Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perbandingan Kecepatan Pada Bundaran Dengan Menggunakan PTV VISSIM Setiawan, Andika; Prasetyo, Harwidyo Eko; Soerjatmodjo, Irnanda Satya; Novriani, Shinta; Nusantoro, Agung; Yulia, Alya; Himawan, Prasta Genie
Konstruksia Vol 15, No 1 (2023): Jurnal Konstruksia Vol 15 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.15.1.169-178

Abstract

Perkembangan Ibukota memainkan peran krusial dalam membentuk dinamika sistem lalu lintas. Jakarta, sebagai pusat kegiatan dan ibukota negara, menanggung dampak signifikan dari pertumbuhan dan perubahan. Pertumbuhan tersebut dan perekonomian akan dipengaruhi oleh transportasi yang menitikberatkan salah satunya pada kecepatan kendaraan. Dalam analisanya diperlukan beberapa data yang akan diinput ke program PTV VISSIM untuk melihat kecepatan kendaraan yang terjadi pada masing-masing bundaran tersebut. Pada pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan data selama beberapa hari pada 2 bundaran yang ditinjau. Bundaran yang ditinjau berada didaerah Jakarta pusat dan Jakarta utara. Pengumpulan data dilakukan dengan merujuk pada kondisi jam pagi, siang dan malam. Analisa yang dilakukan menggunakan data primer yang dimasukkan ke dalam PTV VISSIM. Datanya berupa volume kendaraan dan geometrik jalan yang ada di lokasi tersebut. Geometrik yaitu berupa ukuran lebar jalan pada bundaran termasuk jalan yang masuk ke bundaran dan yang keluar bundaran. Untuk pemodelan PTV VISSIM dengan kondisi yang terjadi pada bundaran yang terdapat di daerah Jakarta Utara didapatkan nilai r2 sebesar 0,9949. Pemodelan PTV VISSIM dengan kondisi yang terjadi pada bundaran yang terdapat di daerah Jakarta Pusat didapatkan nilai r2 sebesar 0,9728. Pada bundaran yang ada di Jakarta Pusat kecepatan rata-rata yang didapat sebesar 35,73 km/jam. Pada bundaran yang terjadi di Jakarta Utara lengannya hanya 4 lengan dengan volume yang relatif rendah. Pada kecepatan kendaraan yang ada di Jakarta Utara didapat rata-rata sebesar 57,70 km/jam.
Sosialisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat Untuk Meningkatkan Kebersihan dan Kelestarian Lingkungan Widyananto, Eksi; Nusantoro, Agung; Alami, Nurmansyah
Jurnal Gerakan Mengabdi untuk Negeri Vol. 2 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/gemari.v2i3.5486

Abstract

Permasalahan tentang sampah selalu ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai salah satu sumber sampah, setiap rumah tangga perlu ikut berperan serta dalam menangani permasalahan sampah rumah tangga ini. Program pengabdian masyarakat di desa Lugosobo, kecamatan Gebang, kabupaten Purworejo bertujuan agar masyarakat paham jika selama ini sampah merupakan kumpulan berbagai material buangan yang berupa sisa proses dan kegiatan kehidupan manusia. Metode kegiatan pengabdian berupa kegiatan sosialisasi dengan ceramah dan diskusi dan informasi. Hasil kegiatan menunjukkan adaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penanganan sampah rumah tangga dengan mengolah dan mendaur ulang agar memiliki manfaat dan nilai ekonomis.
Perbandingan Penentuan Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan Metode Pt T-01-2002-B : (Studi Kasus: Ruas Jalan Pituruh-Megulung Kabupaten Purworejo) Apriyanti, Dika Ayu; Nusantoro, Agung; Setyaning, Larashati B'tari
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.6219

Abstract

Indonesia mempunyai peraturan dan pedoman dalam perencanaan perkerasan jalan. Oleh karena itu perlu adanya perhitungan perencanaan tebal perkerasan jalan yang efektif dan efisien agar mampu menahan dan menerima beban volume lalu lintas kendaraan dengan umur rencana yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tebal lapis perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 dan metode Pt T-01-2002-B, menganalisis RAB konstruksi pekerjaannya, mengetahui perbandingan segi biaya dan struktur tebal perkerasan lentur dari kedua metode tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian gabungan dari dua metode yaitu metode kuantitatif dan kualitatif yang digunakan secara bersama-sama sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Data yang diperoleh dijadikan bahan dasar dalam perhitungan perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 dan metode Pt T-01-2002-B. Data yang digunakan yaitu data primer berupa data survei LHR, data CBR, data panjang dan lebar ruas jalan. Untuk data sekunder berupa data curah hujan, data kelas/fungsi jalan, data harga satuan material, alat dan tenaga kerja. Hasil dari penelitian untuk tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 adalah AC-WC 4 cm, AC-BC 6 cm, lapis pondasi agregat kelas A 40 cm, dan perlu adanya perbaikan tanah dasar berupa stabilisasi dengan semen atau material timbunan pilihan dengan ketebalan bervariasi 10-17,5 cm, sedangkan untuk tebal perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B adalah AC-WC 4,5 cm, AC-BC 7 cm, lapis pondasi agregat kelas A 15 cm dan lapis pondasi agregat kelas S 15 cm. Biaya konstruksi dari hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode MDPJ 2017 sebesar Rp 2.281.673.000, sedangkan dari hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B sebesar Rp 2.196.389.000. metode Pt T-01-2002-B membutuhkan biaya kontruksi lebih rendah dibandingkan dengan metode MDPJ 2017 dengan selisih sebesar Rp. 85.284.000. Yang memengaruhi perbedaan dari hasil tebal perkerasan lentur kedua metode tersebut yaitu adanya perbedaan parameter yang digunakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan perkerasan lentur dengan metode Pt T-01-2002-B lebih efisien digunakan pada ruas Jalan Pituruh-Megulung Kab. Purworejo dibandingkan dengan metode MDPJ 2017.
Analisis Perbandingan Biaya Siklus Hidup Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku Jalan Bencorejo-Angkrukketip Kabupaten Purworejo Hartono, Lia Vita Ilmi Putri; Nusantoro, Agung; Riyanto, Eko
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.6220

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan memerlukan biaya awal yang besar, selain itu biaya tidak hanya diukur dari pembiayaan awal saja, tetapi juga biaya perawatan dan rehabilitasi jalan di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tebal lapis perkerasan lentur dan perkerasan kaku, perbandingan total biaya siklus hidup perkerasan lentur dan perkerasan kaku, jenis perkerasan yang lebih efisien untuk ruas Jalan Bencorejo - Angrukketip, Kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penentuan tebal perkerasan lentur dan perkerasan kaku menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data LHR dan data CBR tanah, sedangkan data sekunder meliputi harga upah, alat, dan bahan Kabupaten Purworejo, data inflasi, dan data suku bunga.Hasil dari penelitian untuk tebal perkerasan lentur adalah AC-WC 40 mm, AC-BC 60 mm, dan lapis pondasi agregat kelas A 400 mm, sedangkan untuk perkerasan kaku adalah beton (fs) 45 MPa dengan tebal 175 mm dan lapis pondasi kelas A dengan tebal 125 mm, jenis perkerasan kaku beton bersambung tanpa tulangan (BBTT) dengan dowel. Diameter dowel yang digunakan 28 mm, panjang 450 mm, jarak 300 mm, dan diameter tie bar 16 mm, panjang 700 mm, jarak 750 mm. Nilai discounted life cycle cost untuk perkerasan lentur Rp 6.417.595.391,14 sedangkan nilai discounted life cycle cost perkerasan kaku Rp 4.378.123.644,16. Dapat disimpulkan bahwa perkerasan lentur membutuhkan biaya 1,47 kali lebih besar dibandingkan perkerasan kaku. Analisis biaya menunjukkan bahwa perkerasan kaku merupakan pilihan yang lebih efisien untuk ruas jalan Bencorejo – Angkrukketip Kabupaten Purworejo.
Analisis Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan dan AASHTO 1993 : (Studi Kasus: Ruas Jalan Kenteng – Bencorejo STA 7+000 sampai STA 8+000) Riyani, Yunifa Rochma; Nusantoro, Agung; Setyaning, Larashati B'tari
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v9i1.6260

Abstract

Jalan merupakan infrastruktur penting yang menunjang mobilisasi masyarakat. Jalan digunakan sebagai prasarana transportasi dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Penelitian ini dilakukan dilokasi Ruas Jalan Kenteng – Bencorejo, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo pada STA 7+000 – 8+000. Pada ruas jalan ini jalan mengalami penurunan kondisi seperti retak, berlubang , dan bergelombang. Kondisi tersebut menganggu mobilisasi masyarakat, sehingga perlu perencanaan perkerasan agar pelayanan masyarakat dapat terpenuhi.Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan tebal perkerasan lentur dan membandingkan anggaran biaya yang diperlukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan proses analisis menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDPJ) 2017 dan AASHTO 1993. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil tebal perkerasan lentur engan metode MDPJ 2017 untuk lapis permukaan AC-WC 4 cm dan AC-BC 6 cm, dan lapis pondasi kelas A sebesar 40 cm. Sedangkan untuk tebal perkerasan menggunakan metode AASHTO 1993 yaitu untuk lapis permukaan 5 cm, lapis pondasi atas 10 cm, dan lapis pondasi bawah 10cm. Dan untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk metode MDPJ 2017 sebesar Rp. 2.670.845.000 (Dua Enam Ratus Tujuh Puluh Delapan Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah), sedangkan untuk metode AASHTO 1993 memerlukan anggaran biaya konstruksi sebesar Rp. 1.372.006.000 (Satu Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Enam ribu Rupiah). Metode MDPJ 2017 memerlukan biaya konstruksi yang lebih tinggi dibandingkan deengan metode AASHTO 1993 yaitu dengan selisih biaya sebesar Rp. 1.298.839.000 (Satu Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Rupiah).
Analisis Daerah Rawan Bencana Berbasis Arc-GIS untuk Pemetaan Daerah Rawan Bencana dalam Upaya Mitigasi Bencana di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Rudiyono, R; Alami, Nurmasyah; Nusantoro, Agung
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2025: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana merupakan salah satu penyebab dampak negatif yang besar dalam beberapa sektor baik dari segi materil atau non materil. Terdapat peta kerawanan bencana longsor Kabupaten Purworejo, tetapi belum terperinci hingga peta kerawanan kecamatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (skoring) dan Overlay yang berbasis Arc-GIS. Peta bencana kerawanan diharapkan dapat memberikan rekomendasi mitigasi bencana. Kecamatan Bener memiliki 3 kategori rawan bencana yaitu tinggi, sedang dan rendah. Setelah melakukan penelitian didapatkan hasil daerah dengan tingkat kerawanan longsor tinggi di sebesar 26.05 Km². Daerah dengan tingkat kerawanan longsor yang sedang sebesar 68.00 Km². Daerah yang memiliki tingkat kerawanan rendah sebesar 5.53 Km². Pada daerah warna merah berarti rawan bencana tinggi, perlu diperhatikan untuk mengurangi dampak bencana longsor, pada daerah ini mitigasi yang tepat berupa relokasi pemukiman dan membatasi pembangunan pemukiman. Pada daerah warna kuning berarti rawan bencana sedang, perlu dilakukan penanganan seperti menerapkan teknik konservasi tanah untuk memperkuat struktur tanah, memanfaatkan sarana dan prasarana dengan sosialisasi tentang tempat evakuasi serta jalur evakuasi, dan pemasangan alat peringatan dini. Pada daerah warna hijau, perlu upaya seperti, pemantauan berkala kondisi tanah, edukasi masyarakat mengenai risiko bencana longsor, mengelola penggunaan lahan dengan bijaksana untuk mengurangi resiko tanah longsor.
Analisis Faktor Keterlambatan Proyek Konstruksi Gedung di Kabupaten Purworejo: Analysis of Delay Factors for Building Construction Project in Purworejo Regencey Setyaning, Larashati B'tari; Nusantoro, Agung; Pratama, Sukma Adi
Jurnal Rekayasa Infrastruktur HEXAGON Vol 9 No 1 (2024): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hexagon.v9i1.1714

Abstract

Basically, construction projects cannot be free from existing obstacles that can cause delays in ongoing projects. Work that experiences problems can cause delays and result in losses and various methods are taken to avoid problems that result in delays and losses. The aim of this research is to analyze the factors that cause delays in construction work on building construction projects in Purworejo Regency and analyze the correlation or relationship between these factors. In this research, data processing uses Exploratory Factor Analysis (EFA) analysis for correlation or relationship between factors causing delays in building construction projects in Purworejo Regency. A set of questionnaires was used to obtain the required primary data. Exploratory factor analysis techniques are used to identify existing latent variables. Questionnaires were obtained from 40 people consisting of contractors, supervisory consultants and owners involved in this research. The results of the research explain that five factors influence delays in building construction projects in Purworejo Regency, namely auction process factors and non-technical events, inappropriate technical planning, accuracy factors in the amount of material sent, communication and coordination factors, equipment productivity factors.