Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penguatan Birrul Walidain pada kelompok usia anak, remaja dan kelompok majelis ta’lim perempuan di Desa Pagersari Setyawati, Retno; Abidin, Ahmad Zaenal; Anam, Dafi Misbahul; Ramadhani, Desty Ayu; Sari, Devira Nathasya; Sari, Devyra Yunika Mutiara; Muqtadir, Dwi Abdul Lathif; Candrarini, Dwi Puji; Safarina, Farida; Sodikin, Javier Alfith; Yuliana, Kumala Putri; Fairuz, Muhammad; Athif, Muhammad Naufal; Ummah, Nabiilatul; Delvi, Nurlita Kusuma; Zaqi, Nur Tiffani I’mal; Dewi, Ririn Istiana; Putri, Safira Julia
Community Empowerment Journal Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : CV. Yudhistt Fateeh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61251/cej.v2i1.38

Abstract

Kuliah Kerja Nyata (KKN) ber-BudAI merupakan kegiatan akademik yang diimplementasikan berdasarkan Tri Dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) yang dilaksanakan secara terpadu berdasarkan nilai-nilai Islam. Program kerja dengan tema Birrul Walidain yang dilaksanakan kelompok 28 KKN Tematik ber-BudAI diantaranya melakukan pendampingan TPQ (Taman Pendidikan Qur’an), bimbingan belajar untuk anak-anak tingkat SD (Sekolah Dasar), pelatihan Islamic parenting, serta penyuluhan mengenai Fiqih Wanita yang dilaksanakan di Desa Pagersari. Kegiatan pendampingan TPQ dilaksanakan di TPQ Binaul Ummah dan TPQ Al-Mubarok, sedangkan kegiatan Islamic Parenting dilaksanakan di Dusun Paturen, dan kegiatan penyuluhan Fiqih Wanita dilaksanakan dan dihadiri ibu-ibu jamaah Masjid Al-Ikhlas Dusun Bungkaran, Desa Pagersari. Strategi yang digunakan yaitu penyampaian materi yang menarik, atraktif dan menyenangkan. Maksud dari dilaksanakannya program kerja tema Birrul Walidain ini yaitu agar umat Islam di Desa Pagersari, baik anak-anak atau ibu-ibu dapat menjadi umat Islam yang senantiasa bertakwa dan berakhlak mulia melalui kegiatan yang kami adakan. Real Work Lecture or Kuliah Kerja Nyata (KKN) in Indonesian with BudAI  is an academic activity that is implemented based on the Tri Dharma of higher education (education, research and community service) which is carried out in an integrated manner based on Islamic values. The work program with the theme Birrul Walidain carried out by a group of 28 Thematic Community Service Programs with BudAI included providing TPQ (Qur'an Education Park) assistance, tutoring for elementary school level children, Islamic parenting training, as well as counseling on Women's Fiqh held in Pagersari Village. TPQ mentoring activities were carried out at TPQ Binaul Ummah and TPQ Al-Mubarok, while Islamic Parenting activities were carried out in Paturen Hamlet, and Women's Fiqh counseling activities were carried out and attended by women members of the Al-Ikhlas Mosque in Bungkaran Hamlet, Pagersari Village. The strategy used is the delivery of interesting, attractive and fun material. The purpose of implementing the Birrul Walidain theme work program is so that Muslims in Pagersari Village, both children and mothers, can become Muslims who are always pious and have noble character through the activities that we hold.
KONSEP KETATANEGARAAN ISLAM MENURUT AL-FARABI DAN AYATULLAH KHUMAENI Abidin, Ahmad Zaenal
Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum Vol. 1 No. 2 (2012): Al-Mazaahib
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.044 KB) | DOI: 10.14421/al-mazaahib.v1i2.1355

Abstract

Discourse on whether Islam has a conception of the state system a topic that is always interesting to talk about. Basically constitutional Islamic political thought is divided into three periods, namely the classical period that lasted from the 7th century until the 13th century, a period that lasted from the mid-14th century until the 19th century, and the modern period that lasted from the 19th to the present. Al-Farabi was one of the first thinkers (classic) in the constitutional history of political Islam. He is the first Muslim political thinkers who seek confronts, tie, and then align the classical Greek political thought in Islam. On the other hand Ayatuallah Imam Khomaeni a thinker as well as political actors reperesentasi ketatanegraan Islam in the modern period. Imam Khomaeni is a major driving force of the revolution that occurred in 1979 in the State of the Mullahs of Iran. Al-Farabi in subdivision political theory asserts that the purpose of the establishment of the State is to achieve happiness. While Ayatollah Khomaeni constitutional political views politics as a business is achieving goals based on divine values or religious. Religion Islam is not separate from political life. because the State's duty is to uphold religion. That is why Islamic law to be the law of the State.
Dimensi Ritual dan Doa dalam Tradisi Gendang Beleq Kajian Semiotika Komunikasi di Pulau Lombok Abidin, Ahmad Zaenal; Suprapto , Suprapto
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1908

Abstract

Gendang beleq merupakan alat musik tradisional yang berasal dari pulau Lombok alat musik ini begitu terkenal dari zaman dahulu sampai saat ini, Hampir semua kalangan masyarakat menyukai pertunjukan dari alat musik tidak heran musik gendang beleq masih bisa bertahan sampai saat ini dan menjadi salah satu warisan budaya yang mesti dilestarikan. Penelitian ini akan membahas mengenai gendang beleq dan ritual yang menyatu dalam permainan alat musik tersebut dengan menggunakan penndekatan dari semiotika komunikasi, adapun focus kajian adalah bagaimana proses ritual dilakukan dan Kapan ritual ini dilakukan, Apa saja yang harus dipersiapkan dan apa Tujuan dari ritual tersebut. penelitian ini dilakukan pada salah satu kelompok musik tradisional gendang beleq yang ada di dusun lelede, desa banyumulek, lombok barat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu peneliti dalam hal ini mendeskripsikan hasil temuan yang ada di lapangan dengan menggunakan bahasa   yang bisa menerangkan tentang apa yang benar-benar ditemui di lapangan. Data diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu narasumber yaitu tokoh yang memang bertugas untuk melakukan proses ritual tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual dalam permainan gendang beleq memiliki makna simbolis yang mendalam, mencakup penghormatan terhadap leluhur, memohon keselamatan, serta menjaga harmonisasi antara manusia dan alam. Pelaksanaan ritual melibatkan serangkaian persiapan khusus, seperti penyediaan sesajen dan doa bersama, yang dilaksanakan pada momen tertentu sesuai kepercayaan setempat. Hal ini mempertegas peran penting gendang beleq tidak hanya sebagai ekspresi seni, tetapi juga sebagai medium yang merekatkan tradisi, spiritualitas, dan identitas budaya masyarakat Lombok.
The integration of flipped clasroom methods on ELT Maulana, A.; Revan, A.; Abidin, Ahmad Zaenal; Tarihoran, Nafan
Journal of Language and Pragmatics Studies Vol. 4 No. 2 (2025): August 2025
Publisher : Yayasan Mitra Persada Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58881/jlps.v4i2.113

Abstract

This study aims to explore the effectiveness of the Flipped Classroom method in improving English writing skills among students. The Flipped Classroom method allows students to learn basic theories and concepts independently through learning videos and online materials outside of class, while face-to-face time in the classroom is used for interactive discussions, writing exercises, as well as face-to-face feedback. This approach is expected to overcome the limitations of traditional learning methods that often do not provide enough time for students to practice writing intensively. Flipped classroom technology approach in this academic paper means a key pedagogical innovation that displays potential in reaching countless diverse learners in the classroom. Applying technology and engaging tasks that offer varied cognitive challenges for learners can help develop their higher-order thinking skills and encourage life-long learning. This method aligns with the evolving demands of 21st-century education, emphasizing student-centered learning, critical thinking, and active engagement. In the context of ELT, flipped learning offers a promising framework to enhance language acquisition by providing learners with more opportunities to practice and apply their skills in meaningful contexts.