Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Dekomposisi Hemiselulosa Sekam Padi Oryza sativa L Oleh Jamur Pelapuk Kayu Welsiliana, Welsiliana
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 2 (2020): BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbe.v5i2.571

Abstract

The objective of this study was to investigate the growth and decomposition ability of wood rot fungi in reducing of hemicellulose. The study used seven fungal isolates of wood rot fungi which were inoculated into organic substrate and incubated for 30 days. The growth of fungi on the organic substrate was observed and the decrease level of hemicellulose by using the Van Soest method was analyzed. The results showed that the fastest growth of fungal isolates was seen in JM isolates that filled all organic substrates and then MKS, KSH, B, KSB, E and C isolates. The most effective hemicellulose decomposition was obtained from MKS isolates which was 79.69%.
Kajian Paparan Medan Listrik pada Pertumbuhan Tanaman Pare (Momordica charantia L.) Ko'u, Setiwani; Wiguna, Gede Arya; Welsiliana, Welsiliana
Journal Science of Biodiversity Vol. 3 No. 1: April 2022
Publisher : Program Studi Biologi, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsb/vol3i1pp53-60

Abstract

Pare (Momordica charantia L.) dalam bahasa daerah Timor disebut paria adalah tumbuhan herba merambat termasuk dalam famili Cucurbitaceae yang banyak dimanfaatkan sebagai sayuran. Selain sebagai sayuran pare banyak dimanfaatkan sebagai obat seperti antidiabetes, antipiretik dan antiinflamasi. Budidaya tanaman pare memiliki prospek yang baik, oleh karenanya perlu dilakukan kajian peningkatkan produktivitas tanaman pare, diantaranya yaitu menggunakan paparan medan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan medan litrik terhadap pertumbuhan tanaman pare. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktorial dengan tiga kali ulangan dengan variabel bebas paparan medan listrik dan waktu paparan. Variabel terikatnya adalah laju pertumbuhan tanaman serta laju pertumbuhan jumlah daun. Perlakuan penelitian terdiri dari 6 perlakuan dengan satu kontrol dan paparan medan listrik yang masing-masing adalah 1,28 kV/m, 1,55 kV/m, 1,80 kV/m, 2,12 kV/m, dan 2,45 kV/m. Waktu paparan yang diberikan yaitu 15 menit dan 30 menit. Hasil data yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis menggunakan Statistical Package for the Social Sciences. Apabila hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh nyata dari perlakuan, maka dilakukan uji lanjut Duncan Mean Range Test (DMRT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa paparan medan listrik pada pare berpengaruh terdahap pertumbuhan tanaman baik pertumbuhan tinggi dan juga jumlah daun. Pertumbuhan optimum tanaman pare yaitu pada perlakuan paparan medan listrik 1,28 kV/m selama 30 menit, dengan hasil laju pertumbuhan 14,2 ± 0,5 cm/minggu dan laju jumlah daun 13,8 ± 0,5 helai/minggu.
Karakterisasi Stomata dan Trikomata Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Makin, Florian Mayesti Prima Remba; Welsiliana, Welsiliana; Wiguna, Gede Arya
Journal Science of Biodiversity Vol. 3 No. 1: April 2022
Publisher : Program Studi Biologi, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsb/vol3i1pp61-67

Abstract

Stomata dan trikomata merupakan modifikasi jaringan epidermis. Melalui stomata terjadi pertukaran gas oksigen, karbon dioksida, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya. Trikoma biasanya muncul pada hampir seluruh permukaan luar organ tumbuhan baik organ vegetatif maupun organ reproduksi. Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) adalah salah satu tumbuhan liar namun secara tradisional, daun kirinyuh telah digunakan sebagai obat dalam penyembuhan luka, mengobati radang tenggorokan, obat malaria, sakit kepala, antidiare, dan astringent, antiplasmodial, antihipertensi dan anti inflamasi. Kelenjar trikomata dapat menghasilkan metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai herbisida alami. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi morfologi stomata dan trikomata daun kirinyuh. Metode yang digunakan adalah metode pengolesan aseton. Diperoleh panjang stomata 26,75 µm, lebar stomata 8,95 µm, bentuk stomata oval, sel penutup stomata berbentuk ginjal, dan tipe stomata anomositik. Rata-rata sebanyak 28 stomata ditemukan pada setiap area pengamatan dengan kerapatan stomata 232/mm2. Panjang trikomata daun kirinyuh 205,21 µm dan lebar 29,14 µm. Bentuk trikomata daun kirinyuh adalah multiseluler dan tipe trikomanya adalah non glandular. Ukuran panjang stomata termasuk kategori panjang, sedangkan lebar stomata termasuk kategori kurang lebar. Jumlah stomata daun kirinyuh yang ditemukan masih kategori sedikit dengan kerapatan tergolong rendah. Stomata daun kirinyuh hanya ditemukan pada sisi abaksial daun dan tidak ditemukan pada sisi adaksial, sedangkan trikomata ditemukan ditemukan pada kedua sisi permukaan daun kirinyuh.
Pengaruh Hormon 2.4-D (2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid) Terhadap Kultur Kalus Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L) Welsiliana, Welsiliana; Mata, Meri Helsiana
Journal Science of Biodiversity Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Program Studi Biologi, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsb/vol5i1pp39-44

Abstract

Budidaya tanaman melalui teknik kultur jaringan selalu mengalami perkembangan dalam menghasilkan bibit unggul. Keberhasilan kultur jaringan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang meliputi media dan penggunaan zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh zat pengatur tumbuh (hormon) dalam menginisiasi kalus pada tanaman tembakau. Metode penelitian diawali dengan pembuatan larutan stok dan pembuatan media Murashige dan Skoog (MS) serta dilanjutkan dengan kultur eksplan daun tembakau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian hormon 2.4-D (2 ppm) pada eksplan daun tembakau dapat merangsang terbentuknya kalus hingga menghasilkan diameter 0.6 cm di minggu ke-4.
Kompatibilitas pada Persilangan Self Anggrek Dendrobium aphyllum Welsiliana, Welsiliana; Dewi, Ni Putu Yuni Astriani; Makin, Florian M. P. R.; Wiguna, Gede Arya; Jefriyanto, Wilson
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 2 (2023): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i2.9376

Abstract

Indonesia has a very rich biodiversity, one of which is the genetic diversity of orchid species. Preservation and propagation of orchids are always carried out because they have many benefits and the availability of orchid germplasm is always there. Therefore, this research aims to test the compatibility of the Dendrobium aphyllum orchid through self-crossing. The crossing method used is self-crossing, namely crossing flowers in the same flower arrangement. The cross begins by taking 100 flowers, then each flower takes its pollinia and inserts it into the stigma hole of the other flower. After the crossing is carried out, observations are continued once a week and if fruit is successful then observations are carried out once a month. The results of the research showed that the percentage of flowers that fell off was 81% so the number of fruits that were formed until they were physiologically ripe was 8. In accordance with the research data obtained, the success of the cross shows that the level of self-cross compatibility is relatively low namely 8%, and it can be concluded that the nature of the cross is incompatible (crosses below 30%).
Pengaruh Hormon 2.4-D (2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid) Terhadap Kultur Kalus Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L) Welsiliana, Welsiliana; Mata, Meri Helsiana
Journal Science of Biodiversity Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Program Studi Biologi, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsb/vol5i1pp39-44

Abstract

Budidaya tanaman melalui teknik kultur jaringan selalu mengalami perkembangan dalam menghasilkan bibit unggul. Keberhasilan kultur jaringan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang meliputi media dan penggunaan zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh zat pengatur tumbuh (hormon) dalam menginisiasi kalus pada tanaman tembakau. Metode penelitian diawali dengan pembuatan larutan stok dan pembuatan media Murashige dan Skoog (MS) serta dilanjutkan dengan kultur eksplan daun tembakau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian hormon 2.4-D (2 ppm) pada eksplan daun tembakau dapat merangsang terbentuknya kalus hingga menghasilkan diameter 0.6 cm di minggu ke-4.
Pendataan dan Pemasangan Papan Nama Tumbuhan di Kawasan Taman Wisata Bu’at Kota Soe Timor Tengah Selatan Hanas, Dicky Frengky; Tnunay, Ite Morina Yostianti; Mata, Meri Helsiana; Kefi, Andreas; Wiguna, I Gede Arya; Welsiliana, Welsiliana; Makin, Florian Mayesti P R
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v2i2.325

Abstract

Bu’at merupakan objek wisata bernuansa alam yang berada di pusat Kota Soe Kabupaten TTS. Sebagai bagian dari kawasan konservasi, keanekaragaman jenis tumbuhan yang ada di Bu’at dijaga kelestariannya untuk tetap mendukung suasana keindahan alam. Kegiatan ini bertujuan untuk mendata dan memasang papan nama tumbuhan yang ada di Taman Wisata Buat. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu eksplorasi, identifikasi dan dokumentasi. Hasil eksplorasi dan identifikasi telah diketahui sekitar 27 jenis tumbuhan disekitar area jalajah taman wisata Bu’at yang termasuk dalam 16 kelompok famili tumbuhan dengan didominasi oleh tumbuhan dari famili Fabaceae. Kegiatan pemasangan papan nama tumbuhan diharapkan dapat menjadi sarana edukasi tentang kekanekaragaman hayati tumbuhan bagi mayarakat pengunjung Taman Wisata Buat.
Pelatihan Pengembangan Mikroskop Digital sebagai Media Pembelajaran di SMAN 3 Kefamenanu Wiguna, Gede Arya; Kamaluddin, Kamaluddin; Prima R Makin, Florian Mayesti; Welsiliana, Welsiliana; Hanas, Dicky Frengky; Paramita, Dira Asri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i4.1980

Abstract

A microscope is a very important tool in learning biology. The preparation media cannot be used optimally if it is not supported by a microscope. Technological developments have succeeded in changing ordinary light microscopes into digital ones. Adding a camera to a microscope and installing software on a computer becomes an effective and efficient biology learning medium. This activity aims to provide training to teachers and students regarding the development of digital microscopes as learning media at SMAN 3 Kefamenanu. The methods used in this service activity include lectures, direct observation practice and group discussions. The results obtained from this activity are that teachers and students gain knowledge about digital microscopes and preparations, are able to operate digital microscopes and make fresh preparations independently. The evaluation results showed that 85% of participants were very satisfied with the service activities that had been carried out. Training on developing digital microscopes as a learning medium at SMAN 3 Kefamenanu can have a positive influence. Teachers and students are greatly helped in practicum-based biology learning activities. Practical activities can take place effectively and efficiently. Apart from that, teachers and students also gain knowledge and experience regarding digital microscopes, operating digital microscopes, calibration, and making fresh preparations.  
Kompatibilitas pada Persilangan Self Anggrek Dendrobium aphyllum Welsiliana, Welsiliana; Dewi, Ni Putu Yuni Astriani; Makin, Florian M. P. R.; Wiguna, Gede Arya; Jefriyanto, Wilson
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 11 No. 2 (2023): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i2.9376

Abstract

Indonesia has a very rich biodiversity, one of which is the genetic diversity of orchid species. Preservation and propagation of orchids are always carried out because they have many benefits and the availability of orchid germplasm is always there. Therefore, this research aims to test the compatibility of the Dendrobium aphyllum orchid through self-crossing. The crossing method used is self-crossing, namely crossing flowers in the same flower arrangement. The cross begins by taking 100 flowers, then each flower takes its pollinia and inserts it into the stigma hole of the other flower. After the crossing is carried out, observations are continued once a week and if fruit is successful then observations are carried out once a month. The results of the research showed that the percentage of flowers that fell off was 81% so the number of fruits that were formed until they were physiologically ripe was 8. In accordance with the research data obtained, the success of the cross shows that the level of self-cross compatibility is relatively low namely 8%, and it can be concluded that the nature of the cross is incompatible (crosses below 30%).