Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Komposisi Vegetasi Lantai Di Kawasan Hutan Produksi Terbatas Fatunisuan Kabupaten Timor Tengah Utara Teti, Orince Luruk; Seran, Yoseph Nahak; Makin, Florian Mayesti Prima Remba
Jurnal Pro-Life Vol. 11 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/jpvol6Iss2pp102

Abstract

The purpose of this study was to analyze the composition of floor vegetation in the Fatunisuan Limited Production Forest Area (HPT), North Central Timor Regency. The study was conducted in July – September 2022. The method used is the plot method of 20 plots with sizes of 5 m x 5 m (bush), 2 m x 2 m (herbs), and 1 m x 1 m (shrubs). The results showed that the composition of the vegetation obtained was 22 species consisting of 7 species of shrubs, 9 species of herbs, and 6 species of shrubs. The Important Value Index (INP) was dominated by the shrub level of Chromolaena odorata L. (53.39%.), the herb Hedysarm triquetrum (50.52%), and shrub Mimosa pudica L. (61.72%). Environmental factors also play a role in the presence of floor vegetation such as soil pH with an average of 6.45, soil moisture with an average of 34.97%, air humidity with an average of 61.66%, and air temperature of 41.01ºC. The benefits of this study are to increase the knowledge of researchers about the composition, diversity and potential of floor plants, and obtain information about the diversity of plant species in the floor vegetation group.
Karakterisasi Stomata dan Trikomata Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Makin, Florian Mayesti Prima Remba; Welsiliana, Welsiliana; Wiguna, Gede Arya
Journal Science of Biodiversity Vol. 3 No. 1: April 2022
Publisher : Program Studi Biologi, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsb/vol3i1pp61-67

Abstract

Stomata dan trikomata merupakan modifikasi jaringan epidermis. Melalui stomata terjadi pertukaran gas oksigen, karbon dioksida, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya. Trikoma biasanya muncul pada hampir seluruh permukaan luar organ tumbuhan baik organ vegetatif maupun organ reproduksi. Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) adalah salah satu tumbuhan liar namun secara tradisional, daun kirinyuh telah digunakan sebagai obat dalam penyembuhan luka, mengobati radang tenggorokan, obat malaria, sakit kepala, antidiare, dan astringent, antiplasmodial, antihipertensi dan anti inflamasi. Kelenjar trikomata dapat menghasilkan metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai herbisida alami. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi morfologi stomata dan trikomata daun kirinyuh. Metode yang digunakan adalah metode pengolesan aseton. Diperoleh panjang stomata 26,75 µm, lebar stomata 8,95 µm, bentuk stomata oval, sel penutup stomata berbentuk ginjal, dan tipe stomata anomositik. Rata-rata sebanyak 28 stomata ditemukan pada setiap area pengamatan dengan kerapatan stomata 232/mm2. Panjang trikomata daun kirinyuh 205,21 µm dan lebar 29,14 µm. Bentuk trikomata daun kirinyuh adalah multiseluler dan tipe trikomanya adalah non glandular. Ukuran panjang stomata termasuk kategori panjang, sedangkan lebar stomata termasuk kategori kurang lebar. Jumlah stomata daun kirinyuh yang ditemukan masih kategori sedikit dengan kerapatan tergolong rendah. Stomata daun kirinyuh hanya ditemukan pada sisi abaksial daun dan tidak ditemukan pada sisi adaksial, sedangkan trikomata ditemukan ditemukan pada kedua sisi permukaan daun kirinyuh.
Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Bunga Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Makin, Florian Mayesti Prima Remba
BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 7 No 1 (2025): BIOMA : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bioma.v7i1.4522

Abstract

Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) merupakan anggota suku Asteraceae atau Compositae. Tumbuhan ini termasuk invasive dan sering dianggap sebagai gulma karena pertumbuhannya yang agresif. Telah ada banyak penelitian tentang daun kirinyuh namun sangat minin kajian tentang bunganya. Secara tradisonal bunga kirinyuh sudah dimanfaatkan sebagai obat luka. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi senyawa metabolit sekunder bunga kirinyuh. Dengan demikian potensi yang ada pada bunga kirinyuh dapat dikembangkan bukan hanya daunnya. Metode yang digunakan adalah meserasi menggunakan pelarut etanol. Hasil penelitian diperoleh delapan senyawa. Tiga senyawa paling tinggi yaitu Asam 2-karboksilat-4-hidroksi-2-metil-pirolidin dengan presentase 32,43%; 3,5-dihidroksi-2-metil-5,6-dihidropiran-4-on sebesar 23,36%; dan Cis-oktadec-9-enal dengan presentase 21,03%. Identifikasi metabolit sekunder bunga kirinyuh didominasi adalah golongan terpena.