Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Ida Umami - PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN KESEMPURNAAN INSANIAH MELALUI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI ISLAMI Ida Umami
Nizham Jurnal Studi Keislaman Vol 3 No 2 (2015): Pendidikan Dalam Dunia Sufi
Publisher : Postgraduate State Islamic Institute (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.342 KB)

Abstract

Character education is aimed at achieving the five goals. Firstly, it is to develop affective potency of the students in their context as human and citizen inheriting their nation character values. Secondly, it is to develop the noble habit and behavior which are in line with the universal values and the nation religious tradition. Thirdly, it is to strengthen the students’ leadership and their sense of responsibility as to the next generation of the nation. Fourthly, it is to develop the students’ competency so that they could be autonomous, creative, and possess nationality insight. Finally, it is to develop the school as a good learning environment so that it could support the growth of honesty, creativity, and friendship with the pride of nationality and dignity. Character education has three main functions. First, it functions to shape and develop the students’ potency so that they can have a good mind, be kind, and behave in line with the philosophical values of Pancasila. Second, it functions as refinement and strengthening the role of family, educational institution, society, and government to participate and be responsible in developing the citizens’ potency within the context of Islam.
PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS V SD MUHAMMADIYAH SANG PENCERAH METRO Octaviana, Clara; Ida Umami; Masykurillah
Integrative Perspectives of Social and Science Journal Vol. 2 No. 2 April (2025): Integrative Perspectives of Social and Science Journal
Publisher : PT Wahana Global Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku sosial peserta didik kelas V di SD Muhammadiyah Sang Pencerah Metro. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan angket yang melibatkan 50 peserta didik. Instrumen penelitian terdiri dari delapan indikator, yaitu kerja sama, menghormati atau menghargai, menyapa, jujur, permusuhan, persaingan, perkelahian, dan pertentangan. Hasil menunjukkan bahwa indikator menghormati dan menghargai memiliki persentase tertinggi 15% dibandingkan indikator lainnya. Data wawancara dengan wali kelas mengungkapkan bahwa keberhasilan ini dipengaruhi oleh pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam yang terintegrasi dalam kegiatan sehari-hari sekolah, seperti salat berjamaah, doa bersama, dan program sosial. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik dan personal dari pendidik dalam membangun perilaku sosial positif peserta didik
HIDDEN CURICULLUM DALAM PENGEMBANGAN SOFT SKILL SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL A’MAL KOTA METRO Sukma Inaya; Ida Umami; Abdul Mujib
Integrative Perspectives of Social and Science Journal Vol. 2 No. 03 Juni (2025): Integrative Perspectives of Social and Science Journal
Publisher : PT Wahana Global Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas penerapan kurikulum tersembunyi di Pondok Pesantren Darul A'mal. Pondok Pesantren Darul A'mal di Kota Metro adalah sebuah yayasan pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian santri. Selain pendidikan agama formal, pesantren juga memberikan pengajaran tentang nilai-nilai moral dan etika, yang sering disebut sebagai kurikulum tersembunyi. Kurikulum tersembunyi mencakup nilai, norma, dan keterampilan yang tidak diajarkan secara eksplisit, namun tumbuh dan berkembang melalui interaksi sosial dan pengalaman sehari-hari di lingkungan pesantren. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran kurikulum tersembunyi di Pondok Pesantren Darul A'mal dalam mengembangkan soft skill santri. Soft skill adalah keterampilan non-teknis yang mencakup aspek interpersonal, kepemimpinan, kreativitas, keterampilan komunikasi, dan sebagainya. Pentingnya soft skill dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja membuat penelitian ini relevan untuk memahami bagaimana pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dapat berkontribusi dalam membentuk soft skill santri. Soft skill memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang, dan pengajaran melalui Kurikulum Tersembunyi di pesantren dapat menjadi elemen kunci dalam mengembangkan aspek ini. Penelitian sebelumnya sering kali fokus pada aspek formal pendidikan di pesantren, sementara studi mengenai Kurikulum Tersembunyi dan pengembangan soft skill masih terbatas.
Peran Hidden Curriculum dalam Pembentukan Karakter Religus Santri : Studi Kasus di Pondok Pesantren Darul A’mal Kota Metro Sukma Inayah; Ida Umami; Abdul Mujib
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 6: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i6.11906

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan pembentukan karakter religius santri berbasis hidden curriculum di Pondok Pesantren Darul A’mal Kota Metro pada kelas Sabrowi, peran kyai, ustadzah, dan pengasuh dalam pembinaan, serta faktor pendukung dan penghambat proses tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, subjek penelitian meliputi kyai, ustadzah dan pengasuh. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, dengan keabsahan data dijamin melalui triangulasi sumber dan teknik. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pembentukan karakter religius santri berjalan efektif melalui hidden curriculum yang terimplementasi dalam kegiatan seperti shalat berjamaah, dzikir, tadarus Al-Qur’an, kerja bakti, dan akhlak sosial, terutama sopan santun terhadap guru. Proses ini diperkuat oleh keteladanan kyai, pembinaan, dan pengawasan, membentuk perilaku santri tanpa instruksi formal. Faktor pendukung meliputi lingkungan pesantren yang religius, budaya pesantren yang kuat, dan kerjasama antar elemen. Hambatan yang dihadapi antara lain perbedaan latar belakang santri dan keterbatasan waktu pembinaan individual. Penelitian juga menemukan kurangnya pengelolaan dan kepengurusan yang jelas dalam perencanaan dan pelaksanaan tugas, sehingga pembentukan karakter religius belum maksimal meski hidden curriculum berperan strategis secara holistik dan berkesinambungan.