Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengujian X-Ray Fluorescence Terhadap Kandungan Mineral Logam Pada Endapan Sedimen di Sungai Amamapare Kabupaten Mimika, Papua Tengah Putri, Nilam Sry; Rahim, Abd; Patiung, Obed; Afasedanja, Mapuay Menasye Theo
Jurnal Teknik AMATA Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/jtam.v4i1.104

Abstract

Pertambangan merupakan suatu kegiatan produksi yang tidak lepas dari limbah yang dihasilkan dari pertambangan contoh limbah yang dihasilkan antara lain yaitu limbah logam yang mana jika melebihi nilai ambang batas diatas rata-rata akan berdampak buruk pada lingkungan yang ada di sekitar.Pencemaran laut didefenisikan sebagai dampak negative (pengaruh yang membahayakan), bagi kehidupan biota, sumber daya, kenyaman ekosistem laut, baik disebabkan secara langsungmaupun tidak langsung oleh pembuangan bahan-bahan atau limbah ke laut yang berasal dari kegiatan manusia.Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan mineral logam pada endapan sedimen di sungai Amamapare Timika. Metode Penelitian yang dilakukan adalah observasi langsung ke lapangan dengan melakukan sampling di sebanyak 3 stasiun. Ketiga sampel tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode X-Ray Fluorescence di Laboratorium Universitas Hasanuddin Makassar. Berdasarkan hasil analisis X-Ray Floureseces (XRF) pada 3 sampel diarea sedimen muara sungai amamapare, terdapat 10 unsur mineral logam berupa unsur Silikon dioksida (SiO2), Aluminium oksida (Al2O3), Titanium dioksida (TiO2), Magnesium oksida (MgO), Besi (III) oksida (Fe2O3), Kalsium oksida (CaO), Natrium oksida (Na2O), Kalium oksida (K2O), Mangan (II) oksida (MnO), Fosfor fentoksida (P2O5)
DISTRIBUSI BESAR BUTIR SEDIMEN TERSUSPENSI PADA DAERAH WEST LEVEE PT. FREEPORT INDONESIA Patiung, Obed
DINAMIS Vol 18 No 1. Juli (2021): Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jd.v18i1.852

Abstract

Beberapa muara sungai besar, seringkali kita jumpai sebuah area sedimentasi berupa daratan dengan luas wilayah kecil atau besar yang ditumbuhi aneka vegetasi. Area tersebut merupakan delta yang terbentuk dari endapan material akibat laju aliran air yang melambat. Proses sedimentasi ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kecepatan harus di sungai, kondisi dasar sungai, turbulensi, dan lainnya termasuk diameter sedimen itu sendiri.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui distribusi besaran butir sedimen tersuspensi sebagai akibat dari aktivitas pengerukan tailing penambangan di daerah West Levee PT. Freeport Indonesia. Metode penelitian yaitu menganalisa butiran sedimen dengan menggunakan sieve analisis. Adapun alat dan bahan yang digunakan selama penelitian di lapangan yaitu kompas dan palu Geologi, GPS (Global positioning system), Buku lapangan, Alat tulis menulis, kantong sampel, kamera digital, Roll meter, Clip board, busur dan mistar . Alat dan bahan yang akan digunakan selama analisis laboratorium, meliputi ayakan manual yang terdiri atas 2 mm,1 mm,0,5 mm,0,063 mm, < 0,063 mm dengan ukuran mesh yang berbeda-beda untuk nilai ukuran besar butir. Setiap fraksi sedimen tertinggal pada setiap ayakan ditimbang dan diklasifikasikan menurut ukuran butirannya, analisis sampel sedimen dengan metode wentworth Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Jenis besar butir sedimen dominan yang didapatkan pada semua stasiun adalah jenis pasir sangat halus, pasir halus dan pasir sedang dengan kirasan diameter dengan rata-rata besar butir median yaitu pasir sangat halus 0.145 ­­– 0.955 mm.Tingginya nilai konsentrasi sedimen tersuspensi (TSS) pada stasiun X yaitu 5.233 mg/L sebagai akibat dari adanya transportasi sedimen dari hasil pengolahan produksi PT.Freeport Indonesia. ABSTRACT Several large river estuaries, we often encounter a sedimentation area in the form of land with a small or large area overgrown with various vegetation. The area is a delta formed from material deposits due to the slowing water flow rate. The sedimentation process is determined by several factors, including the velocity in the river, the condition of the riverbed, turbulence, and others including the diameter of the sediment itself. Levee PT. Freeport Indonesia. The research method is analyzing sediment grains using sieve analysis. The tools and materials used during the research in the field were compasses and geological hammers, GPS (Global positioning system), field books, writing instruments, sample bags, digital cameras, roll meters, clip boards, bows and rulers. Tools and materials to be used during laboratory analysis include manual sieves consisting of 2 mm, 1 mm, 0.5 mm, 0.063 mm, < 0.063 mm with different mesh sizes for grain size values. Each sediment fraction left on each sieve is weighed and classified according to grain size, sediment sample analysis using the wentworth method. From the research that has been carried out, it can be concluded that the dominant sediment grain types obtained at all stations are very fine sand, fine sand and medium sand. with an approximate diameter with an average grain size of very fine sand 0.145 – 0.955 mm. The high value of suspended sediment concentration (TSS) at station X is 5,233 mg/L as a result of sediment transport from the processing of PT. Freeport's production Indonesia.
ANALISIS EFEK TRANSPORTASI DRILL CORE TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH FREKUENSI JOINT TERUKUR DI RIG DAN CORE SHED TIMIKA Patiung, Obed; Girsang, Hendro Jonastra
Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA Vol. 1 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/sostek.v1i1.193

Abstract

Rock Quality Designation (RQD) merupakan sistem klasifikasi massa batuan tertua dan masih digunakan hingga saat ini. Distribusi dan klasifikasi kualitas batuan akan sangat membantu dalam memberikan informasi kondisi batuan setempat. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi tentang pemetaan klasifikasi batuan berdasarkan data RQD untuk proses pengambilan keputusan desain perencanaan tambang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh/efek transportasi drill coredari Rig ke core shed dengan menggunakan metode Analisa RQD dari sampel drill core Adapun hasil dari penelitian ini yaitu perubahan joint terukur yang terjadi di core shed lebih besar dari pada hasil dari drill hole hal ini disebabkan oleh pengaruh transportasi dan kondisi jalan sepanjang dari Rig ke coreshed yang mana menyebabkan bidang lemah telah terbuka/patah selama proses transportasi berlangsung, sehingga dengan adanya perubahan jumlah joint ini tentunya berdampak pada nilai RQD di core shed.
Pengukuran Nilai Rata-Rata RQD Dan Pola Penyebarannya Pada Level 1950-2950 Areal Tambang Bawah Tanah (DMLZ) PT.Freeport Indonesia Afasedanya, Mapuay; Patiung, Obed
Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA Vol. 2 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/sostek.v2i2.152

Abstract

ABSTRAK Karakteristik batuan yang beragam sangat mempengaruhi dalam perencanaan desain sebuah lokasi penambangan juga dipengaruhi oleh faktor geologi lainnya. Perhitungan dan pengklasifikasian massa batuan sangat penting dilakukan untuk rancangan terowongan pada tambang bawah tanah. pada bidang Geologi Teknik untuk mengklasifikasikan sebuah masa batuan,salah satu metode yang sering digunakan adalah Rock Quality Designation (RQD) yang bertujuan untuk mengetahui kualitas dari sebuah sampel core berdasarkan data hole yang ada. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui nilai rata-rata RQD berdasarkan data Hole dan Pola Penyebarannya pada level 1950-2950 tambang bawah tanah DMLZ PT. Freeport Indonesia. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan data dilapangan dan analisis melaui data hole yang tersedia. Dari hasil penelitian terdapat 54 hole dengan luasan area ± 700m 2 x 1.05 m2 kualitas RQD rendah (0-25%) kontur berwana biru, RQD sedang (25-75%) kontur berwarna hijau dan kualitas RQD yang baik (75-100 %) ditunjukan dengan kontur berwarna kuning,yang mana daerah itu didominasi oleh jenis batuan diorite exoskarn dan sedimen. Kata Kunci : Hole, RQD,Diorite, Sedimen
Analisis Rock Quality Designation (RQD) Pada Hole DZ30-NH1F-08 DAN DZ30-NH1F-10 Area Tambang Bawah Tanah (DMLZ) PT. Freeport Indonesia Patiung, Obed; Tofan
Jurnal Teknik AMATA Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/jtam.v5i1.221

Abstract

Rock Quality Designation (RQD) merupakan sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan jenis batuan untuk dilakukan perhitungan Rock Mass Rating (RMR). Metode block caving adalah metode metode penambangan secara ambrukan yang memotong bagian bawah bijih sehingga blok bijih yang ada di atas akan jatuh karena beratnya sendiri. Karena metode yang digunakan adalah block caving maka risiko yang bisa terjadi juga sangat besar sehingga, sebelum dilakukan peledakan akan dilakukan proses pengeboran untuk mengambil contoh sampel batuan yang kemudian akan di teliti sehingga memperoleh data-data mengenai karakteristik dan kekuatan pada batuan yang dapat mempermudah dalam Proses peledakan serta dapat mengurangi risiko bahaya yang terjadi. Klasifikasi massa batuan adalah sistem klasifikasi yang digunakan untuk membantu berbagai jenis kebutuhan di bidang pertambangan seperti terowongan, pondasi dan galian. Dengan sistem klasifikasi, dapat digunakan untuk memperkirakan komposisi dan massa batuan dalam mendesain sebuah penyangga. Berdasarkan hasil penelitian “ Analisis Rock Quality Designation (RQD) Pada Hole DZ30-NH1F-08 Dan Hole DZ30-NH1F-10 Area Tambang Bawah Tanah (DMLZ) PT. Freeport Indonesia “ dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.Semakin kecil jumblah rekahan atau diskontinuitas pada batuan maka nilai RQD akan semakin tinggi dan kualitas batuan akan semakin baik. 2.Persentase nilai RQD yang baik terdapat pada hole DZ30-NH1F-08 pada kedalaman 1,2 – 252 meter dan persentase nilai RQD rendah terdapat pada kedalaman 0,4 – 1,2 meter. Sedangkan pada hole DZ30 – NH1F – 10 secara keseluruhan memiliki nilai persentase nilai RQD yang baik.