demi sedikit dikalangan masyarakat membuat bangsa Indonesia bisa terancam kehilangan karakternya. Padahal Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum yang harus dijadikan pedoman bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif merupakan penelitian berdasarkan teori dan data yang tersedia. Sumber-sumber yang dikutip dalam penulisan ini berupa jurnal, artikel, dan skripsi. Presiden pertama RI yaitu Ir. Soekarno mengemukakan bahwa Pancasila merupakan isi dan jiwa bangsa Indonesia yang sudah ada sejak dahulu kala yang telah lama terkubur akibat adanya kebuadayaan barat. Berbeda dengan pendapat dari Notonegoro, beliau mengungkapkan bahwa Pancasila adalah yang diinginkan agar menjadi landasan hidup bangsa Indonesia. Dengan adanya globalisasi dan media yang menyebabkan pertukaran kebudayaan semakin cepat, nilai pancasila pun semakin pudar oleh sebab itu diperlukan adanya pemahaman agar nilai pancasila bukan hanya dipahami secara teori saja namun bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam pancasila sendiri tentunya mengandung nilai-nilai yang sangat sakral. Diantaranya adalah nilai ketuhanan, bukan hanya mewajibkan setiap warga negara beragaman namun juga saling menghormati perbedaan agama yang ada. Nilai kemanusiaan, memiliki kesetaraan yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa Nilai persatuan, harus saling mambantu antar sesama manusia. Nilai musyawarah/mufakat, yang selalu mengedepankan kepentingan bersama. Nilai keadilan, selalu mengedepankan keadilan. oleh karena itu haruslah kita sebagai warga negara dan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Diharapkan meskipun zaman terus berkembang masyarakat tak melupakan nilai pancasila karena pada hakikatnya pancasila selalu mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Penerapan Pancasila Sebagai Dasar Kehidupan Bermasyarakat Wandani, Amalia Rizki; Dewi, Dinie Anggraeni
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 50, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v50i2.29797

Abstract

With the eroding of Pancasila values little by little among the people makes the Indonesian nation can be threatened with losing its character. Whereas Pancasila is the source of all legal resources that should be used as guidelines for the life of society, nation and state. The writing of this article using qualitative methods is a study based on the theory and data available. The sources cited in this paper are journals, articles, and thesis. The first President of Indonesia, Ir. Soekarno, suggested that Pancasila is the content and soul of the Indonesian nation that has existed since time immemorial that has long been buried due to western power. In contrast to the opinion of Notonegoro, he revealed that Pancasila is what is wanted to be the foundation of Indonesian life.  With the existence of globalization and media that causes the exchange of culture faster, the value of Pancasila is fading therefore it is necessary to understand that the value of Pancasila is not only understood in theory but can be applied in public life. In Pancasila itself certainly contains very sacred values. Among them is the value of godliness, not only obliging every citizen of diverse countries but also respecting each other's religious differences. The value of humanity, having the same equality as a creature created by God Almighty The value of unity, must help each other between human beings. The value of deliberation / consensus, which always put forward the common interest. The value of justice, always put justice first. Therefore we as citizens and part of the Unitary State of the Republic of Indonesia are able to apply it in public life. It is expected that even though the times continue to develop people do not forget the value of Pancasila because in essence Pancasila is always able to adjust to the development of the times.Dengan terkikisnya nilai-nilai Pancasila sedikit demi sedikit dikalangan masyarakat membuat bangsa Indonesia bisa terancam kehilangan karakternya. Padahal Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum yang harus dijadikan pedoman bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif merupakan penelitian berdasarkan teori dan data yang tersedia. Sumber-sumber yang dikutip dalam penulisan ini berupa jurnal, artikel, dan skripsi. Presiden pertama RI yaitu Ir. Soekarno mengemukakan bahwa Pancasila merupakan isi dan jiwa bangsa Indonesia yang sudah ada sejak dahulu kala yang telah lama terkubur akibat adanya kebuadayaan barat. Berbeda dengan pendapat dari Notonegoro, beliau mengungkapkan bahwa Pancasila adalah yang diinginkan agar menjadi landasan hidup bangsa Indonesia. Dengan adanya globalisasi dan media yang menyebabkan pertukaran kebudayaan semakin cepat, nilai pancasila pun semakin pudar oleh sebab itu diperlukan adanya pemahaman agar nilai pancasila bukan hanya dipahami secara teori saja namun bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam pancasila sendiri tentunya mengandung nilai-nilai yang sangat sakral. Diantaranya adalah nilai ketuhanan, bukan hanya mewajibkan setiap warga negara beragaman namun juga saling menghormati perbedaan agama yang ada. Nilai kemanusiaan, memiliki kesetaraan yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa Nilai persatuan, harus saling mambantu antar sesama manusia. Nilai musyawarah/mufakat, yang selalu mengedepankan kepentingan bersama. Nilai keadilan, selalu mengedepankan keadilan. oleh karena itu haruslah kita sebagai warga negara dan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Diharapkan meskipun zaman terus berkembang masyarakat tak melupakan nilai pancasila karena pada hakikatnya pancasila selalu mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Optimalisasi Peran Tenaga Kependidikan dalam Membangun Efektivitas Pengelolaan Pendidikan di Tingkat Sekolah Dasar Wandani, Amalia Rizki; Asriani, Devi; Agustina, Elsa; Prihantini, Prihantini
Aulad: Journal on Early Childhood Vol. 5 No. 1 (2022): Special Issue: Education (General)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/aulad.v5i1.247

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan serta implementasi pengelolaan pendidikan di Sekolah Dasar (SD). Pengambilan data dengan kajian literatur, sebuah penelitian melalui pengkajian dari berbagai artikel, jurnal maupun melalui buku elektronik yang ada di internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan mengalami ketimpangan, hal tersebut dikarenakan jumlah dari tenaga kependidikan yang dikatakan cukup namun tidak dengan kualitas yang dimilikinya.   Pentingnya untuk meningkatkan kualitas tenaga kependidikan supaya dalam memanajemen sekolah dapat dilakukan secara profesional, kreatif, dan integratif dalam menjalankan tugasnya. Pemahaman mengenai pengelolaan pendidikan perlu dikuatkan lagi, karena faktanya berjalannya pendidikan belum tentu mencerminkan pengelolaan yang efektif.   Pengelolaan pendidikan pada pendidikan dasar harus disesuaikan dengan standar nasional pengelolaan pendidikan. Dalam suatu penelitian dikatakan bahwa sejauh ini pengelolaan pendidikan di Sekolah Dasar sudah mencapai standar nasional, namun yang kurang memenuhi adalah dalam hal manajemen informasi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan menjadi sebuah  pandangan ke depan bagaimana cara mengoptimalkan peran individu yang terlibat dalam pendidikan agar terwujudnya tujuan pendidikan nasional