Proses produksi minuman botol yang dilakukan dalam jumlah yang besar memerlukan peralatan dan mesin bekerja secara terus menerus. Seiring penggunaan peralatan dan mesin, maka penurunan kinerja merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari, sehingga peralatan dan mesin akan mengalami kerusakan (Breakdown). Salah satu mesin yang sering mengalami breakdown adalah mesin Filler. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka dilakukan maintenance, akan tetapi maintenance yang dilakukan pada mesin Filler masih belum optimal dikarenakan downtime yang terjadi mencapai 3960 menit/tahun. Agar proses maintenance dapat berjalan lebih baik, perlu diketahui faktor utama penyebab kerusakan mesin. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi kegagalan dengan downtime terbesar, serta menganalisis faktor penyebab kegagalan. Metode yang digunakan yaitu Failure Effect Metode Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). Hasil penelitian diperoleh Failure mode dengan RPN terbesar yaitu Putaran Bowl berat (RPN=250), asĀ Lift Cylinder bengkok (RPN=72), Holding Belt lepas (RPN= 64) dan Kebocoran Filling Valve (RPN=96). Faktor penyebab kerusakan diakibatkan usia pakai part yang tinggi, ketelitian pemasangan part kurang baik sehingga menyebabkan terjadinya gangguan hingga kerusakan pada saat proses produksi berlangsung dan pengaturan mesin yang tidak sesuai.