Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN JALAN TOL Anton Budiharjo; Dimas Wisnu Haryoko; Kornelius Jepriadi
TERAS JURNAL Vol 11, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i1.417

Abstract

JAbstrak Jalan Tol Pemalang-Batang merupakan bagian dari jalan tol Tans Jawa yang terbentang sepanjang 39,2 kilometer (km). Jalan Tol merupakan jalan berbayar dan pelayanan harusnya lebih baik dari pada jalan non tol. Selama periode 2019 terdapat kecelakaan sebanyak 182 kejadian dan sempat terjadi jalan retak sepanjang 30 meter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan jalan dan apakah ada pengaruh antara Pavement Condition Index (PCI) dan International Roughness Index (IRI) dengan jumlah kejadian kecelakaan. Metode yang digunakan adalah Pavement Condition Index (PCI) atau indeks kondisi perkerasan dan International Roughness Index (IRI) atau indeks ketidakrataan jalan. Hasilnya dengan metode PCI mempunyai nilai rata-rata 94,93 dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 16. Sedangkan metode IRI menghasilkan nilai IRI rata-rata 2,48 dengan nilai tertinggi 8,62 dan nilai terendah 0,66. PCI mempunyai pengaruh 16,67% terhadap kejadian kecelakaan sedangkan IRI mempunyai pengaruh 0%, dan tidak ada hubungan antara kecelakaan dengan kerusakan jalan khususnya di jalantol Pemalang-Batang..Kata kunci: Jalan Tol,PCI dan IRI, Kecelakaan, Keselamatan Jalan Abstract Pemalang-Batang Toll Road is part of the Trans Java toll road that stretches 39.2 kilometers (km). Toll roads are paid roads and services should be better than non-toll roads. However, in the field, the condition of toll roads is no better than non-toll roads. Accidents happen almost every day with various causes. The purpose of this study was to determine whether there is an influence between the Pavement Condition Index (PCI) and the International Roughness Index (IRI) on the number of accidents, especially on the Pemalang-Batang toll road. The method used is the Pavement Condition Index (PCI) or the index of pavement conditions and the International Roughness Index (IRI) or the road unevenness index. The PCI analysis method shows that the Pemalang-Batang Toll road has an average PCI value of 94.93, the highest PCI is 100 and the lowest PCI is 16. Whereas in the IRI analysis method it results that the average IRI value is 2.48, the highest IRI is 8, 62 and the lowest IRI was 0.66. And the relationship with accidents is that PCI has an effect of 16.67% while IRI has an effect of 0%. The causes of accidents are lack of anticipation, drowsiness, and tire burst Keywords: Toll road,PCI and IRI, accident, road safety
Kalibrasi dan Validasi Model Vissim untuk Mikrosimulasi Lalu Lintas pada Ruas Jalan Tol dengan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) Jepriadi, Kornelius
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46447/ktj.v9i2.439

Abstract

Currently, 2 (two) infrastructure projects are under construction on the Jakarta – Cikampek Toll Road, they are the Light Rail Transit (LRT) and the Jakarta – Bandung Fast Train. The construction of the project is indicated to be one of the causes of congestion on the road segment. The provision of bus lane (LKAU) on toll roads is one part of the policy package. LKAU which should be used by buses is actually widely used by non-bus vehicles, this certainly affects the performance of roads. To describe the changes in the performance of these roads, it can be measured by conducting traffic simulations. One of the software to perform microscopic simulation is Vissim. Where one of the processes that must be carried out in the software is calibration and validation. This research was conducted to obtain a calibration model that is able to describe the condition of the driver's behavior in the field. The calibration process is carried out by trial and error on parameters including Following Behavior, Lane change behavior, and Lateral behavior. The results showed that the parameter adjustment in the tailing (following), the settings were made by changing the CC0 (standstill distance) value from 1.5 m to 0.50 m, changing the CC1 (headway time) value from 0.9 to 0.5 seconds, changing the the value of CC2 (following variation) from 4 m to 7.5 m and changing observed vehicles movement,lateral namely changing the “desired position at free flow” from the middle of lane to any.
Evaluasi Lajur Sepeda Pada Jalan Pandanaran Kota Semarang Sugianto, Sugianto; Jepriadi, Kornelius; Rizal, Fahris Miftakul
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 10 No. 2 (2023): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46447/ktj.v10i2.569

Abstract

Ruas jalan Pandanaran Kota Semarang merupakan jalan vital dan daerah pusat kegiatan pertokoan, perkantoran, perhotelan, serta ruang publik. Ruas jalan tersebut juga terkoneksi dengan rute sepeda Kota Semarang. Panjang lajur sepeda pada Jalan Pandanaran sepanjang 1,5 km sementara lebar lajur sepeda sebesar 2,0 meter. Meski sudah memiliki lajur khusus sepeda yang tergabung dengan badan jalan, lajur tersebut sering dialihfungsikan untuk parkir kendaraan roda empat dan kondisi marka pembatas sudah memudar. Tujuan penelitian adalah menganalisis kondisi eksisting, evaluasi dan memberikan rekomendasi perbaikan lajur khusus sepeda. Lokasi penelitian dilaksanakan pada Jalan Pandanaran, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Jalan Pandanaran merupakan jalan perkotaan yang memiliki tipe jalan 4/2 D, dengan kawasan sekitar jalan merupakan daerah Central Business District. Metode yang digunakan adalah mix methodsantara kualitatif dan kuantitatif dengan teknik analisis BLOS (Bicycle Level Of Service). Pengumpulan data dilakukan dengan survei dan wawancara. Hasil penelitian dari analisis BLOS bahwa pada hari kerja mendapat nilai “E” dan pada hari libur mendapat nilai “D” dan “E” yang berarti lingkungan tidak baik untuk pesepeda. Sementara hasil wawancara terhadap 30 narasumber, 60% dari total 30 narasumber menyatakan bahwa lajur sepeda Jalan Pandanaran tidak layak. Untuk meningkatkan tingkat pelayanan lajur sepeda maka diperlukan upaya pembatasan kecepatan kendaraan, perbaikan kondisi perkerasan, dan penertiban parkir kendaraan.