Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Literature Study : Activity-Based Costing System Setyaning, Larashati B'tari; Fara Dita, Andriani Okta
Journal of Applied Sciences, Management and Engineering Technology Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jasmet.2020.v1i2.1160

Abstract

Increasing competition forces companies to be competitive. Competitiveness can be achieved by conveying product value to consumers at low prices. To achieve this, a good cost approach is needed, one of which is the Activity-Based Costing System (ABC). In this literature study the authors divide ABC into 3 parts, namely the concept of ABC, the stages in ABC and the costs and benefits of implementing ABC. ABC is a cost approach method by calculating the cost of activities to produce products, both goods and services where these activities require resources. After conducting a literature study, the authors found similarities and inequalities among several literatures and then draw conclusions. The conclusion that can be drawn is that the ABC system is used by companies to get more accurate production costs, accurate production costs can increase company profits and the criteria for companies that are suitable for using the ABC system are companies with a high level of product diversity, there is intense competition with companies that produce similar products, as well as the cost of implementing the ABC system is low.
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS AIR SUMUR GALI METODE FILTRASI SEDERHANA DENGAN SABUT KELAPA SESUAI SYARAT AIR BERSIH Larashati B'tari Setyaning; Eko Riyanto; Mohammad Irfansyah
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v5i2.1310

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi mahluk hidup. Akan tetapi tidak sedikit masyarakat yang lupa akan cara memanfaatkan air yang baik. Masalah yang sering timbul atau dijumpai pada air tanah adalah kandungan Fe dan Mn yang masih cukup tinggi atau melebihi standar kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan No.32 Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan air sumur gali yang berlokasi di Desa Andong Kutoarjo, yang memiliki kandungan besinya masih melebihi batas syarat ketentuan yang ditetapkan oleh Permenkes No.32 Tahun 2017 tersebut, kadar Fe dalam air bersih maksimum yang dibolehkan adalah 1 mg/L, dan kadar Mn maksimum adalah 0,5 mg/L. Penelitian ini dilakukan menggunakan 5 sampel air sumur gali melalui proses filtrasi sederhana dengan variasi sabut kelapa yang diharapkan kandungan Fe dan Mn yang terkandung di dalam air sumur dapat diturunkan hingga memenuhi syarat kualitas air bersih. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 3 variasi ketebalan sabut kelapa yaitu dengan ketebalan 15 cm, 20 cm, dan 25 cm. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 5 sampel, didapat hasil untuk kadar Fe sempel A memiliki kadar sebesar 0,595 mg/L, sempel B 1,177 mg/L, sempel C 1,771 mg/L, sempel D 0,929 mg/L, sempel E 1,237 mg/L. Untuk kadar Mn sempel A memiliki kadar sebesar 0,902 mg/L, sempel B 0,822 mg/L, sempel C 2,326 mg/L, sempel D 2,158 mg/L, sempel E 2,019 mg/L. Maka dilakukan pengujian air dengan filtrasi sederhana ini dan didapat penurunan rata-rata kadar Fe pada variasi ketebalan 15 cm sebesar 4,063%; ketebalan 20 cm sebesar 27,361%; ketebalan 25 cm sebesar 46,889%. Untuk penurunan rata-rata kadar Mn pada variasi ketebalan 15 cm sebesar 22,084%; ketebalan 20 cm sebesar 45,299%; ketebalan 25 cm sebesar 65,522%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan sabut kelapa sebagai variasi filtrasi dapat meningkatkan kualitas air sumur gali, dan variasi ketebalan filtrasi mempengaruhi banyaknya penurunan kadar Fe dan Mn yang terkandung dalam air. Ketebalan optimal untuk peningkatan kualitas air sumur gali dala penelitian ini adalah 25 cm.
Literature Study : Activity-Based Costing System Larashati B'tari Setyaning; Andriani Okta Fara Dita
Journal of Applied Sciences, Management and Engineering Technology Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jasmet.2020.v1i2.1160

Abstract

Increasing competition forces companies to be competitive. Competitiveness can be achieved by conveying product value to consumers at low prices. To achieve this, a good cost approach is needed, one of which is the Activity-Based Costing System (ABC). In this literature study the authors divide ABC into 3 parts, namely the concept of ABC, the stages in ABC and the costs and benefits of implementing ABC. ABC is a cost approach method by calculating the cost of activities to produce products, both goods and services where these activities require resources. After conducting a literature study, the authors found similarities and inequalities among several literatures and then draw conclusions. The conclusion that can be drawn is that the ABC system is used by companies to get more accurate production costs, accurate production costs can increase company profits and the criteria for companies that are suitable for using the ABC system are companies with a high level of product diversity, there is intense competition with companies that produce similar products, as well as the cost of implementing the ABC system is low.
Evaluasi Kinerja Bus Rapid Transit Trans Jateng Koridor Terminal Borobudur-Terminal Kutoarjo Tahap Awal Larashati B'tari Setyaning; Dwi Hermawan; Agung Setiawan; Eko Riyanto
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v6i2.2462

Abstract

Berkembangnya suatu daerah membuat pergerakan masyarakat didalamnya juga ikut meningkat. Kabupaten Purworejo dan Magelang menjadi contoh yang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini menjadi salah satu alasan diluncurkannya BRT Trans Jateng Koridor Terminal Borobudur-Terminal Kutoarjo. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja operasional BRT Trans Jateng. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei di lapangan dengan membagikan kuesioner kepada penumpang. Standar yang digunakan untuk penelitian ini yaitu World Bank dan SK Dirjen Perhubungan Darat Nomor 687 Tahun 2002. Data yang diambil yaitu jumlah penumpang, jarak perjalanan, tingkat konsumsi bahan bakar, load factor, headway, kecepatan, dan kualitas pelayanan angkutan umum digunakan kriteria keandalan, kenyamanan dan aksesibilitas. Hasil penelitian dan perhitungan didapat jumlah penumpang 159 penumpang/armada untuk hari Minggu dan hari Senin sebanyak 139 penumpang/armada. Jarak perjalanan angkutan sejauh 318 km/armada/hari. Tingkat konsumsi bahan bakar sebanyak 3,8 km/liter. Nilai load factor rata-rata pada hari Minggu sebesar 40,33% dan pada hari Senin sebesar 26,21%. Headway rata-rata pada penelitian pada hari Minggu sebesar 17,69 menit dan pada hari Senin sebesar 17,07 menit. Nilai kecepatan yang didapat yaitu 36,05 km/jam sudah sesuai dengan peraturan World Bank yaitu minimal 25 km/jam. Kualitas pelayanan angkutan umum berada pada kriteria baik berdasarkan persepsi penumpang.
Literature Review: Job-Shop dan Batch Production Operations dalam Sektor Konstruksi Larashati B'tari Setyaning; Mahendra Perdana Sopaheluwakan; Feisal Rajab Rivai
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengambilan keputusan dalam manajemen biaya sangat penting bagi perusahaan agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal serta berkelanjutannya sebuah perusahaan. Perhitungan biaya akumulasi pada tahap produksi sangat penting dianalisa sehingga dapat menekan biaya pembuatan produk serta menetapkan harga pokok penjualan. Metode job-order memberikan alternatif untuk produk yang berdasarkan pada pesanan. Jurnal ini menjelaskan beberapa konsep dalam akumulasi biaya pada job-shop and batch production operations yaitu: perbedaan biaya job-order, process dan operation, costs flow, penetapan biaya produksi menggunakan job-order, predetermined overhead rate, pengukuran biaya produk, peran job-order costing pada bidang jasa, serta pengelolaan biaya jangka panjang.
Pengembangan Aktivitas Green Construction, Green Recycling, dan Green Warehousing Sebagai Bagian dari Green Supply Chain Management di Proyek Konstruksi Setyaning, Larashati B'tari
Semesta Teknika Vol 26, No 1 (2023): MEI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.v26i1.16490

Abstract

Green Supply Chain Management (GSCM) adalah pengembangan dari konsep tradisional SCM di mana konsep ini memasukkan faktor lingkungan yang dimulai dari proses desain hingga pengelolaan produk setelah habis masa pakainya. Penerapan GSCM mempunyai dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tapi juga dari segi kinerja ekonomi dan kinerja organisasi. Berbagai literatur menuliskan bahwa sektor manufaktur dan otomotif mendapatkan benefit yang besar dari penerapan GSCM, sehingga sektor konstruksi perlu mempertimbangkan untuk mengadopsi praktik ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi praktik green construction, green recycling dan green warehousing sebagai bagian dari GSCM yang relevan jika diimplementasikan di sektor konstruksi. Variabel penelitian didapatkan dari kajian literatur tentang GSCM baik di sektor konstruksi maupun sektor lainnya, kemudian variabel akan divalidasi oleh responden yang merupakan praktisi di sektor konstruksi. Berdasarkan tiga responden, ada tujuh praktik green construction, empat praktik green recycling dan dua praktik green warehousing yang relevan dengan sektor konstruksi terutama proyek bangunan gedung.
Analysis of Stakeholder’s Understanding of Green Roads Principles in Construction of Yogyakarta-Bawen Toll Road Section I Setyaning, Larashati B'tari; Aziz, Umar Abdul; Barkah, Laeli Nikmatul
Semesta Teknika Vol. 27 No. 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.v27i2.21917

Abstract

Infrastructure plays a vital role in economic development. Apart from having a positive impact, infrastructure development also has negative impacts such as global warming and reduced availability of natural resources. Therefore, a sustainable approach must be applied in construction projects, especially road construction. Considering the lack of awareness regarding implementing sustainable construction, this research aims to analyze the level and differences in stakeholder understanding regarding green roads in the Jogja – Bawen Toll Road construction project (section 1). This research uses a quantitative approach which uses primary data as the main data. Primary data was obtained through filling out questionnaires by respondents consisting of owners, consultants and contractors involved in the Yogyakarta-Bawen Toll Road Project (section 1). Based on data analysis, it can be concluded that the owner and contractor understand all the principles of sustainable construction, while the consultant only understands social and environmental principles.
Analisis Produktivitas Tenaga Kerja pada Pekerjaan Pemasangan Keramik Menggunakan Metode Work Sampling: (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi dan Renovasi SD N 2 Kalegen Kabupaten Magelang) Rohim, M; Setyaning, Larashati B'tari; Setiawan, Agung
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.6218

Abstract

Tenaga kerja, material, lingkungan, peralatan dan manajemen merupakan beberapa faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan proyek. Pengelolaan masing-masing faktor tersebut secara optimal mampu mengurangi keterlambatan dan kesalahan yang sering terjadi selama proses penyelesaian proyek. Kecepatan penyelesaian suatu proyek sering dikaitkan dengan produktivitas tenaga kerjanya. Salah satunya pekerjaan pemasangan keramik lantai sering menjadi kendala di proyek yaitu dalam waktu pengerjaannya yang sering kali tidak sesuai dengan waktu rencana.Penelitian ini menggunakan metode Work Sampling untuk menentukan besaran produktivitas rata-rata tenaga kerja. Metode Work Sampling adalah suatu metode yang digunakan melakukan pengamatan langsung di lapangan sehingga dapat diketahui waktu produktif dan non produktif tenaga kerja yang diamati.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai rata-rata produktivitas tenaga kerja tukang pada pekerjaan pemasangan keramik lantai, dan faktor yang mempengaruhi produktivitas di lapangan, lalu hasil pengamatan di lapangan dibandingkan dengan acuan standar Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016, sehingga dapat diketahui apakah produktivitas tenaga kerja di lapangan memenuhi standar acuan tersebut. Berdasarkan hasil analisis data di lapangan dengan metode Work Sampling didapatkan nilai produktivitas tertinggi pada hari ke-4 yaitu sebesar 10,45 m2/hari, dan produktivitas terendah pada hari ke-5 yaitu 9,33 m2/hari. Perbedaan angka tersebut disebabkan oleh beberapa faktor di lapangan seperti ketersediaan material, metode pengerjaan dan perbedaan titik pemasangan keramik. Nilai rata-rata produktivitas tukang pada pemasangan keramik sebesar 9,9 m2/hari. Sedangkan rata-rata produktivitas tukang menurut Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016 dengan analisis lapangan yaitu 4 m2/hari berbanding 9,9 m2/hari, dengan selisih angka 5,9 m2/hari., yang berarti produktivitas tukang di lapangan telah memenuhi standar produktivitas acuan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016.
Perbandingan Penentuan Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan Metode Pt T-01-2002-B : (Studi Kasus: Ruas Jalan Pituruh-Megulung Kabupaten Purworejo) Apriyanti, Dika Ayu; Nusantoro, Agung; Setyaning, Larashati B'tari
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.6219

Abstract

Indonesia mempunyai peraturan dan pedoman dalam perencanaan perkerasan jalan. Oleh karena itu perlu adanya perhitungan perencanaan tebal perkerasan jalan yang efektif dan efisien agar mampu menahan dan menerima beban volume lalu lintas kendaraan dengan umur rencana yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tebal lapis perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 dan metode Pt T-01-2002-B, menganalisis RAB konstruksi pekerjaannya, mengetahui perbandingan segi biaya dan struktur tebal perkerasan lentur dari kedua metode tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian gabungan dari dua metode yaitu metode kuantitatif dan kualitatif yang digunakan secara bersama-sama sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Data yang diperoleh dijadikan bahan dasar dalam perhitungan perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 dan metode Pt T-01-2002-B. Data yang digunakan yaitu data primer berupa data survei LHR, data CBR, data panjang dan lebar ruas jalan. Untuk data sekunder berupa data curah hujan, data kelas/fungsi jalan, data harga satuan material, alat dan tenaga kerja. Hasil dari penelitian untuk tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 adalah AC-WC 4 cm, AC-BC 6 cm, lapis pondasi agregat kelas A 40 cm, dan perlu adanya perbaikan tanah dasar berupa stabilisasi dengan semen atau material timbunan pilihan dengan ketebalan bervariasi 10-17,5 cm, sedangkan untuk tebal perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B adalah AC-WC 4,5 cm, AC-BC 7 cm, lapis pondasi agregat kelas A 15 cm dan lapis pondasi agregat kelas S 15 cm. Biaya konstruksi dari hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 sebesar Rp 2.281.673.000, sedangkan dari hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B sebesar Rp 2.196.389.000. metode Pt T-01-2002-B membutuhkan biaya kontruksi lebih rendah dibandingkan dengan metode MDPJ 2017 dengan selisih sebesar Rp. 85.284.000. Yang memengaruhi perbedaan dari hasil tebal perkerasan lentur kedua metode tersebut yaitu adanya perbedaan parameter yang digunakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B lebih efisien digunakan pada ruas Jalan Pituruh-Megulung Kab. Purworejo dibandingkan dengan metode MDPJ 2017.
Analisis Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan dan AASHTO 1993 : (Studi Kasus: Ruas Jalan Kenteng – Bencorejo STA 7+000 sampai STA 8+000) Riyani, Yunifa Rochma; Nusantoro, Agung; Setyaning, Larashati B'tari
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.6260

Abstract

Jalan merupakan infrastruktur penting yang menunjang mobilisasi masyarakat. Jalan digunakan sebagai prasarana transportasi dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Penelitian ini dilakukan dilokasi Ruas Jalan Kenteng – Bencorejo, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo pada STA 7+000 – 8+000. Pada ruas jalan ini jalan mengalami penurunan kondisi seperti retak, berlubang , dan bergelombang. Kondisi tersebut menganggu mobilisasi masyarakat, sehingga perlu perencanaan perkerasan agar pelayanan masyarakat dapat terpenuhi.Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan tebal perkerasan lentur dan membandingkan anggaran biaya yang diperlukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan proses analisis menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDPJ) 2017 dan AASHTO 1993. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil tebal perkerasan lentur engan metode MDPJ 2017 untuk lapis permukaan AC-WC 4 cm dan AC-BC 6 cm, dan lapis pondasi kelas A sebesar 40 cm. Sedangkan untuk tebal perkerasan menggunakan metode AASHTO 1993 yaitu untuk lapis permukaan 5 cm, lapis pondasi atas 10 cm, dan lapis pondasi bawah 10cm. Dan untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk metode MDPJ 2017 sebesar Rp. 2.670.845.000 (Dua Enam Ratus Tujuh Puluh Delapan Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah), sedangkan untuk metode AASHTO 1993 memerlukan anggaran biaya konstruksi sebesar Rp. 1.372.006.000 (Satu Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Enam ribu Rupiah). Metode MDPJ 2017 memerlukan biaya konstruksi yang lebih tinggi dibandingkan deengan metode AASHTO 1993 yaitu dengan selisih biaya sebesar Rp. 1.298.839.000 (Satu Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Rupiah).