Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penerapan Origami Tenun Lurik Pada Ready To Wear Deluxe Bergaya Futuristik Najmadini, Arini; Fitra, Annisa; Handayani, Wuri
Style : Journal of Fashion Design Vol 3, No 2 (2024): Style: Journal of Fashion Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/style.v3i2.4219

Abstract

The creation of ready-to-wear deluxe is based on the creator's desire to develop clothing made from lurik weaving with origami techniques on ready-to-wear deluxe with futuristic styles. This is because rarely to find ready-to-wear deluxe made from lurik materials with origami techniques in futuristic styles. In connection with this, the purpose of creating this work is to give a new form of ready-to-wear deluxe futuristic style made from lurik weaving with origami techniques which is expected to be one of the references for the development of lurik weaving. The creation method uses a three-stage design process approach consisting of definition & research, creative exploration, and implementation. The result of this creation process is six looks of ready-to-wear deluxe that will be presented at Jogja Fashion Parade 2024.  
Futatsu No Bunka: Penciptaan Ready To Wear Deluxe Bergaya Kimono Kurotomesode Dengan Aplikasi Motif Wayang Rama Shinta Fatma Delaneirabudy, Giazkha; Budiono, Nadia Rachmaya Ningrum; Fitra, Annisa
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 12 No 2 (2024): KREATIVITAS DAN INOVASI SENI VISUAL DALAM KARYA DESAIN
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v12i2.3567

Abstract

This research discusses the development of new clothing by combining two different cultural icons, namely the Kurotomesode Kimono from Japan and the Rama Shinta Wayang from Indonesia. This design is based on the desire to create a fashion work that combines the essence of the two cultures, namely a ready to wear deluxe work with a kurotomesode kimono style and the application of the Wayang Rama Shinta motif, this also shows a unique combination of traditional Japanese beauty and the richness of Indonesian culture. The method used is exploration, design, and realization, with a focus on embroidery techniques on the Wayang Rama Shinta motif. The result is six fashion works that will be exhibited at the 2024 Jogja Fashion Parade.
Edukasi Tourism Branding Berbasis Kearifan Lokal di SMA N 1 Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat Swaradesy, Rufus Goang; Shafanissa, Winna; Nagara, Martien Roos; Fitra, Annisa
Indonesia Berdaya Vol 2, No 2: July 2021
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2021106

Abstract

This research aims to help the community in the Pangandaran region solve problems to developing and promoting cultural tourism based on local wisdom as well as nature tourism. This place of community service is located at SMA N 1 Pangandaran as well as Batu Kalde site in Babakan village, Pangandaran District, Pangandaran Regency, West Java. The students involved are grade X and XI students. The problem in Pangandaran tourism is the focus on natural attractions in the form of beaches, whereas many cultural sites are found in Pangandaran such as batu kalde, Goa Jepang, Lingga Kencana, and others. This is compounded by most students do not yet know the existence of such cultural sites. The purpose of this community service is to help introduce cultural tourism in Pangandaran by providing some tourism branding solutions to facilitate tourism promotion. The cultural tourism promotion solution provided is to introduce several cultural sites, provide documenting materials in the form of photos and videos and provide editing training using gadgets owned to further create branding or tourism icons as a medium of promotion of cultural tourism in Pangandaran.  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam kegiatan pengabdian keapda masyarakat supaya membantu masyarakat di wilayah Pangandaran memecahkan masalah berkaitan kepariwisataan supaya di samping mengembangkan dan mempromosikan wisata alam, dikembangkan juga wisata budaya berdasarkan kearifan lokal. Tempat kegiatan pengabdian masyarakat ini berada di SMA N 1 Pangandaran serta situs kepurbakalan Batu Kalde di desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Siswa yang dilibatkan adalah siswa kelas X dan XI. Permasalahan di pariwisata Pangandaran adalah terfokusnya pada objek wisata alam berupa pantai, padahal banyak situs budaya yang terdapat di Pangandaran seperti situs Batu kalde, Goa Jepang, Lingga Kencana, dan lain-lain. Hal ini diperparah dengan Sebagian besar siswa belum tau keberadaan situs budaya tersebut. Tujuan diadakan pengabdian masyarakat ini adalah membantu memperkenalkan wisata budaya di Pangandaran dengan memberikan beberapa solusi branding kepariwisataan untuk mempermudah dalam hal promosi wisata. Solusi promosi wisata budaya yang diberikan yaitu dengan mengenalkan beberapa wisata budaya, memberikan materi pendokumentasian baik berupa foto dan video serta memberikan pelatihan edit menggunakan gadget yang dimiliki untuk selanjutnya membuat branding atau ikon pariwisata sebagai media promosi pariwisata budaya di Pangandaran.
UNDERSTANDING THE CONCEPT OF DEWATA SÉUWA’E IN THE TAFSIR AL-MUNIR: AN ANALYTICAL STUDY OF BUGIS TAFSIR Fitra, Annisa
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 10 No 1 (2025): Volume 10 No. 1 June 2025
Publisher : The Department of the Qur'anic Studies, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at-tibyan.v10i1.8466

Abstract

This research explores the understanding of the concept of Dewata Séuwa’e in Tafsir al-Munir, which is one of the important aspects of Bugis religious belief. Using the approach of tafsir studies and cultural context, this research aims to explain the meaning and significance of the term, as well as identify how the understanding of the term Dewata Séuwa’e is reflected in Daud Ismail's interpretation of his tafsir. This research uses the theory of vernacularization popularized by Anthony H. Johns by understanding the linguistic elements and cultural praxis contained in Tafsir al-Munir, especially the verses that contain the term Dewata Séuwa’e,as well as a contextual approach to understand how the concept relates to the cultural context of Bugis society. Through an in-depth analysis of Daud Ismail's interpretation, this study seeks to gain a comprehensive understanding of how the term Dewata Séuwa’e is interpreted in Tafsir al-Munir and the religious context of Bugis society before and after the advent of Islam. The results of this study are expected to contribute to further understanding of Bugis religious heritage, especially in the scientific field of Qu r'anic interpretation.
PELATIHAN PEMBUATAN BONEKA PUPPET TEMA PROFESI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI TKN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG Fitra, Annisa; Handayani, Wuri
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 10 No 3 (2022): EKSISTENSI SENI DAN BUDAYA DALAM INTERPRETASI VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v10i3.2313

Abstract

This community service leads to the development of learning media for early childhood teachers (4 to 6 years). This service is located at TKN Cimenyan, Bandung Regency, West Java. The target of the training participants includes the teaching staff of TKN Cimenyan, learning media that will be developed through the use or manufacture of puppets from patchwork applications that have never been developed at TKN Cimenyan schools. Through this training, it is hoped that it can add insight to the teachers regarding Early Childhood learning media and to increase the creativity of early childhood. This training activity was carried out in several stages, including: the initial stage or data collection regarding the situation of the Cimenyan TKN school, the state of the school and the condition of the learning media of the students in Cimenyan TKN. Furthermore, the proposing team conducted a seminar as a form of introducing puppets and patchwork and workshops or training with the target that the Cimenyan TKN teachers were able to produce new learning media, and contribute to the multiplication and development of the use of patchwork with the aim of reducing cloth waste.Keywords: puppet dolls, patchwork, learning media, early childhood----------------------------------------------------------------------------------Pengabdian kepada masyarakat ini mengarah kepada pengembangan media pembelajaran bagi tenaga pengajar anak usia dini (4 sd 6 tahun). Pengabdian ini berlokasi di TKN Cimenyan Kabupaten Bandung Jawa Barat. Target peserta pelatihan mencakup para tenaga pengajar TKN Cimenyan, Media pembelajaran yang dikembangkan melalui penggunaan atau pembuatan boneka puppet dari aplikasi kain perca yang belum pernah di kembangkan di sekolah TKN Cimenyan. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat menambah wawasan para pengajar terkait media pembelajaran Anak Usia Dini dan untuk meningkatkan kreativitas anak usia dini. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya: tahapan awal atau pengumpulan data mengenai situasi sekolah TKN Cimenyan, keadaan sekolah dan bagaimana kondisi media pembelajaran para siswa yang berada di TKN Cimenyan. Selanjutnya tim pengusul melakukan seminar sebagai bentuk pengenalan boneka puppet dan kain perca dan workshop atau pelatihan dengan target yang diharapkan para pengajar TKN Cimenyan mampu menghasilkan media pembelajaran baru, dan berkontribusi pada pengalian dan pengembangan pemanfaatan perca kain dengan tujuan mengurangi sampah kain.Kata kunci: boneka puppet, kain perca, media pembelajaran, anak usia dini
Semiotika Busana: Model Konstruksi Tanda dalam Penciptaan Busana Suharno, Suharno; Fitra, Annisa; Ganefiani, Shafanissa
PANGGUNG Vol 31 No 4 (2021): Implementasi Revitalisasi Identitas Seni Tradisi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v31i4.1931

Abstract

Sebagai karya seni, busana memiliki aspek isi dan bentuk. Isi adalah nilai-nilai tertentu yang diruangkan dalam bentuk, dan dengan demikian bentuk adalah perwujudan dari isi. Proses penuangan isi ke dalam bentuk adalah proses penandaan, sehingga bentuk pada dasarnya adalah sekumpulan tanda yang membentuk makna. Semiotika adalah salah satau sarana unutk membedah tanda dan makna tersebut (semiotika postfactum), namun dalam proses pengkaryaan semiotika menjadi sarana penciptaan tanda (semiotika prefactum). Dalam konteks yang kedua inilah penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan model pengonstruksian tanda dalam penciptaan busana. Selain untuk memperkaya aplikasi teori semiotika alam proses penciptaan karya seni, hasil riset ini juga diharapkan menjadi salah satu rujukan mahasiswa fesyen dalam proses penciptaan karyanya. Penggalian model ini melalui riset penciptaan karya busana yang melibatkan mahasiswa sebagai eksekutornya dengan metode ekplorasi, perancangan, dan perwujudan. Teori semiotika yang digunakan adalah semiotika Saussurean, Peircean, dan Barthesian. Hasil dari riset ini sebuah modul pengonstruksian tanda dalam busana melalui semiotika.Kata kunci: semiotics, prefactum, postfactum
BUDAYA CINA DALAM RAGAM HIASAN DI PELAMINAN KHAS MINANGKABAU fitra, annisa
PANGGUNG Vol 32 No 4 (2022): Keragaman Budaya, Kajian Seni, dan Media
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v32i4.2059

Abstract

Pelaminan merupakan salah satu bentuk perangkat upacara adat yang digunakan dalam upacara perkawinan. Bagi masyarakat Minangkabau, ragam hias tercipta sebagai ungkapan rasa yang berhubungan dengan alam sekitar. Dalam penciptaannya, ragam hias Minangkabau juga tidak terlepas dari pengaruh budaya luar yang bersentuhan dengan budaya Indonesia. Salah satu budaya yang bersentuhan dengan Indonesia adalah budaya Cina melalui media perniagaan dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi budaya Cina yang memengaruhi aspek visual pelaminan budaya Minangkabau. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan sebagai parameternya digunakan kajian teori estettik dan kajian transformasi budaya. Proses analisis dilakukan dengan dua tahapan yaitu dengan pengelompokkan dan analisis visual. Temuan dari penelitian ini menjelaskan bahwa sejauh penelitian ini dilakukan, budaya Cina memiliki pengaruh besar terhadap aspek visual ragam hias pelaminan Minangkabau.Kata Kunci: Budaya Cina, Pelaminan, Minangkabau, Pengaruh
RTW-DELUXE INSPIRASI KUTUKAN KEONG EMAS DENGAN TEKNIK DIGITAL PRINTING DAN MANIPULATING FABRIC Novianggraeni1, Melani; Handayani, Wuri; Fitra, Annisa
Style : Journal of Fashion Design Vol 4, No 2 (2025): Style : Journal Of Fashion Desain
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/style.v4i2.5786

Abstract

Penciptaan ini didasarkan pada kecenderungan brand fashion di Indonesia yang mengangkat kolaborasi dengan Disney Princess (tokoh dongeng barat) sebagai koleksi series pada produk fashion maupun no-fashion. Indonesia sendiri mempunyai banyak tokoh putri dongeng yang unik di setiap ceritanya, namun sayangnya pengemasan tokoh nya itu sendiri kurang menarik dari segi animasi visual maupun marketing dibanding dengan tokoh Disney princess yang dikemas dengan teknologi yang canggih. Hal ini menyebabkan kurangnya minat fashion brand lokal untuk mengangkat tokoh putri dongeng Indonesia untuk dijadikan inspirasi produk fashion. Salah satu tokoh putri dongeng yang terkenal di Jawa Timur adalah Putri Candrakirana yang dikutuk menjadi keong emas, membuat pengkarya tertarik untuk membuat inovasi baru pada busana Putri Candrakirana dengan menambahkan unsur fantasi yang diaplikasikan pada motif kain printing. Motif tersebut lalu akan dikembangkan menjadi busana ready to wear deluxe dengan tambahan teknik slashing tucking. Tujuannya adalah untuk melestarikan dan menambah ketertarikan pada tokoh dongeng di Indonesia melalui produk fashion. Metode Penciptaan yang digunakan yaitu menurut Gustiyan Rachmadi, 2018 ( dalam Hendriyana, 2018) terbagi menjadi empat tahapan yaitu pra-perancangan, perancangan, perwujudan dan penyajian. karya yang akan dibuat berjumlah 5 karya desain fashion.