ASI (Air Susu Ibu) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sedangkan ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim, selama 6 bulan (Purwanti, 2020). Nilai nutrisi ASI lebih besar dibandingkan susu formula, karena mengandung lemak, karbohidrat, protein dan air dalam jumlah yang tepat untuk pencernaan, perkembangan otak dan pertumbuhan anak. Kandungan nutrisinya yang unik menyebabkan ASI memiliki keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh susu formula apapun. Jenis asam lemak yang terdapat di dalam ASI mempunyai pengaruh terhadap perkembangan otak yang menyebabkan kemampuan melihat dan fungsi kognitif anak berkembang lebih awal. Adapun kandungan ASI Eksklusif menurut (Putri et. al. 2020) adalah sebagai berikut: Air dalam ASI, karbohidrat dalam ASI, protein dalam ASI, lemak dalam ASI, mineral dalam ASI, vitamin dalam ASI. Cara meningkatkan produksi ASI: (1) Susui bayi sesering mungkin tanpa dijadwal, paling sedikit 8 kali dalam 24 jam masing-masing payudara 10-15 menit; (2) Susui bayi dengan satu payudara hingga payudara terasa kosong; (3) Susui bayi sesering mungkin atau setiap 2 jam sekali, jika bayi tertidur angkat dan susui bayi tanpa membangunkannya; (4) Tiap menyusui menggunakan 2 payudara secara bergantian; (5) Bayi hanya menyusu pada ibu tidak dianjurkan menggunakan susu botol/empeng; (6) Menghindari kelelahan atau kecemasan pada ibu; (7) Meningkatkan asupan nutrisi sayur, buah, ikan, daging, susu, dan kacang-kacangan minimal (500 kalori) perporsi atau lebih banyak lebih baik; (8) Tidak merokok dan menggunakan obat-obatan; (9) Banyak minum minimal 12-16 gelas / hari (Mufdilah et. al. 2017).