p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Majalah Kesehatan FKUB
Pramita, Vina Listy
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Laporan Kasus : PENGGUNAAN BEDAH LISTRIK PADA KASUS KEHAMILAN DENGAN KONDILOMATA AKUMINATA DAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) Pramita, Vina Listy; Setyowatie, Lita
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 3 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.03.6

Abstract

Kondilomata akuminata (KA) adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa. Kondilomata akuminata pada kehamilan perlu mendapat perhatian karena tidak semua modalitas terapi untuk pengobatan KA dapat digunakan. Dilaporkan pasien perempuan berusia 35 tahun, ibu rumah tangga dengan umur kehamilan 28 minggu. Pasien mengeluhkan benjolan berdungkul di kelamin sejak 5 bulan yang lalu. Benjolan semakin bertambah besar dan terkadang mudah berdarah. Pasien telah terdiagnosis human immunodeficiency virus (HIV) dan rutin minum antiretroviral (ARV) sejak 6 bulan lalu. Pemeriksaan dermatovenereologis di labia mayor, minor dan perineum didapatkan papul, nodul multipel dengan permukaan verukosa, warna keabuabuan, batas tegas, konsistensi padat, bentuk dan ukuran bervariasi. Tes acetowhite menunjukan hasil positif. Permeriksaan histopatologis menunjukan adanya koilosit, sehingga diduga sebagai KA. Pasien dilakukan tutul trichloroacetic acid (TCA) 95% sebanyak dua kali, namun tidak ada perubahan pada lesi sehingga dilakukan tindakan bedah listrik. Pasca bedah listrik didapatkan respons yang baik, yaitu benjolan menghilang, lesi erosi di beberapa area. Penatalaksanaan KA pada perempuan hamil harus mempertimbangkan keamanan ibu dan janin, juga faktor lain seperti jumlah, luas, lokasi, dan kondisi imunitas pasien. Bedah listrik merupakan modalitas terapi yang aman bagi perempuan hamil.
Laporan Kasus: TOPIKAL TAKROLIMUS 0,1% OINTMENT DALAM PENGOBATAN LIKEN AMILOIDOSIS Prawitasari, Suci; Pramita, Vina Listy
Majalah Kesehatan Vol. 11 No. 1 (2024): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2024.011.01.7

Abstract

Liken amiloidosis (LA) adalah penyakit yang jarang ditemukan dan etiologinya masih belum jelas, diduga berhubungannya dengan garukan dan gesekan berulang. Manajemennya merupakan tantangan karena berbagai modalitas terapi memberikan berbagai hasil. Takrolimus topikal adalah salah satu pilihan modalitas terapeutik yang dapat digunakan untuk kasus-kasus yang tidak responsif terhadap kortikosteroid. Tujuan dari pelaporan kasus ini adalah untuk mempresentasikan suatu kasus liken amyloidosis yang mengalami perbaikan dari lesi kulit dan pengurangan rasa gatal dengan penggunaan topikal takrolimus. Seorang wanita berusia 43 tahun mengeluhkan sejumlah besar benjolan hitam dan merasa gatal di daerah tulang kering di kedua tungkai bawah sejak 3 tahun lalu. Pemeriksaan visual analoque scale (VAS) rasa gatal bernilai 8. Pada pemeriksaan fisik didapatkan multipel papul hiperpigmentasi dan hiperkeratotik yang tersebar membentuk plak ireguler, batas tegas, nampak seperti rippled pattern. Pemeriksaan histopatologis menggunakan pewarnaan Congo red diperoleh badan amiloid pada papilari dermis. Pasien diterapi menggunakan topikal takrolimus 0,1% ointment. Setelah 6 minggu perawatan, terdapat penurunan VAS sebesarĀ  5 poin dan perubahan ketebalan lesi menjadi lebih tipis. Manajemen liken amiloidosis sulit dan tidak selalu berhasil. Adanya faktor gesekan berulang diduga berperan dalam penyebab pembentukan deposit amiloid sehingga pengobatan LA juga harus diarahkan untuk mengurangi gatal dan menghentikan garukan. Kerusakan keratinosit pada LA dapat terjadi sebagai hasil awal apoptosis yang dapat menyebabkan terbentuknya deposit amyloid. Pada pasien ini penggunaan takrolimus terbukti efektif, hal ini dimungkinkan takrolimus bertindak sebagai anti apoptosis dalam patogenesis LA.