Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

How do Local Revenue, Revenue Sharing, General Allocation, and Special Allocation Funds impact Regional Spending in West Nusa Tenggara? Lulu jumkhairatul; Hadi Mahmudi; Siti Sriningsih; Leonard K. Cheng; Alexander Kalb; Ermawati, Ermawati
Journal of Social and Humanities Vol. 1 No. 2 (2023): July-December
Publisher : Tinta Emas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59535/jsh.v1i2.94

Abstract

Regional own-source revenue serves as a vital funding source for local government operations. The more revenue a region generates locally, the greater its capacity to meet regional expenditure requirements. Regional revenue and expenditure are also funded through the regional budget, which includes profit-sharing funds, general allocation funds, and special allocation funds. This study aims to analyze the impact of Regional Own-Source Revenue, Production Sharing Fund, General Allocation, and Special Allocation Fund on Regional Expenditures in West Nusa Tenggara Province during the 2017-2021 period. The research is quantitative-descriptive in nature, utilizing secondary data from the West Nusa Tenggara Province Regional Financial and Asset Management Agency (BPKAD). Data collection is conducted through documentation, and data analysis employs panel data regression with the EViews 10 analysis tool. The findings indicate that local own-source income, general allocation funds, and special allocation funds positively and significantly influence regional expenditures in West Nusa Tenggara Province. However, profit-sharing funds have a negative and significant impact on regional expenditures. The determinant test (R2) reveals an R-Squared value of 0.9888, indicating that 98.88% of the variation in regional spending in West Nusa Tenggara Province can be explained by the independent variables, while the remaining 2.22% is influenced by external factors not included in this study's model.
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perkembangan Pariwisata dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Air Terjun Benang Stokel Dusun Pemotoh Desa Aik Beriq Batukliang Lombok Tengah Hadi Mahmudi; Masrun; Handika Putra, Taufan
Journal of Economics and Business Vol 8 No 1 (2022): Ekonobis, Maret 2022
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ekonobis.v8i1.94

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi Covid-19 terhadap perkembangan pariwisata, pendapatan pedagang, penyerapan tenaga kerja di Kawasan Wisata Air Terjun Benang Stokel. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Explanatory Research. Populasi dalam penelitian ini diambil dari dua sisi, pertama dari sisi pelayanan/penyedia jasa yaitu Pengelola, Pedagang dan kedua dari sisi pengguna jasa yaitu wisatawan. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini diambil dari sebagian populasi dengan kriteria dan pertimbangan tertentu yang peneliti anggap tepat untuk dimintai informasi yaitu pengelola, pedagang kuliner dan pemandu wisata serta wisatawan di Kawasan Wisata Air Terjun Benang Stokel. Metode yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil kajian memberikan gambaran perkembangan pariwisata di Kawasan Wisata Air Terjun Benang Stokel pada masa Pandemi Covid-19, tidak ada perkembangan, cenderung menurun karena sarana dan prasarana kurang terawat. Kondisi sosial masyarakat sebelum dan sesudah Pandemi Covid-19 tidak berubah. Kondisi perekonomian masyarakat di sekitar Kawasan Wisata Air Terjun Benang Stokel sebelum Pandemi Covid-19 cukup sejahtera dan setelah Pandemi Covid-19 kesejahteraan mereka menurun. Pengelolaan Wisata Air Terjun Benang Stokel Faktor penghambat yang memperlambat perkembangannya adalah kebersihan yang kurang memadai, sumber daya yang tidak memiliki kompetensi yang memadai di bidang pariwisata dan sarana komunikasi yang tidak lancar. Adapun solusi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: Pemeliharaan sarana dan prasarana serta sarana di Kawasan Wisata Air Terjun Benang Stokel perlu diperhatikan oleh pihak-pihak terkait terutama pengelola dengan menyisihkan dana dari retribusi tiket masuk sebagai sumber dari pendanaan. Kehidupan masyarakat di sekitar Kawasan Wisata Air Terjun Benang Stokel diberikan arahan oleh pihak terkait agar lebih dinamis, terutama arahan untuk menyongsong perkembangan pariwisata di Lombok kedepannya. Masyarakat sekitar Kawasan Wisata Air Terjun Benang Stokel perlu diberikan pelatihan kegiatan ekonomi produktif oleh pihak terkait, misalnya dalam bidang agrowisata, perikanan air tawar. Masyarakat di sekitar Kawasan Wisata Air Terjun Benang Stokel perlu diberikan pelatihan pemandu wisata dan peningkatan fasilitas komunikasi.
Analysis of the Potential of Regional Taxes on Regional Original Revenue (PAD) of East Lombok Regency for 2017-2021 Hadi Mahmudi; Siti Fatimah
Experimental Student Experiences Vol. 3 No. 1 (2024): May
Publisher : LPPM Institut Studi Islam Sunan Doe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58330/ese.v1i5.221

Abstract

This study aims to analyze the potential and contribution of local taxes to East Lombok Regency's Original Revenue (PAD) in 2017-2021. The method used in this study is a quantitative method with data sources originating from the Regional Breastfeeding Revenue Agency (BAPENDA) of East Lombok Regency. The data analysis technique used is the potential matrix (Overlay Analysis). The results of research on growth and contribution with potential matrix analysis (Overlay Analysis) in East Lombok Regency for 2017 – 2021 show that Restaurant Tax, Street Lighting Tax, Non-Metal and Rock Mineral Tax (MBLB), Rural and Urban Land and Building Tax (PBBP2) , and the Land and Building Rights Acquisition Fee Tax (BPHTB) is included in the prime category, this is due to the positive growth rate and high contribution. While the Rekalme Tax, Parking Tax, Underground Water Tax, and Swallow's Nest Tax are included in the developing category due to positive growth and low contribution. Taxes that fall into the underdeveloped category are hotel taxes and entertainment taxes, this is due to negative growth and low contributions.