Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Edukasi Tentang ASI Eksklusif dan Pijat Oksitosin Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu Kelurahan Mulyosari Metro Barat Martini, Martini; Triwijayanti, Yoga; Septiyani, Ranny; Sumiyati, Sumiyati
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 9 (2024): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, September 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v3i9.1515

Abstract

ASI (Air Susu Ibu) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sedangkan ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim, selama 6 bulan (Purwanti, 2020). Nilai nutrisi ASI lebih besar dibandingkan susu formula, karena mengandung lemak, karbohidrat, protein dan air dalam jumlah yang tepat untuk pencernaan, perkembangan otak dan pertumbuhan anak. Kandungan nutrisinya yang unik menyebabkan ASI memiliki keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh susu formula apapun. Jenis asam lemak yang terdapat di dalam ASI mempunyai pengaruh terhadap perkembangan otak yang menyebabkan kemampuan melihat dan fungsi kognitif anak berkembang lebih awal. Adapun kandungan ASI Eksklusif menurut (Putri et. al. 2020) adalah sebagai berikut: Air dalam ASI, karbohidrat dalam ASI, protein dalam ASI, lemak dalam ASI, mineral dalam ASI, vitamin dalam ASI. Cara meningkatkan produksi ASI: (1) Susui bayi sesering mungkin tanpa dijadwal, paling sedikit 8 kali dalam 24 jam masing-masing payudara 10-15 menit; (2) Susui bayi dengan satu payudara hingga payudara terasa kosong; (3) Susui bayi sesering mungkin atau setiap 2 jam sekali, jika bayi tertidur angkat dan susui bayi tanpa membangunkannya; (4) Tiap menyusui menggunakan 2 payudara secara bergantian; (5) Bayi hanya menyusu pada ibu tidak dianjurkan menggunakan susu botol/empeng; (6) Menghindari kelelahan atau kecemasan pada ibu; (7) Meningkatkan asupan nutrisi sayur, buah, ikan, daging, susu, dan kacang-kacangan minimal (500 kalori) perporsi atau lebih banyak lebih baik; (8) Tidak merokok dan menggunakan obat-obatan; (9) Banyak minum minimal 12-16 gelas / hari (Mufdilah et. al. 2017).
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG DIET PADA PENDERITA HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS Triwijayanti, Yoga; Murti Puspitaningrum, Elisa
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 2 (2024): April
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i2.627

Abstract

Penyakit degeneratif pada saat ini prevalensinya semakin meningkat, diantaranya adalah penyakit diabetes melitus (DM) dan hipertensi. WHO meprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang DM yang menjadi salah satu ancaman kesehatan global. Perlunya kesadaran akan diet seimbang pada penderita hipertensi dan diabetes untuk mencegah terhadinya komplikasi yang lebih serius. Kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang diet pada penderita hipertensi dan diabetes melitus. Metode kegiatan ini dengan memberikan penyuluhan secara langsung kepada lansia yang berjumlah 50 orang. Diharapkan para lansia untuk selalu memperhatikan gizi seimbang, tidak merokok, meningkatkan stamina dengan berolahraga dan rutin memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat. Kata Kunci: Diet, Hipertensi, Diabetes Melitus, Lansia
ANALISIS PENGARUH POLA MAKAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS MARGOREJO KOTA METRO Puspitaningrum, Elisa Murti; Martini, Martini; Triwijayanti, Yoga
coba Vol 13 No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v13i2.771

Abstract

Pendahuluan: Gizi pada ibu hamil sangat penting, karena gizi kurang maupun gizi berlebih dapat menimbulkan berbagai komplikasi selama kehamilan dan berdampak pada kesehatan janin, salah satunya adalah Kekurangan Energi Kronik (KEK). Di Kota Metro, pada tahun 2018 tercatat 1.514 kasus KEK (7,68%) dan pada tahun 2019 sebanyak 1.351 kasus (11,37%). Di Puskesmas Margorejo tahun 2023, terdapat 289 ibu hamil dan 22 di antaranya (7,6%) mengalami KEK. Pola makan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kecukupan nutrisi bagi ibu dan janin. Ibu hamil dengan KEK berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola makan dan pengetahuan terhadap status gizi ibu hamil di Puskesmas Margorejo, Kota Metro Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain case control. Populasi berjumlah 289 ibu hamil, dengan sampel sebanyak 66 responden. Data yang digunakan adalah data primer. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pola makan terhadap status gizi ibu hamil (p=0,02), serta terdapat pengaruh pengetahuan terhadap status gizi ibu hamil (p=0,03).Kesimpulan: Terdapat pengaruh pola makan dan pengetahuan terhadap status gizi ibu hamil. Upaya penanggulangan KEK dapat dilakukan melalui pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, konsumsi makanan tinggi protein, peningkatan kunjungan kehamilan, serta edukasi kesehatan tentang persiapan kehamilan pada wanita pra-nikah Kata Kunci: Pola Makan, Pengetahuan, Status Gizi, Ibu Hamil
HUBUNGAN FAKTOR USIA DAN PENDAPATAN TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS MARGOREJO KOTA METRO Puspitaningrum, Elisa Murti; Martini, Martini; Triwijayanti, Yoga
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48999

Abstract

Ibu hamil harus memperhatikan status gizinya karena status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Status gizi ibu hamil yang baik sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Status gizi ibu hamil yang tidak tercukupi dapat terjadi kekurangan energi kronik (KEK). Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti berat badan lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, cacat bawaan, dan anemia. Jumlah kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Margorejo tahun 2023 adalah sebanyak 22 ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor usia dan pendapatn terhadap status gizi ibu hamil di Puskesmas Margorejo Kota Metro. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain penelitian case control. Jumlah populasi 289 ibu hamil, sampel berjumlah 66 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah usia, pendapatan dan status gizi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan pengambilan data secara langsung menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan usia dengan p-value 0,151 dan ada hubungan pendapatan terhadap status gizi ibu hamil di Puskesmas Margorejo Kota Metro dengan p-value 0,00. Diharapkan tenaga kesehatan untuk tetap meningkatkan pelayanannya dalam mendeteksi ibu hamil yang KEK dan meningkatkan promosi kesehatan dalam memanfaatkan pangan lokal untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil.
Edukasi Tentang Pentingnya Imunisasi Pada Bayi Di Wilayah Puskesmas Seputih Banyak Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah Muspitaningrum, Elisa Murti; Fibrila, Firda; Triwijayanti, Yoga; Martini, Martini
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 3 No. 3 (2025): Renata - Desember 2025
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.216

Abstract

Imunisasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan kekebalan tubuh terhadap serangan mikroorganisme seperti bakteri dan virus yang bisa menyebabkan infeksi. Program imunisasi merupakan langkah untuk mencegah penyakit menular dengan cara memberikan vaksin pada seseorang sehingga tubuhnya resisten terhadap penyakit tertentu. Tujuan pemberian imunisasi adalah membentuk kekebalan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit. Pemberian imunisasi pada bayi menjadi hal yang penting, sebab tubuh bayi memiliki tingkat imunitas yang rendah sehingga harus segera mendapatkan perlindungan dari infeksi penyakit menular. Imunisasi menjadi salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif di dunia, karena dapat mencegah 2 hingga 3 juta kematian anak setiap tahunnya. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 132 menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Program pemerintah memfasilitasi pelayanan imunisasi yang diberikan secara rutin pada bayi dan anak meliputi imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Oleh karena itu berdasarkan kasus tersebut akan dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Dosen Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang dengan tema Edukasi tentang Pentingnya Imunisasi Pada Bayi di Wilayah Puskesmas Seputih Banyak, Kecamatan Seputih banyak, Kabupaten Lampung Tengah. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode edukasi dan pre-posttest menggunakam kuesioner. Hasil edukasi terdapat peningkatan pengetahuan ibu balita. Kesimpulan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada ibu bayi bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu balita tentang pentingnya imunisasi di wilayah Puskesmas Seputih Banyak dengan perbedaan mean sebesar 56,25%
RELATIONSHIP BETWEEN EXPOSURE TO CIGARETTE SMOKE AND AGE OF FIRST CHILD WITH BREAST CANCER AT A HOSPITAL IN METRO CITY Anisyabilla, Anggun; Sadiman, Sadiman; Triwijayanti, Yoga
Dharmawangsa: International Journal of the Social Sciences, Education and Humanitis Vol 6, No 3 (2025): Social Sciences, Education and Humanities
Publisher : Universitas Dharmawangsa Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/ijsseh.v6i3.7966

Abstract

Breast cancer is the most common type of cancer in women worldwide, including in Indonesia. It occurs due to uncontrolled cell growth in breast tissue, which damages surrounding tissue and spreads to other organs. WHO data from 2022 indicates that 2.3 million women were diagnosed with breast cancer and 670,000 died. The exact cause is unknown, but it often occurs in the milk ducts or lobules. Impacts include physical, mental, and emotional conditions. The purpose of this study was to identify the association between household cigarette smoke exposure and age at first pregnancy with breast cancer in the Oncology Surgery Unit of General Ahmad Yani General Hospital, Metro. This quantitative study used a case-control study design, conducted in the Oncology Surgery Unit of a hospital in Metro City. A sample of 82 women was selected using a consecutive sampling technique, consisting of 41 women with breast cancer and 41 women without breast cancer. Data were collected through interviews and review of necessary medical records using a questionnaire. Data analysis used the chi-square test with a 95% confidence level (α = 0.05). The results showed that 31.7% of adult women in the case group had a history of cigarette smoke exposure at home for >26 years. Forty-one percent of adult women in the case group had their first pregnancy aged >35 years. Statistical tests showed a significant association between cigarette smoke exposure and breast cancer incidence (p = 0.004 and OR = 9.054). Age at first pregnancy >35 years was also significantly associated with breast cancer incidence (p = 0.002; OR = 6.552). The study concluded that there is a significant association between cigarette smoke exposure and age at first pregnancy >35 years and breast cancer incidence. Breast cancer prevention is important by implementing smoke-free areas at the household level and avoiding pregnancy at risk through education.